Adapun mesin-mesin yang digunakan pada Spinning I adalah sebagai berikut:
Rieter RSB dengan jumlah 6 mesin yang digunakan untuk mesin RSB2,
RSB4, RSB5, RSB8, RSB10, RSB 11.
Cherry DK - 600 dengan jumlah 8 mesin yang digunakan untuk mesin Nomor 1, 3, 6, 7, 9, 12, 13, dan 14.
Semua mesin pada proses drawing terpasang secara berurutan dalam satu garis lurus, dengan pembagian mesin untuk setiap tahapnya adalah sebagai
berikut:
Breaker memakai mesin Cherry DK-600.
Finisher memakai mesin Rieter RSB. Kapasitas maksimal output yang dihasilkan sebanyak 603 kilo ton sliver.
2.7.4.4. Simplex
Bahan input dari proses Simpleks adalah sliver dari proses Drawing yang kemudian diubah menjadi bentuk roving. Fungsi mesin Simplex antara lain:
Penguluran sliver
Tujuannya adalah untuk mensejajarkan serat agar tidak saling silang dan tidak ada sliver yang saling bergesekan saling bergesekan.
Peregangan Drafting
Prinsip ini sama pada mesin Drawing, tetapi bila pada mesin Drawing rangkapan bias 6-7 helai maka pada mesin Simplex tidak ada rangkapan
artinya hanya 1 helai saja.
Pemberian Twist Puntiran
Tujuannya agar roving pada saat diubah menjadi benang pada proses Ring Frame tidak akan sampai putus.
Mesin-mesin yang digunakan dalam proses simplex adalah:
Toyoda FL 16 dengan 108 spindel per mesin. Jumlah mesin 3 buah.
Howa RME dengan 96 spindel per mesin. Jumlah mesin 4 buah.
Lakshmi-Rieter dengan 96 spindel per mesin.Jumlah mesin 1 buah. Kapasitas maksimal output yang dihasilkan pada mesin ini sebanyak
1115 kilo ton.
2.7.4.5. Ring Frame
Dalam proses Ring Frame ini, inputnya adalah roving dan output sudah berupa benang berbentuk cops. Fungsi mesin Ring Frame adalah:
Penguluran Roving
Perenggangan Drafting
Memberi draft regangan pada roving untuk pada akhirnya diperoleh nomor benang sesuai dengan yang diinginkan.
Pemberian Twist
Twist plintiran terhadap benang, dimana dalam hal ini, banyak twist biasanya disesuaikan dengan keinginan pelanggan. Seperti pada proses simplex, proses
draft yang terjadi pada proses ring frame ini juga terjadi akibat roving yang dilewatkan beberapa roll yang berbeda kecepatannya, sedangkan twist
disebabkan oleh pemegang bobbin yang berputar yang menimbulkan twist pada benang yang keluar dari roll yang terakhir.
Mesin-mesin yang digunakan pada proses ring flame adalah sebagai berikut:
Texmaco sebanyak 34 mesin, dimana setiap mesin terdiri dari 440 spindel.
Lakshmi-Rieter sebanyak 14 mesin, dimana setiap mesin terdiri dari 428
spindel. Kapasitas output yang dihasilkan pada mesin ini antara 165 - 1062 kilo ton.
2.7.5. Mesin Pada Departemen Spinning II