6.3 Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi.

26 partisipasi pemakai, kepuasan pengembangan sistem yang dikembangkan akan lebih besar. 2. 2.6.3 Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi. Pendekatan pengalaman experiental theory terhadap perubahan perilaku didasari pada orang yang lebih percaya akan pengalaman mereka sendiri dari pada pengalaman orang lain, Pace dan Faules 1998: 439. Menurut pandangan ini, orang mengubah perilaku mereka dengan menguji kepercayaan mereka berdasarkan reaksi mereka terhadap situasi dimana mereka merasakan dorongan emosi yang penting. Dengan menggambarkan apa yang terjadi pada mereka, individu mengembangkan penjelasan personal atas reaksi mereka dan membuat usaha yang sadar untuk mencoba cara berperilaku alternatif dalam situasi yang lain. Menurut Robbins 1998: 46, kemampuan adalah kapasitas individu untuk melakukan tindakan-tindakan dalam melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan. Dengan kemampuan yang dimiliki, karyawan diharapkan akan mendukung kegiatan karyawan yang juga mendukung kegiatan badan usaha, sehingga akan terasa wajar apabila badan memberi harapan agar tujuan karyawan dalam bekerja dapat tercapai. Rata-rata level pendidikan dan pengalaman anggota kelompok system digunakan sebagai pengukur kemampuan personal sistem informasi, Soegiharto 2001, dikutip Komara 2005: 836. Berdasarkan pendapatnya Komara 2005: 841 bahwa terdapat pengaruh positif signifikan kemampuan teknik personal sistem informasi terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 27 Sehingga dari asumsi diatas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa kemampuan teknik personal sistem informasi adalah kesanggupan individu atau personel dalam menggali potensi diri untuk mengembangkan sistem informasi organisasi. 2. 2.7. Teori Yang Melandasi Pengaruh Keterlibatan Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Keterlibatan pemakaian yang semakin sering akan meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa partisipasi pemakai dalam pengembangan Sistem Informasi Akuntansi akan memberikan dampak secara positif terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi, Soegiharto dalam Komara 2005. Teori pendukung keterlibatan pemakai dalam pengembangan Sistem Informasi Akuntansi adalah teori Y oleh MC Gregor dalam Widodo 2005 asumsi teori Y secara ringkas sebagai berikut: a. Kebanyakan orang berpendapat bahwa kerja adalah sesuatu yang alamiah seperti bermain. Bila pekerjaan tidak menyenangkan, mungkin itu karena cara melakukan pekerjaan tersebut dalam organisasi. b. Kebanyakan orang merasa bahwa pengendalian diri sendiri amat diperlukan supaya pekerjaan dilakukan dengan baik. c. Kebanyakan orang dimotivasi terutama oleh keinginan mereka untuk diterima lingkungan, mendapat pengakuan, dan merasa berprestasi seperti juga untuk kebutuhan mereka akan uang untuk memenuhi kebutuhan pokok dan rasa aman. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 28 d. Kebanyakan orang ingin menerima dan bahkan menginginkan sesuatu tanggung jawab bila mereka memperoleh bimbingan, pengelolahan, dan kepemimpinan yang tepat. e. Kebanyakan orang mempunyai untuk meyelesaikan masalah secara kreatif dalam organisasi. Berdasarkan teori diatas, bila dihubungkan dengan keterlibatan pemakaian Sistem Informasi Akuntansi dapat ditarik kesimpulan bahwa bentuk dari peran peserta karyawan dalam partisipasi pemakai mendorong orang-orang untuk menerima bertanggung jawab dan mampu menyelesaikan masalah dalam organisasi. Dimana tujuan organisasi tersebut adalah untuk menciptakan kepuasan pemakai sistem informasi. 2. 2.8. Teori Yang Melandasi Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Dukungan manajemen puncak yang memadai dalam proses pengembangan sistem informasi dan pengoperasian sistem informasi dalam perusahaan akan meningkatkan keinginan pemakai untuk menggunakan sistem informasi yang ada dan merasa puas dalam menggunakan sistem tersebut, Setianingsih dan Indriantoro 1998: 195. Beberapa teori yang mendukung hubungan dukungan manajeman puncak dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi diantaranya yaitu: a. Teori kelompok Group Theory Filley House dan Kerr 1976, yaitu teori yang beranggapan bahwa supaya kelompok bias mencapai tujuan- Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 29 tujuannya maka harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dan pengikut-pengikutnya Yukl 2001: 76. b. Teori Jalan Kecil – Tujuan Path – Goal Theory. Dalam pengembangannya yang modern, Martin Evans dan Robert House secara terpisah telah menulis karangan dalam subyek yang sama. Secara pokok, teori Path-Goal berusaha untuk menjelaskan pengaruh perilaku pemimpin terhadap motivasi, kepuasan, dan pelaksanaan pekerjaan bawahan Yukl 1995: 77. Adapun teori Path – Goal versi House, memasukkan empat 4 tipe atau gaya utama kepemimpinan sebagai berikut: 1. Kepemimpinan Direktif. Tipe ini sama dengan model kepemimpinan otokratis dari Lippitt dan White. Bawahan tahu senyatanya apa yang diharapkan darinya dan pengarahan yang khusus diberikan oleh pemimpin. Dalam model ini tidak ada partisipasi dari bawahan. 