Uji Validitas Uji Instrumen Data

menjadi satu, dengan nilai loading factor di atas 0,50. Hal ini menunjukkan bahwa indikator tersebut merupakan satu kesatuan alat ukur yang mengukur satu konstruk yang sama dan dapat memprediksi apa yang seharusnya diprediksi. Tabel 10. Rotated Component Matrix Tahap 2 Sumber: Data Primer yang diolah 2016 Rotated Component Matrix a ,782 ,731 ,831 ,848 ,862 ,725 ,926 ,901 ,880 ,803 ,644 ,890 ,731 ,617 ,849 ,910 ,921 ,722 ,830 ,532 ,804 ,905 ,865 ,904 ,861 ,676 ,913 ,864 ,845 ,752 ,545 Brand1 Brand2 Brand3 Brand4 Brand5 Brand6 Atribut1 Atribut2 Atribut3 Atribut4 Atribut5 Atribut6 Harga1 Harga2 Harga3 Harga4 Harga5 Harga6 Harga7 Harga8 Keputusan1 Keputusan2 Keputusan3 Keputusan4 Keputusan5 Keputusan6 Keputusan7 Keputusan8 Keputusan9 Keputusan10 Keputusan12 1 2 3 4 Component Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. Rotation converged in 5 iterations. a. Berdasarkan hasil uji CFA tahap 2 diketahui bahwa semua item telah mengelompok sesuai dengan indikatornya dan berdasarkan hasil di atas diketahui semua item pernyataan dinyatakan valid dengan nilai loading factor di atas 0,50.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Ghozali,2011:47. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap pertanyaan ini dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten atau jawaban tidak boleh acak oleh karena masing-masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap indikator ini acak, maka dapat dikatakan bahwa tidak reliabel Ghozali,2011:48. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua item pertayaan dari empat variabel yang diteliti adalah reliabel karena mempunyai nilai cronbach Alpha 0,60. Rumus croanbach alpa adalah sebagai berikut: r 11 = 2 2 1 1 t b k k Arikunto, 2006: 178-196 Keterangan : r 11 = Koefisien reliabilitas instrumen yang dicari k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 b = Jumlah variansi skor butir soal ke-i 2 t = Variansi total Dengan kriteria pengujian sebgai berikut: Jika nilai cronbach alpha 0,60 maka reliabel, Jika nilai cronbach alpha 0,60 maka tidak reliabel Imam Ghozali, 2011 Hasil uji reliabilitas disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 11. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Nilai Cronbach Alpha Keterangan Brand Image 0,894 Reliabel Atribut Produk 0,926 Reliabel Harga 0,906 Reliabel Keputusan Pembelian 0,950 Reliabel Sumber: Data Primer yang diolah 2016 Hasil uji reliabilitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa semua item pertanyaan dari empat variabel yang diteliti adalah reliabel karena mempunyai nilai Cronbach Alpha 0.60. Sehingga butir-butir pertanyaan dalam seluruh penelitian dinyatakan reliabel atau handal, serta dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

H. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Sugiyono 2008:142 mengatakan bahwa analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan obyek yang diteliti melalui sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Terdapat tiga hal yang disajikan dalam analisis deskriptif yang meliputi: a. Analisis mengenai karakteristik dari responden yang terdiri dari usia, pendidikan, dan penghasilan. b. Data ini kemudian diolah menggunakan analisis deskripsi statistic sehingga diperoleh nilai maksimal, nilai minimal, nilai mean Me, dan Standar Deviasi SD. c. Analisis ini juga menggambarkan jawaban responden dari kuesioner yang diajukan. Pada bagian ini penyusun akan menganalisa data tersebut satu persatu yang didasarkan pada jawaban responden yang dihimpun berdasarkan koesioner yang telah diisi oleh responden selama penelitian berlangsung. Adapun berdasarkan kriteria yang dipakai pada kategori jawaban responden, maka untuk lebih memudahkan digunakan 3 kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Cara pengkategorian data berdasarkan rumus dari Saifuddin Azwar, 2009:108 adalah sebagai berikut: 1 Tinggi : X ≥ M + SD 2 Sedang : M – SD ≤ X M + SD 3 Rendah : X M – SD

2. Analisis Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali 2011 tujuan dari uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk menguji normalitas residual digunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: H0 : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai 2- tailed significant. Jika data memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, sehingga data dikatakan berdistribusi normal Ghozali, 2011.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini memiliki hubungan yang linier Ghozali, 2012: 152. Dikatakan linier jika kenaikan skor variabel bebas diikuti kenaikan skor variabel terikat. Uji linieritas ini dilakukan dengan menggunakan garis regresi dengan taraf signifikansi 5. Kriteria yang digunakan jika F hitung lebih besar dari F tabel berarti hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat tidak linier. Sedangkan jika F hitung lebih kecil dari F tabel berarti hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier. Analisis regresi linear dapat dilakukan apabila asumsi linieritas terpenuhi. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan uji F denga rumus: Keterangan : Freg` : Harga bilangan F untuk garis regresi RKreg : Rerata kuadrat garis regresi RKres : Rerata kuadrat residu Dari hasil perhitungan nilai F hitung kemudian nilai ini dibandingkan dengan F tabel. Jika F hitung lebih besar dari F tabel, maka hipotesis nol yang menyatakan bahwa spesifikasi model dalam bentuk fungsi linear ditolak.