BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Standar Akuntansi Pemerintahan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pemerintahan
Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik good governance, pemerintah memerlukan informasi yang memadai atas pengelolaan
aset dan sumber daya keuangan yang mampu menunjang transparansi serta akuntabilitas pengelolaannya. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui sistem
pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan yang handal dan memadai. Proses maupun sistem dalam pemerintahan tersebut seringkali disebut sebagai akuntansi
pemerintahan. Akuntansi pemerintahan digolongkan juga ke dalam akuntansi sektor publik.
Adapun mengenai pengertian Akuntansi Pemerintahan menurut Baswir 1998,7 adalah “Akuntansi Pemerintahan termasuk di dalamnya akuntansi untuk
lembaga-lembaga yang tidak bertujuan mencari laba lainnya, adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan lembaga pemerintahan dan lembaga-lembaga
yang tidak bertujuan mencari laba”. Kemudian Bastian 2001:6 menjelaskan tentang pengertian Akuntansi
Sektor Publik adalah “… mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara
dan departemen-departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik
dan swasta.”
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengertian diatas, akuntansi pemerintahan adalah akuntansi yang digunakan dalam suatu organisasi pemerintahanlembaga yang tidak
bertujuan untuk mencari laba, dan merupakan suatu bagian dari disiplin ilmu akuntansi yang utuh.
2.1.2 Dasar Hukum
Penerapan akuntansi pada pemerintahan sebelum adanya reformasi di bidang Keuangan Negara adalah dengan penerapan sistem single entry. Pada
sistem pencatatan ini pencatatan transaksi ekonomi dilakukan dengan mencatat satu kali, yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya kas dicatat di sisi
penerimaan dan transaksi yang menyebabkan berkurangnya kas dicatat di sisi pengeluaran. Hasilnya pemerintah tidak memiliki catatan tentang piutang, utang,
apalagi tentang aset tetap dan ekuitas. Setelah pemerintah melakukan reformasi keuangan negara, maka
ditetapkanlah Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Tidak berhenti sampai disitu, pemerintah pun menetapkan lagi Undang-Undang
No 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Pada Undang-Undang tersebut disebutkan bahwa akuntansi keuangan negara diselenggarakan sesuai dengan
standar akuntansi pemerintahan. Dalam menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan PP No. 24 tahun 2005 yang mengatur tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan SAP.
Namun, peraturan pemerintah tersebut masih menggunakan basis kas menuju
Universitas Sumatera Utara
akrual, yaitu basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan, serta basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana.
Berdasarkan UU No. 17 Tahun 2003 pasal 36 ayat 1 tentang keuangan negara dinyatakan bahwa penerapan basis kas menuju akrual masih bersifat
sementara. Pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual menurut Pasal 36 ayat 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 dilaksanakan
paling lambat 5 lima tahun, yang berarti paling lambat tahun 2008. Sejak tahun 2008 pemerintah pun mencanangkan reformasi di bidang akuntansi berupa
keharusan penerapan akuntansi berbasis akrual yang merupakan best practice di dunia internasional pada setiap instansi pemerintahan baik pusat maupun daerah.
Hasilnya ditetapkanlah PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan untuk mengganti PP No. 24 Tahun 2005.
Meskipun penerapan akuntansi berbasis akrual telah dicanangkan, PP 71 tahun 2010 masih memberikan ruang bagi untuk menerapkan akuntansi berbasis
kas menuju akrual. Penerapan SAP berbasis akrual akan dilakukan secara bertahap, mulai dari penerapan SAP berbasis kas menuju akrual menjadi
penerapan SAP berbasis akrual pada tahun 2015. Timeline strategi penerapan SAP berbasis akrual yang direncanakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1. Timeline strategi penerapan SAP berbasis akrual
Tahun Strategi penerapan SAP akrual
2010 • Penerbitan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
• Mengembangkan framework Akuntansi Berbasis Akrual dan BAS Badan Akun Standar
Universitas Sumatera Utara
• Sosialisasi Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis Akrual
2011 • Penyiapan aturan pelaksanaan akuntansi
• Pengembangan sistem akuntansi dan teknologi informasi bagian pertama proses bisnis dan detail requirement.
• Pengembangan kapasitas SDM
2012 • Pengembangan sistem akuntansi dan teknologi informasi
• Pengembangan kapasitas SDM lanjutan
2013 • Piloting beberapa KementerianLembaga dan Bendahara Umum
Negara • Review, evaluasi dan penyempurnaan sistem
• Pengembangan kapasitas SDM lanjutan
2014 • Parallel run dan konsolidasi seluruh LK
• Review, evaluasi dan penyempurnaan sistem • Pengembangan kapasitas SDM lanjutan
2015 • Implementasi penuh
• Pengembangan kapasitas SDM lanjutan Sumber : Rakhman, Azwar.dkk. Penyajian LKPP berdasarkan SAP Berbasis
Akrual PP No. 71 tahun 2010 telah menegaskan bahwa basis akuntansi yang
digunakan adalah basis akrual. Basis akrual digunakan untuk pengakuan pendapatan, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas. Perbedaan yang mencolok antara
PP No. 71 Tahun 2010 dan PP No. 24 Tahun 2005 adalah adanya tambahan unsur laporan keuangan yang disebut Laporan Operasional. Penggunaan basis akrual
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan dibutuhkan adanya pelaporan mengenai arus sumber daya yang diterima dan beban yang menjadi tanggungan dalam proses kegiatan rutin dimana
dalam sektor privatkomersial disebut Laporan LabaRugi. Laporan inilah yang disebut dengan Laporan Operasional. Selain itu, dibutuhkan juga pelaporan
mengenai surplus atau defisit anggaran yang akan menambah atau mengurangi kekayaan bersih suatu entitas sesuai dengan basis akrual yang telah ditetapkan.
2.1.2.1 Ruang Lingkup Peraturan
Ruang lingkup dari PP 71 tahun 2010 meliputi SAP berbasis akrual dan SAP berbasis kas menuju akrual. SAP berbasis akrual berlaku sejak tanggal
ditetapkan dan dapat segera diterapkan oleh setiap entitas paling lambat di tahun 2015, sedangkan SAP berbasis kas menuju akrual berlaku selama masa transisi
bagi entitas yang belum siap untuk menerapkan SAP berbasis akrual dengan batas waktu paling lama lima tahun. Walaupun untuk sementara masih diperkenankan
menerapkan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual, setiap entitas diharapkan dapat segera menerapkan SAP Berbasis Akrual.
2.1.2.2 Definisi Standar Akuntansi Pemerintahan
Berdasarkan PP No. 71 Tahun 2010, definisi Standar Akuntansi Pemerintahan, yang selanjutnya disingkat SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi
yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.
2.1.3 Basis Standar Akuntansi Pemerintahan
Saat ini ada dua SAP yang mungkin diterapkan oleh entitas pelaporan yaitu SAP berbasis kas menuju akrual dan SAP berbasis akrual. Berdasarkan PP
No. 71 Tahun 2010, pengertian kedua SAP tersebut adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. SAP Berbasis Kas Menuju Akrual