5. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. 6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. 6.1 Keterlibatan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi

22 dengan mengucurkan kredit usaha maupun memberikan pinjaman. Kreditor berminat untuk mengetahui kesanggupan sebuah perusahaan melunasi kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu dan terjadwal.  Badan pemerintah, pemerintah membutuhkan informasi dalam upayanya mengatur kegiatan-kegiatan perusahaan dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan sosial dan statistik lainnya. Pemerintah pusat maupun daerah menarik pajak dari perusahaan. Besarnya pajak terutang yang harus dibayar tentunya ditetapkan berdasarkan angka yang tertera dalam laporan keuangan.  Organisasi Nirlaba, organisasi nirlaba seperti yayasan pendidikan, rumah sakit, dan panti asuhan memakai informasi akuntansi untuk merencanakan dan mengelola aktivitas-aktivitasnya. Mereka ini perlu pula penyusunan anggaran, menggaji pegawai-pegawainya, memberi peralatan yang semuanya itu membutuhkan informasi akuntansi.  Masyarakat, masyarakat umum seringkali bergantung pada informasi keuangan yang dirangkum dalam laporan-laporan keuangan untuk mengevaluasi tindakan-tindakan finansial dalam menilai keberadaan ekonomi perusahaan-perusahaan di tengah masyarakat. 2. 2.5. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodic efektifitas operasional suatu organisasi dan personilnya berdasarkan sasaran, standar dari kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya Mulyadi 2001: 359. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 23 Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kinerja Sistem Informasi Akuntansi adlah tingkat efektifitas operasional sistem untuk mengubah data menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan. Sedangkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi lebih berorientasi pada tingkat efektifitas sistem dalam memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu kepada manajer internal. Sehingga dapat diketahui bahwa perbedaan antara Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Informasi Manajemen terletak pada pemakainya. 2. 2.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. 2. 2.6.1 Keterlibatan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi. Menurut Davis 1990: 179-180 menyatakan bahwa keterlibatan adalah partisipasi mental dan emosional orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi pada tujuan kelompok dan berbagai tanggung jawab pencapaian tujuan itu. Ada tiga 3 aspek yang sangat penting dalam keterlibatan kerja, antara lain: 1. Keterlibatan emosi dan mental pegawai, berpartisipasi berarti melibatkan emosi dan mental pegawai dari pada kegiatan fisik. 2. Motivasi untuk menyumbang, memberikan ide-ide kreatif dan membangun aspek yang sangat penting. 3. Penerimaan tanggung jawab, partisipasi kerja menurut pegawai untuk mampu menerima tanggung jawab dalam kegiatan kelompok. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 24 Pemakaian adalah mereka yang terlibat secara langsung dalam penggunaan informasi. Tidak jarang pemakai secara teknis lebih tahu mengenai kode yang diperlukan dalam menyediakan informasi. Pemakai dapat memberikan masukan yang berguna mengenai apa saja yang harus direncanakan oleh sistem analisis. Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa keterlibatan atau partisipasi merupakan perilaku, pernyataan atau aktivitas yang dilakukan oleh pemakai selama proses pengembangan sistem informasi, Barki dan Hartwick dalam Purnamasari 2004: 120. Keterlibatan digunakan untuk menunjukan campur tangan personal yang nyata dari pemakai dalam pengembangan sistem informasi, mulai tahap perncanaan, pengembangan sampai tahap implementasi sistem informasi. Pengembangan sistem informasi, apabila pemakai diajak berpartisipasi maka akan membawa pengaruh yang baik terhadap organisasi. Hal ini dapat terjadi karena pemakai terlibat langsung dalam penggunaan sistem informasi. Pada kenyataannya seringkali pemakai lebih mengetahui apa yang mereka butuhkan dalam suatu sistem informasi. Dengan diajak berpartisipasi, maka pemakai dapat menyampaikan keinginan-keinginan mereka berkaitan dengan proses pengembangan sistem informasi. 2. 2.6.2 Dukungan Manajemen Puncak.