Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

klasifikasi kurang baik yaitu soal nomor 1. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11.

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Data Awal

3.6.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas data menggunakan uji Chi-kuadrat. Hipotesis yang diujikan adalah: : data sampel berdistribusi normal; 1 : data sampel tidak berdistribusi normal. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut. 1 Menyusun data dalam tabel distribusi frekuensi. a Menentukan data terbesar dan data terkecil untuk mencari rentang. rentang = data terbesar – data terkecil. b Menentukan banyaknya kelas interval k dengan menggunakan aturan Sturges, yaitu k = 1 – 3,3 log n dengan n = banyaknya objek penelitian. c Menentukan panjang kelas interval = � � 2 Menghitung rata-rata dan simpangan baku s. i i i f x f x   dan 1 2 2     n n x f x f s i i i i 3 Membuat tabulasi data ke dalam interval kelas. 4 Menghitung nilai Z dari setiap batas kelas dengan rumus � = � − 5 Menghitung frekuensi yang diharapkan O i dengan cara mengalikan besarnya ukuran sampel dengan peluang atau luas daerah di bawah kurva normal untuk interval yang bersangkutan. 6 Menghitung statistik Chi-Kuadrat dengan rumus � 2 = � − � 2 � �=1 Keterangan: 2 : harga chi-kuadrat : jumlah kelas interval � : frekuensi hsil pengamatan � : frekuensi yang diharapkan 7 Membandingkan harga Chi Kuadrat data dengan tabel Chi Kuadrat dengan dk = k-3 dan taraf signifikan 5 8 Menarik kesimpulan, Ho ditolak jika 2 1−∝ −3 2 dalam hal lainnya Ho diterima. Sudjana, 2005:273 Berdasarkan langkah-langkah di atas, setelah dilakukan perhitungan terhadap data untuk kelas kontrol diperoleh harga 2 hitung  sebesar 2,217 dan kelas eksperimen, diperoleh harga 2 hitung  sebesar 5,540. Untuk harga 2 tabel  sebesar 7,81. Karena 2 tabel 2 hitung    maka H diterima. Jadi, disimpulkan bahwa data berasal dari kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 17.

3.6.1.2 Uji Homogenitas

Uji kesamaan dua varians atau uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berasal dari kondisi yang sama atau homogen. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. Ho : � 1 2 = � 1 2 kedua varians sama atau homogen Ha : � 1 2 ≠ � 1 2 kedua varians tidak sama atau tidak homogen Untuk menguji kesamaan varians tersebut digunakan rumus : F = Varians terbesar Varians terkecil Dengan kriteria pengujian Ho diterima apabila ℎ� � 1 2 � 1 −1, 2 −1 dengan taraf signifikansi 5 Sudjana, 2005 :250. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh ℎ� � = 1,169 dan = 2,049, sehingga diperoleh ℎ� � , maka maka diterima. Jadi, data awal homogen. Seluruh siswa kelas sampel berawal dari kemampuan yang sama. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18.

3.6.1.3 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

Uji kesamaan rata-rata digunakan untuk menentukan apakah kelompok sampel memiliki rata-rata yang sama ataukah tidak secara statistik. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut. : � 1 = � 2 Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol H : μ 1 ≠ μ 2 Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung kesamaan dua rata-rata Sudjana 2005: 239 = 1 − 2 ∙ 1 1 + 1 2 dengan 2 = 1 −1 1 2 + 2 −1 2 2 1 + 2 −2 Kriteria yang digunakan adalah tolak H jika ℎ� � 1 − 1 2 � 1 + 2 −2 atau dengan kata lain H diterima jika − 1− 1 2 � ℎ� � 1− 1 2 � 1 + 2 −2 Sudjana, 2005:239. Dalam penelitian ini, uji kesamaan dua rata-rata data nilai akhir antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh ℎ� � = 1,028 serta pada taraf signifikansi � = 5 , nilai = 1,999 Karena − 1− 1 2 � ℎ� � 1− 1 2 � 1 + 2 −2 maka H diterima. Artinya kedua sampel mempunyai rata-rata yang sama. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 19.

3.6.2 Analisis Data Akhir

3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data akhir yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah pengujian normalitas sama dengan langkah-langkah pengujian normalitas pada data awal.

3.6.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians data akhir kedua kelas sampel sama atau tidak. Langkah-langkah pengujian homogenitas sama dengan langkah-langkah pengujian homogenitas pada data awal.

