TLI Tucker Lewis Index CFI Comperative Fit Index

relatif kurang dari 20 atau bahkan kadang kurang dari 30 adalah indikasi dari acceptable fit antara model dan data [Arbuckle, 1997].

6. TLI Tucker Lewis Index

TLI Tucker Lewis Index adalah sebuah alternatif incremental fit index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model [Bavengartner Hamburg, 1996]. Nilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model adalah penerimaan ≥ 0,95 [Hair dkk, 1995] dan nilai yang sangat mendekati atau menunjukkan a very good fit [Arbuckle, 1997].

7. CFI Comperative Fit Index

Besaran indeks ini adalah pada rentang nilai sebesar 0 – 1, dimana semakin mendekati 1, mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi a very good fit [Arbuckle, 1997]. Nilai yang direkomendasikan adalah CFI ≥ 0,95. Keunggulan dari indeks ini adalah bahwa indeks ini besarannya tidak dipengaruhi oleh ukuran sampel karena itu sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan sebuah model [Hulland et al, 1996 : 35]. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Pendirian PT Pelni diawali pada masa penjajahan Belanda. Dengan melihat segi geografis wilayah Indonesia, maka penjajahan mengutamakan transportasi laut di Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda satu-satunya perusahaan yang ada di Indonesia adalah Koningkekke Paketvart Maatschappij KPM, dimana KPM merupakan perusahaan pelayaran yang memonopoli dan mendominasi seluruh kawasan seluruh Nusantara KPM sebagai pelayaran yang ada di Indonesia, maka KPM memperoleh keuntungan yang sangat besar. Dengan adanya KPM, Belanda dapat dengan mudah menghubungkan antar pulau-pulau yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara mulai dari pulau yang besar sampai dengan pulau yang kecil dan terpencil. Didalam memberikan jasa pelayaran kepada masyarakat tidak hanya memberikan jasa transportasi laut untuk pengangkutan orang saja melainkan juga pengiriman barang-barang. PT Pelni berdiri memasuki SK Menteri Perhubungan RI No. M 2I1 pada tanggal 19 Februari 1952 dengan akte notaris yang berkediaman di Jakarta. Pada tanggal 28 April 1952 PT. Pelni secara resmi didirikan dengan modal 100 juta Dollar dan kekuatan armada GX yayasan PEPUSKA sejumlah 8 buah kapal dengan 4500 ton. PT. Pelni membuka 48 lembaran sejarah baru, kemudian pada tahun 1961 status Pelni sebagai perseroan diubah menjadi perusahaan milik negara hingga tahun 1975. Kemudian setelah dikeluarkan peraturan pemerintah No 31 tanggal 31 Oktober 1975 status perusahaan Pelni diubah menjadi perseroan kembali sampai saat ini.

4.1.2 Lokasi Kantor PT Pelni Persero Surabaya

Lokasi kantor PT Pelni Cabang Surabaya terletak di jalan Pahlawan No 112-114 Surabaya. Dalam memilih lokasi baik kantor pusat maupun kantor cabang, PT Pelni memilih daerah yang dekat dengan pelabuhan dan pusat kota. Lokasi dekat dengan pelabuhan akan mempermudah proses hubungan mengenai kapal-kapal, sedangkan lokasi dekat dengan pusat kota agar mudah diketahui dan mudah dijangkau oleh masyarakat.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1 Gambaran Umum Keadaan Responden

Responden dalam penelitian ini adalah penumpang kapal KM. Tidar pada PT. Pelayaran Nasional Indonesia Pelni, maka jumlah responden dalam penelitian ini adalah 112 orang.

1. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin