Selanjutnya harga
a
dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :
a =
=
Harga
b
diperoleh melalui substitusi harga
a
ke persamaan garis regresi :
Maka persamaan garis regresi yang diperoleh adalah :
Y
= 0,039
X
+ 0,012
4.1.5.2. Perhitungan Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi r dapat ditentukan sebagai berikut :
r
=
=
= =
r
= 0,9978
Kurva kalibrasi berupa plot Absorbansi Vs konsentrasi larutan standar posfor dicantumkan pada lampiran gambar 2, hal. 79.
0,012 0,0234
- 0354
, 0,600
x 0,039
0,0354
b a X
Y b
b a X
Y
Universitas Sumatera Utara
4.1.5.3. Perhitungan Standar Deviasi
Dengan mensubtitusikan nilai konsentrasi larutan standar X
i
ke persamaan garis regresi
maka diperoleh nilai Y yang baru
Y
, seperti yang tercantum pada tabel berikut ini :
Tabel 4.10. Nilai Y baru dari Nilai Konsentrasi Larutan Standar Xi. No
X
i
Y
i
Ŷ X
i 2
│Y
i
– Ŷ│ Y
i
– Ŷ
2
1 0,2
0,019 0,0198
0,04 0,0008
6,4 x 10
-7
2 0,4
0,028 0,0276
0,16 0,0004
1,6 x 10
-7
3 0,6
0,036 0,0354
0,36 0,0006
3,6 x 10
-7
4 0,8
0,044 0,0432
0,64 0,0008
6,4 x 10
-7
5 1,0
0,05 0,0510
1,0 0.0010
10 x 10
-7
∑ 3
0,177 0,177
2,20 0,0026
2,8 x 10
-6
Dari tabel di atas maka dapat ditentukan standar deviasi untuk intersep Sb yaitu
Sb
= dimana
Yi
= absorbansi sebagai Y baru pada standar deviasi
n = jumlah larutan standar
Sb
=
2 1
6
2 5
10 8
, 2
x
Sb
= 0,00096
4.1.5.4. Penentuan Batas Deteksi
Batas deteksi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
Yd = 3 Sb + Yb
Dimana : Yd = Signal pada batas deteksi
Yb = Intersep dari kurva kalibrasi = b
Yb = 0,012 Sb = Standar deviasi untuk Slope
Universitas Sumatera Utara
Untuk nilai Yb dengan cara mensubtitusi pada persamaan Yd = 3 Sb + Yb, sehingga diperoleh nilai batas deteksi :
Yd = 3 Sb + Yb = 3 0,00096 + 0,012
Yd = 0,0148 Batas deteksinya dapat dihitung dengan mensubtitusi harga Yd terhadap
persamaan garis regresi Y = 0,039 X + 0,012, maka didiperoh nilai X yaitu ;
X =
039 ,
012 ,
0148 ,
X = 0,0717 mgL Jadi batas deteksi untuk penentuan konsentrasi Posfor dalam penelitian ini adalah
0,0717 ppm
4.1.5.5. Penentuan P
–Total pada Sampel
Kadar posfor P dapat ditentukan dalam sampel dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubstitusi nilai Y absorbansi terhadap persamaan
garis regresi dan kurva kalibrasi.
Untuk sample tanpa pengomposan Dari data hasil pengukuran nilai absorbansi diperoleh nilai konsentrasi pada
sampel sebagai berikut : Sampel Kembang Bulan
Y
1
= 0,2692 Y
2
= 0,2788 Y
3
= 0,2723 Sampel Daun Nippon
Y
1
= 0,2474 Y
2
= 0,2617 Y
3
= 0,2547
Dengan mensubsitusi Y terhadap persamaan garis regresi dari Y = 0,0573X + 0,1958, maka diperoleh :
1. Untuk sampel Kembang Bulansebelum pengomposan :
X
1
= X
2
= X
3
= X
1
= 6,596 X
2
= 6,841 X
3
= 6,674 X
rata – rata
=X
1
+ X
2
+ X
3
= 6,596 + 6,841 + 6,674 = 6,763 mgL
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk Pengukuran sampel Daun Nippon :
X
rata – rata
=X
1
+ X
2
+ X
3
= 6,038 + 6,402 + 6,224 = 6,216 mgL Sehingga kandungan P
Kembang Bulan dapat ditentukan dengan cara
mensubsitusi nilai X pada persamaan berikut : 1. Untuk Pengukuran sampel Kembang Bulan :
P =
x vol.filtratL x fp x 100
dimana : X = X
rata – rata
mgL fp = faktor pengenceran
maka P =
x 0,1L x 1 x 100
P = 0,1685 2.
Untuk Pengukuran sampel Daun Nippon : P =
x vol.filtratL x fp x 100
=
x 0,1L x 1 x 100
P = 0,1546 Untuk data hasil pengukuran kandungan P
II dan III pada Kembang Bulan dan Daun Nippon sebelum pengomposan ditunjukkan pada tabel 4.15 dan 4.16 pada
lampiran demikian juga untuk data hasil pengukuran kandungan P pada kembang bulan dan Daun N ippon setelah pengomposan dengan variasi pengomposan 3
– 15 hari dengan interval waktu 3 hari setiap pengukuran masing
– masing dilakukan sebanyak 3 kali.
6,038 0,039
012 ,
2474 ,
1 1
X X
6,402 0,039
012 ,
2617 ,
2 2
X X
224 6,
0,039 012
, 2547
,
3 3
X X
Universitas Sumatera Utara
4.1.6. Penentuan Kalium K Pada Sampel 4.1.6.1. Penurunan Pe rsamaan Garis Regresi.