3 Kondisi kerja yang mendukung, karyawan lebih menyukai kondisi fisik kerja yang tidak berbahaya atau nyaman.
4 Mitra kerja yang mendukung, orang lebih sering mengundurkan diri dari satu pekerjaan lebih dari sekedar masalah uang atau pencapaian yang nyata. Bagi
sebaian besar karyawan, pekerjaan juga memenuhi kebutuhan interkasi social.
2.3 Kerangka Konseptual
Sejalan dengan berbagai kajian teori dan referensi seperti yang disebutkan sebelumnya, maka penelitian akan memiliki kerangka konseptual atau jalur analisis,
sebagai berikut : Gomes 2003, menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
yang sifatnya individual adalah kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, sikap dan kemampuan-kemampuan individu.
Robbins 2006 menyatakan model motivasi intrinsic Ken Thomas mengemukakan bahwa empat komponen-komponen yang dapat mempengaruhi
motivasi intrinsic pada diri seseorang yaitu adanya pilihan, kompetensi, penuh arti dan kemajuan. Lebih lanjut Thomas menyatakan bahwa keempat komponen
motivasi intrinsic ini berhubungan erat dengan kepuasan kerja. Hasibuan, 2007, mengartikan motivasi adalah pemberian daya penggerak
yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan.
Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Bodur 2002, Matthews
Universitas Sumatera Utara
2006, Borzaga 2006 bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
kerja
Robbins 2006 kemampuan individu secara langsung mempengaruhi kepuasan kerja pegawai melalui kesesuaian kemampuan dengan pekerjaan.
Abraham 2000 menemukan bukti bahwa kemampuan
emosional menjelaskan
varians yang signifikan dalam kepuasan kerja dan komitmen organisasi.
Triguno 2003 mendefinisikan lingkungan kerja adalah sarana dan prasaranan yang ada di tempat karyawan bekerja dan dapat mempengaruhi
karyawan di dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Menurut Frederick Herzberg yang dikutif Robbins 2006, menyebutkan
bahwa “kondisi lingkungan kerja dan hubungan antar pribadi yang merupakan bagian dari faktor hygiene yang dapat mempengaruhi motivasi. Lebih lanjut
Herzberg menyatakan bahwa faktor hygiene ini mencerminkan lingkungan kerja yang dapat memberikan kepuasan ”. Hendriansyah 2008 “bahwa lingkungan kerja
dan komunikasi memiliki peranan penting dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan.
Rivai 2005 lingkungan kerja merupakan elemen-elemen organisasi sebagai sistem sosial yang mempunyai pengaruh kuat di dalam pembentukan
perilaku individu pada organisasi dan berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan prestasi organisasi .Robbins 2006 lingkungan kerja dan hubungan rekan kerja
merupakan indikator yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Berbagai pengertian yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti
membuat suatu hubungan dari variabel-variabel di atas yang bentuknya berasal dari
Universitas Sumatera Utara
perumusan masalah, tujuan penelitian dan hipotesis penelitian yang digambarkan menjadi sebuah kerangka konseptual penelitian yaitu :
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian
2.4 Hipotesis Penelitian