3.6.2.3 Uji Hipotesis I

Uji Hipotesis 1 dilakukan untuk mengetahui bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran konstruktivisme dalam setting tutor sebaya berbantuan alat peraga dan LKS telah mencapai ketuntasan belajar dalam kemampuan komunikasi matematika siswa. Nilai ketuntasan belajar individual SMP N 24 Semarang mata pelajaran Matematika adalah 70. Uji hipotesis ketuntasan belajar untuk ketuntasan individual menggunakan uji t satu pihak kanan. Sementara, untuk mengetahui pembelajaran dengan model pembelajaran konstruktivisme dalam setting tutor sebaya berbantuan alat peraga dan LKS dapat mencapai ketuntasan belajar secara klasikal pada aspek kemampuan komunikasi matematika siswa, maka dilakukan uji proporsi satu pihak kanan. Dalam penelitian ini, belajar dikatakan tuntas secara klasikal jika lebih dari atau sama dengan 75 hasil tes kemampuan komunikasi matematika siswa mencapai nilai lebih dari atau sama dengan 70. Untuk uji t satu pihak, yaitu uji pihak kanan, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. H :  ≤ 69,5 nilai rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa materi segiempat siswa kelas VII SMP Negeri 24 Semarang yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran konstruktivisme dalam setting tutor sebaya ≤ 70 atau belum mencapai rata-rata batas nilai KKM . H 1 :  69,5 nilai rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa materi segiempat siswa kelas VII SMP Negeri 24 Semarang yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran konstruktivisme dalam setting tutor sebaya 70 atau telah mencapai rata-rata batas nilai KKM . Statistiknya adalah sebagai berikut. = − � Sudjana, 2005: 227 Keterangan: = nilai t yang dihitung t hitung , = rata-rata nilai pemecahan masalah siwa, � = nilai yang dihipotesiskan, = simpangan baku, dan = banyaknya siswa. Kriteria pengujian dapat dilihat pada daftar distribusi dengan = – 1 dan peluang 1 − �. Tolak jika ℎ� � 1−� . Untuk uji proporsi pihak kanan, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. : � 74,5 , artinya proporsi siswa pada kelas eksperimen yang memperoleh nilai 70 kurang dari atau sama dengan 74,5 belum mencapai KKM klasikal dan 1 : � 74,5 , artinya proporsi siswa pada kelas eksperimen yang memperoleh nilai 70 lebih dari 74,5 sudah mencapai KKM klasikal. Statistiknya adalah sebagai berikut : n n x z 1       Keterangan: z: nilai t yang dihitung, x : banyaknya peserta didik yang tuntas secara individual, � : nilai yang dihipotesiskan, n: jumlah anggota sampel, Sudjana 2005:233. Kriteria yang digunakan yaitu tolak H jika 0,5 −� Sudjana, 2005: 234.

3.6.2.3 Uji Hipotesis II

Uji ini dilakukan untuk mengetahui manakah yang lebih efektif antara pembelajaran dengan model pembelajaran konstruktivisme dalam setting tutor sebaya berbantuan alat peraga dan LKS atau pembelajaran ekspositori berbantuan alat peraga terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa. Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan dengan menggunakan uji t. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut. 2 1 :    H rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa kelas kontrol 2 1 1 :    H rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa kelas kontrol Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. = 1 − 2 ∙ 1 1 + 1 2 dengan 2 = 1 −1 1 2 + 2 −1 2 2 1 + 2 −2 Sudjana 2005: 239 Keterangan: 1 x = nilai rata-rata siswa pada kelompok eksperimen, 2 x = nilai rata-rata siswa pada kelompok kontrol, n 1 = banyaknya subjek kelas eksperimen, n 2 = banyaknya subjek kelas kontrol, 1 2 = varians kelas eksperimen, 2 2 = varians kelas kontrol, 2 = varians gabungan, s = simpangan baku, s 1 = simpangan baku kelas eksperimen, dan s 2 = simpangan baku kelas eksperimen. Kriteria yang digunakan adalah H ditolak jika ℎ� � 1−� 1 + 2 −2 Sudjana, 2005:243. 66

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dan TAI Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bawang Pada Materi Pokok Segi empat

0 7 127

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MATERI POKOK SEGI EMPAT DI KELAS VII SMP NEGERI 4 PEMALANG.

0 0 297

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DALAM SETTING PEMBELAJARANLEARNING CYCLE 7EPADA MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATISSISWA SMP KELAS VII.

2 8 330

Keefektifan Model Pembelajaran Tutor Sebaya terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Segi Empat Siswa Kelas VII SMPM 6 Pule tahun pelajaran 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 1

Keefektifan Model Pembelajaran Tutor Sebaya terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Segi Empat Siswa Kelas VII SMPM 6 Pule tahun pelajaran 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 1

Keefektifan Model Pembelajaran Tutor Sebaya terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Segi Empat Siswa Kelas VII SMPM 6 Pule tahun pelajaran 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 1

Keefektifan Model Pembelajaran Tutor Sebaya terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Segi Empat Siswa Kelas VII SMPM 6 Pule tahun pelajaran 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 1

Keefektifan Model Pembelajaran Tutor Sebaya terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Segi Empat Siswa Kelas VII SMPM 6 Pule tahun pelajaran 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 1

Keefektifan Model Pembelajaran Tutor Sebaya terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Segi Empat Siswa Kelas VII SMPM 6 Pule tahun pelajaran 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung abstrak n motto

0 0 1

PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA SETTING KOOPERATIF B AB I PENDAHULUAN - PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA SETTING KOOPERATIF (sahara)

0 0 11