KESIMPULAN Analisis Akuntansi Pendapatan Perpajakan Dalam Rangka Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual (Studi Kasus : KPP Pratama Medan Kota)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dan pembahasan terkait pengakuan, pengukuran, pencatatan dan pelaporan Pendapatan Perpajakan pada Laporan Keuangan KPP Pratama Medan Kota Tahun Anggaran 2011 serta landasan teori yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan hal-hal berikut: 1. Akuntansi berbasis akrual akan meningkatkan kualitas pelaporan keuangan pemerintah karena menghasilkan informasi yang lebih akuntabel, andal, dan transparan dibandingkan dengan akuntansi berbasis kas. Dengan penggunaan basis akrual pada lingkungan pemerintah, maka akan tersedia pengukuran yang lebih baik, pengakuan yang tepat waktu, dan pengungkapan kewajiban di masa mendatang. Informasi berbasis akrual dapat menyediakan informasi mengenai penggunaan sumber daya ekonomi yang sebenarnya. 2. PP 71 tahun 2010 merupakan dasar hukum dalam pelaksanaan akuntansi berbasis akrual. Namun dalam penerapan basis akrual secara penuh, dibutuhkan waktu hingga tahun 2015, oleh karena itu PP 71 tahun 2010 masih mengakomodir akuntansi berbasis kas menuju akrual dalam masa transisi ini. 3. Dalam implementasi akuntansi akrual dalam lingkungan pemerintah akan menghadapi banyak tantangan. Untuk itu dibutuhkan mandat dan komitmen politik yang kuat, sumber daya manusia yang kompeten, kapasitas teknologi dan sistem informasi yang memadai, serta peraturan perundang-undangan yang mendukung. Universitas Sumatera Utara 4. Terdapat perbedaan antara akuntansi berbasis kas menuju akrual dengan basis akrual. Perbedaan mencolok adalah masalah pengakuan pendapatan dan beban secara akrual. Untuk basis akrual, pendapatan diakui ketika ketika hak memperoleh pendapatan telah dipenuhi atau pendapatan telah direalisasi. Perbedaan mencolok lainnya adalah adanya tambahan unsur laporan keuangan yang disebut Laporan Operasional. Penggunaan basis akrual menyebabkan dibutuhkan adanya pelaporan mengenai arus sumber daya yang diterima dan beban yang menjadi tanggungan dalam proses kegiatan rutin dimana dalam sektor privatkomersial disebut Laporan LabaRugi. Laporan inilah yang disebut dengan Laporan Operasional. Selain itu, dibutuhkan juga pelaporan mengenai surplus atau defisit anggaran yang akan menambah atau mengurangi kekayaan bersih suatu entitas sesuai dengan basis akrual yang telah ditetapkan. 5. Dalam akuntansi pendapatan berbasis akrual, terdapat dua jenis pendapatan, yaitu Pendapatan LRA Laporan Realisasi Anggaran dan Pendapatan LO Laporan Operasional. Pendapatan LRA merupakan pendapatan yang digunakan untuk kepentingan penganggaran yang masih memakai basis kas. Sedangkan Pendapatan LO merupakan pendapatan yang diakui dengan basis akrual. 6. Pendapatan perpajakan merupakan sumber penerimaan terbesar dalam APBN Indonesia. Oleh karena itu penyajian pendapatan perpajakan dalam Laporan Keuangan Pemerintah memiliki materialitas tinggi dan harus mendapatkan perhatian lebih. Universitas Sumatera Utara 7. KPP Pratama Medan Kota telah melaksanakan akuntansi pendapatan perpajakan dengan basis kas menuju akrual berdasarkan aturan yang berlaku, yaitu PP 71 tahun 2010 dan aturan pendukung lainnya. Pendapatan perpajakan diakui ketika kas telah masuk ke rekening Kas Umum Negara yang ditandai dengan MPN Modul Penerimaan Negara dan diukur dengan satuan mata uang rupiah. Pencatatan pendapatan perpajakan telah dilaksanakan sesuai dengan jurnal standar Standar Akuntansi Instansi. Pelaporan Pendapatan Perpajakan KPP Pratama Medan Kota disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Catatan Atas Laporan Keuangan. 8. Meskipun basis yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan KPP adalah basis kas menuju akrual, namun informasi pendapatan akrual tetap diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan. Pengungkapan informasi akrual ini didasari PER-62PB2009. Dalam aturan tersebut,penyajian pendapatan akrual dilakukan melalui penyesuaian pendapatan perpajakan berbasis kas dengan pendapatan perpajakan yang masih harus diterima dan pendapatan perpajakan yang diterima di muka. 9. Dalam simulasi penerapan basis akrual pada pendapatan perpajakan KPP Pratama Medan Kota berdasarkan PP 71 tahun 2010 dan landasan teori pendukung lainnya diperoleh hasil sebagai berikut: a. Pendapatan perpajakan diakui ketika munculnya hak pemerintah atas pendapatan perpajakan yang ditandai dengan penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT, Surat Tagihan Pajak STP, Keputusan Keberatan, Universitas Sumatera Utara Banding, atau Peninjauan Kembali yang menyatakan adanya pajak yang kurang dibayar atau masuknya penerimaan kas di Rekening Kas Umum Negara. b. Pendapatan perpajakan diukur dengan satuan mata uang rupiah. c. Pencatatan pendapatan perpajakan menggunakan sistem pencatatan triple entry untuk mengakomodir pencatatan pendapatan LO yang berbasis akrual dan pencatatan pendapatan LRA yang berbasis kas. Pencatatan dengan sistem double entry tidak cukup dalam mengakomodir keperluan pencatatan pendapatan LRA untuk keperluan anggaran. d. Klasifikasi pencatatan perpajakan dengan basis akrual dapat dibagi atas: 1 Pencatatan yang hanya mempengaruhi pendapatan LO, yaitu untuk transaksi penerbitan STP, SKPKB, SKPKBT, Keputusan Pembetulan, Keberatan, Banding, atau Peninjauan Kembali yang menyatakan adanya pajak yang kurang dibayar. 2 Pencatatan yang mempengaruhi pendapatan perpajakan LO dan pendapatan LRA sekaligus atau pendapatan LRA saja, yaitu untuk transaksi masuknya penerimaan perpajakan berupa kas di Rekening Kas Umum Negara. e. Terdapat koreksi atas pendapatan perpajakan yang terjadi secara sistemik dan bersifat berulang, yaitu pengembalian pendapatan pajakrestitusi pajak, keputusan pembetulan, pengurangan, pembatalan, keberatan, banding, dan peninjauan kembali yang menyatakan ketetapan pajak menjadi lebih kecil, Universitas Sumatera Utara dan pemindah bukuan Pbk. Ketiga hal ini akan dicatat sebagai koreksi atas pendapatan perpajakan. f. Pendapatan perpajakan LO akan disajikan dalam Laporan Operasional, sedangkan pendapatan perpajakan LRA akan disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran.

5.2 SARAN