Teknik – Teknik Pengendalian Kualitas
mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. Penempatan control chart di dalam klasifikasi ststistical quality control dapat
digambarkan sebagai berikut :
Proporsi produk rusak
UCL UL
LCL waktu
Gambar II.1. Diagram Kontrol Keterangan :
Sumbu vertical :
Menunjukan penyimpangan karakteristik barang yang diperiksa. Sumbu vertical :
Menunjukkan nomor sampel item dari barang yang diperiksa. Sumbu UCL upper control limit :
Adalah garis yang menyatakan batas penyimpangan paling tinggi dari nilai standar deviasi.
Sumbu CL central line :
Menggambarkan nilai standar yang menjadi dasar perhitungan pengamatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tiap sampel. Sumbu LCL lower control limit :
Adalah garis yang menyatakan batas penyimpangan paling rendah dari nilai standar deviasi.
Ada dua jenis diagram kontrol, yaitu : a. Bagan Kendali Untuk Data Variabel
Bila sebuah catatan record dibuat berdasarkan Karakteristik mutu yang diukur secara sebenarnya, misalnya dimensi, bobot, atau volume, maka
karakteristik mutu tadi dapat dinyatakan oleh peubah-peubah variable. Penggunaan bagan kendali untuk data variable telah banyak digunakan
dan dapat
memberikan informasi-informasi
penting mengenai
keragaman dasar
dari karakteristik
mutu, kekonsistenan
dalam penampilan performance dan tingkat rata-rata karakteristik mutu. Jenis
bagan kendali untuk data variable dapat dijelaskan sebagai berikut : 1
Bagan Kendali
X
XChart Bagan kendali
X
merupakan bagan kendali yang batas-batas kendalinya dicari dari rata-rata nilai data yang dibagi dalam
subgroup. 2
Bagan Kendali
R
R Chart Bagan kendali
R
merupakan bagan kendali yang batas-batas kendalinya dicari dari rata-rata rentang data yang dibagi dalam
subgroup.
b. Diagram kontrol Atribut Banyak karakteristik mutu tidak dapat dinyatakan secara numerik.
Dalam kasus seperti ini, kita hanya dapat menggolongkan setiap item yang diperiksa ke dalam suatu kriteria, yaitu memenuhi spesifikasi
karakteristik mutu tahu tidak. Terminologi “cacat” atau “tidak cacat” sering digunakan untuk
mengidentifikasi dua
penggolongan produk
tersebut dan
atau “memenuhi syarat” atau “tidak memenuhi syarat”. Karakteristik mutu
yang hanya dapat diungkapkan dengan cara serupa, ini dikenal sebagai atribut, sehingga data semacam ini disebut data atribut. Ada beberapa
jenis bagan kendali atribut yang digunakan, yaitu : A. Bagan P P Chart
Bagan ini untuk mengetahui bagan proporsi produk yang ditolak karena tidak sesuai spesifikasi. Proporsi yang ditolak didefinisikan
sebagai banyaknya barang yang tidak sesuai rusakcacat terhadap total barang yang diperiksa.
B. Bagan C C Chart Bagan ini untuk memeriksa jumlah kerusakkan ketidakserasian
untuk setiap unit produk. Pemeriksaan didasarkan pada titik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
spesifikasi yang
tidak memenuhi
syarat. Jadi
suatu produk
cacatrusak akan mengandung satu atau lebih titik spesifikasi yang tidak memenuhi syarat.
2. Metode Acceptance Sampling Acceptance Sampling berarti menerima atau menolak semua produk
berdasar banyaknya produk yang rusak dalam sample. Pemerikasa dibertahu berapa yang perlu diperiksa dan berapa berapa barang yang
rusak yang diperbolehkan, bila sama dengan yang ditentukan atau lebih sedikit semua produk lolos, bila lebih semua produk ditolak.
Dalam Acceptance Sampling digunakan kurva “Operating Charactivistic” Kurva OC yang dapat membantu orang dalam menolak barang yang
rusak dan menerima barang yang baik. Sukamto Reksohadiprodjo 2000; 258
Dalam teknik sampling ini ada dua resiko, yaitu : 1. Resiko produsen adalah resiko mendapatkan sample dalam proporsi
kerusakan lebih tinggi dari keseluruhan paket barang dan menolak paket yang baik.
2.
Resiko konsumen adalah resiko mendapatkan sample yang mengandung proporsi lebih rendah kerusakan dari pada paket keseluruhan dan menerima paket yang buruk.
3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI