Pengaruh Status Pernikahan dan Jumlah Tanggungan pada Pengaruh Pendapatan dan Status Pekerjaan pada Sikap

kebutuhan untuk bertahan hidup need for survival. Generasi Y yang hadir di era berikut nya berada di dunia kerja yang lebih ―nyaman‖ di bandingkan dengan Generasi X, sehingga pemicu kebutuhan berubah dari kebutuhan untuk bertahan hidup menjadi pencarian kemapanan sense of comfort. Generasi di era ini memiliki rasa optimistic dan kepercayaan diri yang lebih tinggi dibandingkan generasi di era sebelum nya, dengan diikuti oleh pilihan pengembangan karier yang lebih beragam Salt dalam Cieri et al ., 2009. Perbedaan karakteristik antara kedua generasi tersebut menunjukkan ada nya perbedaan cara pandang dalam hal ini bisa didefinisikan sebagai attitude toward behavior terhadap suatu pekerjaan dari tingkatan usia yang berbeda. Hasil penelitian Paas Halapuu 2012 menunjukkan bahwa usia berpengaruh negatif pada sikap terhadap migrasi, hal ini berarti seseorang yang berusia lebih muda memiliki sikap yang lebih baik tentang profesi menjadi TKW dibandingkan dengan seseorang yang berusia lebih tua. Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan adalah: H 1 : Usia berpengaruh negatif pada sikap terhadap profesi TKW PLRT.

b. Pengaruh Status Pernikahan dan Jumlah Tanggungan pada

Sikap terhadap Profesi TKW PLRT Penelitian yang dilakukan oleh Leonard dan Cronan 2005 dalam konteks perilaku etis dalam penggunaan sistem informasi commit to user menunjukkan bahwa lingkungan personal yang dipengaruhi oleh faktor keluarga, teman, maupun kolega serta nilai personal yang meliputi pengalaman dan pencapaian nya di masa lalu merupakan faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap yang mengarah pada perilaku tertentu. Pengalaman untuk bekerja ke luar negeri menurut Cieri et al., 2009 seringkali menarik minat bagi mereka yang belum memiliki keterikatan secara personal. Hal ini disebabkan adanya potensi untuk pengembangan karier yang lebih optimal. Pekerja yang sudah terikat perkawinan di sisi lain seringkali menyukai kestabilitasan dalam bekerja dan bermasyarakat. Logika yang sama juga berlaku bagi mereka yang memiliki tanggungan keluarga untuk dinafkahi Pringle dan Mallon, 2003. Seseorang yang telah menikah dan mempunyai anak akan cenderung memilih untuk tetap bekerja di tempat yang dekat dengan keluarga. Hasil kajian dari beberapa literatur tersebut mendasari pengukuran pengaruh faktor jumlah tanggungan keluarga dan status perkawinan pada pembentukan sikap dalam penelitian ini. Penjelasan tersebut menghasilkan hipotesis sebagai berikut: H 2 : Status pernikahan berpengaruh negatif pada sikap terhadap profesi TKW PLRT. H 3 : Jumlah tanggungan berpengaruh negatif pada sikap terhadap profesi TKW PLRT. commit to user

c. Pengaruh Pendapatan dan Status Pekerjaan pada Sikap

terhadap Profesi TKW PLRT Menurut Lee 1966 faktor utama yang melatarbelakngi migrasi tenaga kerja kesuatu daerah tujuan adalah faktor makro atau kontekstual yang seringkali dilihat sebagai faktor daya tarik dari negara tujuan dan daya dorong dari negara asal push dan full factor . Secara umum faktor-faktor pendorong dapat terjadinya perpindahan penduduk dari satu daerah kedaerah lain terjadi disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya lapangan kerja yang hampir tidak ada dan pendapatan yang rendah. Penelitian Vadlun 2010 menunjukkan hasil bahwa faktor-faktor yang mendorong wanita untuk melakukan migrasi adalah karena 1 kebutuhan yang sangat mendesak, 2 ingin memperbaiki rumah atau membangun rumah, 3 untuk kebutuhan pendidikan anak-anak, 4 ingin memberangkatkan orang tua naik haji, 5 karena alasan suami tidak punya pekerjaan, tidak memberi nafkah, suami kawin lagi, anak- anak tidak tahan dengan ibu tiri. Hasil penelitian Wirawan 2006 menunjukkan bahwa pendapatan dan status pekerjaan sebelum jadi TKW berpengaruh negatif pada keputusan untuk menjadi TKW. Seseorang yang belum bekerja akan cenderung memiliki sikap yang positif terhadap profesi TKW. Demikian juga dengan tingkat pendapatan, semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang, mereka akan memilih tetap berada di negara asal atau dengan kata lain seseorang dengan pendapatan lebih rendah akan memiliki sikap yang commit to user lebih baik terhadap profesi TKW. Menurut Azjen 2005, secara umum background factors, termasuk karakteristik demografis usia, jenis kelamin, etnis, ras, pendidikan, penghasilan, dan agama dapat berpengaruh pada niat dan perilaku, tetapi pengaruhnya dimediasi oleh sikap yang lebih spesifik tentang perilaku yang diinginkan. Penjelasan tersebut menghasilkan hipotesis sebagai berikut: H 4 : Pendapatan sebelum jadi TKW PLRT berpengaruh negatif pada sikap terhadap profesi TKW PLRT. H 5 : Status pekerjaan sebelum jadi TKW PLRT berpengaruh negatif pada sikap terhadap profesi TKW PLRT.

2. Pengaruh Norma Subyektif, Sikap terhadap Profesi TKW PLRT dan