Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 Landasan Teori

17 untuk pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan. Untuk kompetensi pengetahuan dilakukan melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Untuk kompetensi keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi topik dan subtopik mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. c. Kegiatan Penutup Menurut Kemendikbud 2014, dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik atau peserta didik sendiri adalah: 1 membuat rangkumansimpulan hasil kegiatan. 2 melakukan penilaian danatau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 3 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, dan layanan konseling. 5 memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok. 6 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan dan melakukan refleksi dalam rangka evaluasi. Evaluasi yang dilakukan mengkhususkan pada seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh dan yang selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung. 18 Kegiatan penutup juga dimaksudkan untuk memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling, pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok, dan menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Kegiatan penutup yang dapat dilakukan oleh guru, adalah menyimpulkanmengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, pesan-pesan moral, musikapresiasi musikbernyanyi. .

5. Penilaian Kurikulum 2013

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan. a. Penilaian Autentik Istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel. Menurut Sunarti Rahmawati 2014:27, penilaian autentik merupakan proses pengumpulan informasi tentang perkembangan dan pencapaian pelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai. 19 Sedangkan menurut Mueller Kurniasih Sani 2014:58 menyatakan bahwa “penilaian dikatakan autentik apabila peserta didik diminta untuk menampilkan tugas atau situasi yang sesungguhnya yang mendemonstrasikan penerapan keterampilan dan pengetahuan esensial yang bermakna”. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penilaian autentik adalah proses penilaian terhadap peserta didik mencakup penilaian pribadi dan refleksi yang lebih menekankan pada keterampilan dan performansi. b. Teknik Penilaian di Sekolah Dasar Menurut Kemendikbud 2014, penilaian di Sekolah Dasar dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua kompetensi dasar yang dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 1 Penilaian Aspek Sikap Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian iri, penilaian “teman sejawat”peer evaluation oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian rating scale yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.Penilaian aspek sikap masuk dalam muatan KI-I sikap spiritual yaitu tentang ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa sebelum dan 20 sesudah melakukan kegiatan, dan toleransi dalam beribadah. Selain itu aspek sikap juga masuk dalam muatan KI-2 sikap sosial, yaitu jujur, disiplin,tanggung jawab,santun, peduli, percaya diri. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antarteman, jurnal selama proses pembelajaran berlangsung, dan tidak hanya di dalam kelas. 2 Penilaian Aspek Pengetahuan Penilaian kompetensi pengetahuan, menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Tes tulis adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Sedangkan untuk tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara lisan dan peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan juga, sehingga menumbuhkan sikap berani berpendapat. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf. 3 Penilaian Aspek Keterampilan Penilaian kompetensi keterampilan, pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian rating scale yang dilengkapi rubrik. 21 Sebagaimana telah disebutkan di atas dapat disimpulkan, bahwa karakteristik penilaian pada kurikulum 2013 lebih menekankan pada pada prinsip-prisip kejujuran, yang mengedepankan aspek-aspek berupa sikap, pengetahuan dan keterampilan. Bentuk dari penilaian itu adalah penilaian autentik. Penilaian autentik disebutkan dalam kurikulum 2013 adalah model penilaian yang dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung berdasarkan tiga komponen di atas.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ningrum 2014 dengan judul Implementasi Kurikulum 2013 di SDN Tangkil 01 Wlingi Blitar”. Penelitian tersebut memiliki tujuan yang sama dengan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor penghambat implementasi Kurikulum 2013 dan alternatif pemecahan masalah implementasi Kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Persamaan yang lainnya yaitu prosedur pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Perbedaannya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Elwien Sulistya Ningrum adalah dengan subjek kepala sekolah dan guru. Sedangkan pada penelitian ini subjeknya adalah guru kelas di SD Negeri 4 Krandegan. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Ningrum 2014, yaitu : a. Faktor penghambat implementasi Kurikulum 2013 meliputi: masih ada peserta didik yang belum bisa membaca dan menulis untuk Kelas