Latar Belakang Analisis Pengaruh Kemampuan Individu dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada Pegawai kependidikan Politeknik Negeri Lhokseumawe

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Politeknik Negeri Lhokseumawe PNL merupakan lembaga pendidikan perguruan tinggi vokasi yang mulai perkuliahan sejak tahun 1987. Pada awalnya, masih dibawah naungan Universitas Syiah Kuala. Namun sejak tahun 1997, telah berdiri sendiri mandiri. Selain tenaga dosen, PNL juga memiliki pegawai tenaga kependidikan yang terdiri dari tenaga teknisi dan tenaga administrasi yang memiliki peran dalam keberlangsungan proses belajar mengajar PMB. Tenaga dosen dan tenaga kependidikan memiliki pola yang berbeda dalam bekerja. Tenaga dosen sebagai staf pengajar, sedangkan tenaga kependidikan lebih bersifat menunjang kegiatan PBM dan kegiatan administrasi lainnya. Tenaga kependidikan yang juga tidak kalah perannya dalam mewujudkan tujuan pendidikan pada PNL didalam menjalankan aktivitasnya akan selalu berhadapan dengan persoalan manusia sebagai sumber daya manusia. Salah satu masalah pokok dalam sumber daya manusia adalah bagaimana cara terbaik untuk mencapai kepuasan kerja pegawai. Kepuasan kerja pegawai merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan oleh pimpinan untuk meningkatkan kualitas para pegawai, apabila kepuasan kerja dapat terpenuhi, pegawai akan cenderung memiliki semangat didalam bekerja sebaliknya ketidakpuasan kerja akan mengakibatkan tingginya tingkat ketidakdisiplinan pegawai, mengabaikan pekerjaan dan tindakan-tindakan negatif yang dapat Universitas Sumatera Utara merugikan institusi. Kondisi pada Politeknik Negeri Lhokseumawe kepuasan kerja pegawai relatif rendah hal ini terlihat dari sikap pegawai kependidikan yang sering mengabaikan pekerjaan-pekerjaan seperti keterlambatan masuk jam bekerja, pulang bekerja lebih awal dari jam kerja yang telah ditentukan, bahkan masih sering pegawai kependidikan tidak hadir bekerja pada hari kerja. Hal ini tentu merupakan indikasi dari pengabaian pekerjan oleh pegawai dan rendahnya rasa kepuasan kerja pada pegawai kependidikan Politeknik Negeri Lhokseumawe. Robbin 2006, menyatakan kepuasan kerja karyawan sangat penting bagi organisasi karena ada bukti yang jelas bahwa karyawan yang tidak puas lebih sering mengabaikan pekerjaannya. Secara pasif membiarkan keadaan memburuk, yang meliputi keabsenan dan keterlambatan kronis. Fenomena lainnya adalah tingginya minat pegawai untuk meningkatkan status pendidikan yang pada akhirnya bermuara kepada ketidakpuasaan kerja pegawai itu sendiri, dimana ketika status pendidikan dan kemampuan pegawai telah meningkat, pegawai cenderung menuntut akan pekerjaan yang sesuai dengan status pendidikan dan kemampuan yang dia miliki dan cenderung mulai mengabaikan pekerjaan awal yang diberikan kepada pegawai, hal ini mencerminkan sikap kurangnya rasa kepuasan terhadap pekerjaan. Pegawai kependidikan yang menyandang gelar program master misalnya, umumnya mereka berupaya untuk melakukan alih status menjadi tenaga dosen, hal ini didasarkan karena program pendidikan pasca sarjana yang diambil bukan mengarah pada bidang pekerjaan sebagai tenaga kependidikan, namun cenderung mengarah pada pengajaran. Berikut ini adalah tabel usulan alih status pegawai kependidikan PNL menjadi dosen. Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1 Usulan Alih Status Pegawai Kependidikan Menjadi Tenaga Dosen Pada Politeknik Negeri Lhokseumawe Tahun Jumlah Usulan Alih Status 2011 10 orang 2012 12 orang Sumber: Kepegawaian PNL,2013 Tabel 1.1 menunjukan pada tahun 2011, jumlah usulan alih status berjumlah 10 orang dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 12 orang. Dari beberapa fenomena-fanomena diatas menggambarkan keadaan dan sikap ketidakpuasan pegawai, jika hal ini tidak cepat diatasi maka hal ini akan menyebabkan kinerja PNL menjadi terganggu. Pada penelitian ini untuk mengidentifikasi tingkat ketidakpuasan kerja pada pegawai kependidikan Politeknik Negeri Lhokseumawe dilakukan studi pendahulu atau pra survei pada 30 orang pegawai kependidikan dari hasil itu didapat bahwa. Berikut ini Tabel 1.2 studi pendahuluan indentifikasi tingkat ketidakpuasan kerja pada pegawai kependidikan Politeknik Negeri Lhokseumawe. Tabel 1.2 Studi Pendahulu Identifikasi Tingkat Ketidakpuasan Kerja Pada Pegawai Kependidikan Politeknik Negeri Lhokseumawe No Pertanyaan Indentifikasi ketidakpuasan kerja Jawaban Pegawai Persentas e 1 Ketidakpuasan terhadap pekerjaan pada PNL Tidak puas 60 2 Ketidakpuasan terhadap promosi pada PNL Tidak puas 56.6 3 Ketidakpuasan terhadap upahgaji pada PNL Tidak puas 60 4 Ketidakpuasan terhadap penyeliapengawasan pada PNL Tidak puas 53.3 5 Ketidakpuasan terhadap mitra kerja Tidak puas 53.3 Universitas Sumatera Utara Sumber: Politeknik Negeri Lhokseumawe 2013 Data diolah Pentingnya sebuah motivasi karena menyebabkan, mendorongan dan mendukung prilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal. Kondisi pada Politeknik Negeri Lhokseumawe yang berkaitan dengan motivasi adalah prilaku atau sikap pegawai kependidikan didalam bekerja memiliki motivasi yang rendah hal ini dapat dilihat dari banyak pegawai yang masih suka duduk-duduk dikantin, sering tidak berada diruang kerja