2. Kepemimpinanyang mendukung Supportif Leadership. Kepemimpinan model ini mempunyai kesediaan untuk menjelaskan sendiri, bersahabat, mudah didekati, dan mempunyai perhatian kemanusiaan yang murni terhadap para bawahannya. 3. Kepemimpinan Partisipatif. Gaya kepemimpinan ini, pemimpin berusaha meminta dan menggunakan saran-sran dari para bawahannya. Namun pengambilan keputusan masih tetap berada padanya. 4. Kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 30 Gaya kepemimpinan ini menetapkan serangkaian tujuan yang menantang para bawahannya untuk berprestasi. Demikian pula pemimpin memberikan keyakinan kepada mereka bahwa mereka mampu melaksanakan tugas pekerjaan mencapai tujuan secara baik. Yukl 2001: 78. Menurut teori Path – Goal ini, macam-macam gaya kepemimpinan tersebut dapat terjadi dan dipergunakan senyatanya oleh pemimpin yang sama dalam situasi yang berbeda. Dukungan manajemen puncak diantaranya dalam hal penyediaan sumber daya dan pemberian motivasi. Dengan dukungan tersebut, para pekerja pemakai akan merasa yakin bahwa sistem informasi yang dikembangkan akan terus bisa berjalan dengan lancer sehingga para pemakai akan merasa puas dengan bekerja didalam lingkungan sistem tersebut Setianingsih dan Indriantoro 1998: 196. Hubungan ini menunjukkan bahwa dengan adanya dukungan manajemen puncak yang semakin tinggi dalam proses untuk pengembangan sistem informasi dan operasinya, kepuasan pemakai dalam menggunakan sistem yang ada semakin tinggi. Penelitian dari Komara 2005 menemukan adanya hubungan yang positif dan signifikan dalam hubungan secara langsung. Penemuan ini menyatakan pada perusahaan yang dukungan manajemen puncaknya tinggi akan memiliki kepuasan pemakai yang lebih tinggi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 31 2. 2.9. Teori Yang Melandasi Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Menurut Robbins dalam Widodo 2005, “ability is an individualis capacity to peform the various task in a job”, yang diartikan bahwa kemampuan menimpakan kapasitas seseorang dalam mengerjakan berbagai macam tugas dalam pekerjaan dengan kemampuan yang ada kegiatan karyawan tidak akan menyimpang jauh dari kegiatan badan usaha sehingga dapat memberikan kepuasan. Menurut Soegiharto dalam Widyaningrum 2005, jika para pengguna sistem semakin memahami teknologi, tugas dan keputusan yang diambil dan lingkungan sosial politik ditempat digunakannya sistem tersebut, maka mereka akan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pengembangan sistem tersebut. Teori pendukung dari teknik kemampuan personal Faules yaitu: Teori pencapaian prestasi oleh Mc. Clelland 1953 dalam Pace dan Faules 1998: 434, perintis penelitian pencapaian prestasi, individu-individu yang memiliki keinginan untuk memperoleh prestasi dapat dibedakan dengan yang lainnya dalam empat 4 ciri yaitu: 1. Mereka orang bekerja bila menghadapi tantangan yang modern, jika pekerjaan sangat mudah, mereka hanya memperoleh sedikit kepuasan, jika terlalu sulit, mereka cenderung bimbang. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 32 2. Mereka senang memperoleh umpan balik yang kongkret mengenai apakah mereka telah berhasil atau tidak, jika mereka tidak dapat mengatakan bahwa mereka cenderung tidak menyaingi tugas tersebut. 3. Mereka lebih senang bertanggung jawab secara personal atas tugas yang mereka kerjakan, jika mereka ingin bekerja pada suatu komite atau mengambil suatu yang besar, mereka merasa bahwa mereka tidak dihargai. Mereka lebih menyukai melakukan hal tersebut sendiri karena mereka akan puas dengan hasilnya. 4. Mereka kurang istirahat, cenderung dan banyak bepergian ketika sesuatu menjadi rutin. Kemungkinan berhasil meningkat dan mereka yakin bahwa mereka dapat melakukan hal tersebut mereka mulai mencari kemungkinan yang lebih menantang tugas mereka, meningkatkan sesuatu yang lama dan menemukan sesuatu yang baru. Teori pencapaian prestasi didasarkan asuransi bahwa perubahan perilaku muncul karena individu ingin berhasil. Individu yang memiliki predisposisi yang kuat untuk mengerjakan sesuatu yang lebih baik, memiliki kemungkinan yang tinggi untuk membuat perubahan memperoleh sesuatu. Asumsi lain yang lebih penting adalah jika seseorang menghabiskan waktu berfikirnya untuk melakukan sesuatu yang baik, maka orang tersebut akan menampakkan dorongan, energi, dan hasrat ingin sukses serta akan meraih tujuan yang lebih besar Pace dan Faules 1998: 434. Teori diatas dapat ditarik kesimpulan masalah kepuasan yang rendah akan mengakibatkan kemampuan teknik personal pemakai Sistem Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 33 Informasi Akuntansi juga rendah. Namun kurangnya sumber daya atau rendahnya kemampuan yang dimiliki oleh para karyawan tersebut dalam menyiapkan informasi akuntansi menyebabkan penurunan kepuasan terhadap pemakaian sistem informasi. Kemampuan adalah merupakan keahlian yang tidak terpisah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

2. 3. Kerangka Pikir.