pada jam kerja dan suka ngobrol pada jam kerja hal ini mencerminkan sikap rendahnya dorongan dan motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan. Kemampuan berarti kapasitas seseorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan, kemampuan juga merupakan dimensi perilaku keahlian atau keunggulan seseorang yang mempunyai keterampilan dan pengetahuan dalam menyelesaikan dan bertanggung jawab terhadap suatu pekerjaan. Fenomena yang terjadi pada Politeknik Negeri Lhokseumawe yang berhubungan dengan kemampuan adalah rendahnya pemahaman pegawai terhadap tupoksi dalam mendukung pelaksanaan tugas. Dimana untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas yang ada setiap pegawai harus senantiasa memiliki kemampuan yang baik terhadap apa yang telah menjadi tupoksinya. Kondisi lainnya pekerjaan yang diberikan kepada pegawai saat penyelesaiannya relatif lama hal ini menjadi banyak dikeluhkan oleh mahasiswa PNL. Snell dan Dean 2002 mengemukakan, apabila kemampuan karyawan rendah akan menggunakan waktu dan usaha yang lebih besar dari pada karyawan berkemampuan tinggi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan . Artinya Pegawai yang memiliki kemampuan Universitas Sumatera Utara memadai akan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik sesuai dengan waktu atau target yang telah ditetapkan dalam program kerja. Hal ini terjadi karena pegawai dapat mencurahkan seluruh kemampuannya dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Diantara banyaknya faktor yang menentukan keberhasilan pegawai dalam menjalankan pekerjaannya, maka faktor lingkungan kerja pegawai merupakan salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian. pegawai yang bekerja di lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik yang baik dan sehat, secara langsung maupun tidak langsung ikut mendorong peningkatan motivasi kerja dirinya dan akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai itu sendiri. Fenomena yang timbul pada lingkungan kerja Politeknik Negeri Lhokseumawe ditinjau dari sarana dan prasarana, masih ditemukannya unit kerja dengan sarana terbatas, misalnya jumlah komputer yang masih sedikit dibandingkan pegawai, sehingga dalam bekerja pegawai harus bergantian menggunakan komputer, lemari arsip yang belum memadai sehingga banyak arsip berserakan dan hilang, ketersedian air bersih dan koneksi jaringan internet yang lambat, diyakini juga menyebabkan rendahnya motivasi kerja dan berpengaruh pada kepuasan kerja pegawai. Selain itu penataan ruang kerja belum tertata dengan baik, masih ditemukannya ruangan kerja kecil namun dengan jumlah pegawai yang banyak dan memiliki tingkat kesibukan yang tinggi, sehingga pegawai sering terganggu konsentrasinya didalam bekerja. Selain kondisi lingkungan kerja fisik, kondisi lingkungan kerja non fisik juga tidak boleh diabaikan. Kondisi pada Politeknik Negeri Lhokseumawe Universitas Sumatera Utara kesalahpahaman didalam bekerja masih sering terjadi, hal ini disebabkan karena rendahnya koordinasi antara unit kerja dan komunikasi antar unit kerja kurang tebangun dengan baik. Kondisi lainnya pegawai kurang memahami tupoksi kerja antara sesama rekan kerja sehingga kesalahpahaman masih sering terjadi didalam melakukan pekerjaan. Melalui berbagai uraian diatas, dimana variabel kepuasan kerja yang diidentifikasi merupakan fungsi dari kemampuan individu dan lingkungan kerja termasuk motivasi kerja, maka akan dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Kemampuan Individu dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Sebagai Variable Intervening Studi Pada Pegawai Kependidikan Politeknik Negeri Lhokseumawe.

1.2 Perumusan Masalah Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Dosen Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Politeknik Negeri Medan

3 66 189

PENGARUH KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP ENGAGEMENT PEGAWAI TENAGA KEPENDIDIKAN DI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.

4 13 59

Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Dosen dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening pada Politeknik Negeri Medan

0 1 2

PENGARUH MOTIVASI, KOMPENSASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 13

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN BEBAN KERJA GURU TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN STRES KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 1 16

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI STAIN KERINCI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 17

Analisis Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Dosen Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Politeknik Negeri Medan

0 2 39

ANALISIS PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA DOSEN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA POLITEKNIK NEGERI MEDAN TESIS

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - Analisis Pengaruh Kemampuan Individu dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada Pegawai kependidikan Politeknik Negeri Lhokseumawe

0 1 33

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Pengaruh Kemampuan Individu dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada Pegawai kependidikan Politeknik Negeri Lhokseumawe

0 0 8