Keterampilan Membaca Kajian Teori

disajikan berdekatan dalam suatu layar siswa dapat menggunakan sumber kognitif dan visual untuk diproses dalam memori kerja pada waktu yang bersamaan, hal ini akan mempermudah siswa dalam memahami suatu pesan atau informasi. c. Prinsip keterdekatan waktu Siswa bisa belajar lebih baik jika kata-kata dan gambar-gambar yang berhubungan disajikan secara berbarengan daripada secara bergantian. Ketika sajian verbal dan visual disajikan berbarengan siswa akan mudah mengkonstruksi informasi atau pesan dalam waktu yang bersamaan dalam memori kerja, ini mengakibatkan daya tangkap pada memori kerja siswa akan lebih efektif. d. Prinsip koherensi Pembelajaran akan terganggu jika kata-kata dan gambar-gambar yang menarik namun tidak relevan ditambahkan dalam suatu pesan atau informasi sumber belajar. Siswa akan lebih mudah memahahami pesan atau informasi jika mereka menikmati pembelajarannya. Penambahan suatu gambarkata yang menarik memang penting untuk menambah minat siswa, namun harus diperhatikan juga relevansinya agar apa yang dibaca oleh siswa dapat bermakna.

6. Keterampilan Membaca

a. Konsep membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk mendapatkan informasi atau pesan yang disampaikan oleh penulis melalui kata- kata atau bahasa tulis Tarigan, 1984:7. Pesan atau informasi dari pembaca tidak hanya diterima oleh pembaca itu sendiri namun terkadang pembaca harus juga menafsirkan pesan itu untuk orang lain, atau disebut membaca lisan. Perlu keterampilan tersendiri agar pesan yang dibaca dapat sampai kepada orang lain. Membaca untuk memperkaya diri sendiri dapat dilakukan dengan berbagai hal, salah satunya membaca artikel atau majalah. Membaca untuk memperkaya diri memerlukan kemampuan pemahaman yang lebih dari pada membaca untuk orang lain. Pembaca harus lebih konsentrasi dalam menafsirkan pesan dari penulis agar informasi yang diperoleh dapat dipahami. Berbeda dengan membaca untuk memperkaya diri, membaca untuk orang lain membutuhkan skill yang lebih rendah, yakni skill mekanis. Membaca untuk orang lain membutuhkan kemampuan pembaca untuk menyampaikan pesan dari penulis secara jelas kepada pendengar agar pesan atau informasi penulis dapat tersampaikan dengan baik, membaca berita misalnya. Broughton Tarigan, 1984:11-12 mengungkapkan ada dua aspek penting dalam membaca, yaitu: 1 Keterampilan mekanis Keterampilan mekanis merupakan ketrampilan membaca yang memiliki jenjang lebih rendah, keterampilan ini meliputi pengenalan bentuk huruf, pengenalan unsur-unsur linguistik fonem, kata, frase, kalimat, dan lain-lain, pengenalan pola ejaan dan bunyi menyuarakan bahan tertulis, dan kecepatan membaca bertaraf lambat. 2 Keterampilan membaca pemahaman Keterampilan semacam inimemiliki jenjang yang lebih tinggi, keterampilan ini melipti pemahaman terhadap pengertian sederhana leksikal, gramatikal, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI retorikal, pemahaman terhadap makna, maksud atau tujuan penulis, melakukan evaluasi atau penilaian, mampu membedakan, dan kecepatan membaca yang fleksibel. Untuk mencapai kemampuan membaca secara mekanis tepat apabila digunakan aktivitas membaca nyaringbersuara, sedangkan untuk membaca pemahaman tepat apabila digunakan aktivitas membaca intensif. b. Tujuan membaca Tujuan utama dalam membaca ialah untuk memperoleh informasi dan memahami makna dari pesan yang ingin disampaikan oleh penulis Tarigan, 1984:9. Informasi dari penulis sering kali memuat maksud atau tujuan tertentu. Berikut ini tujuan membaca secara menyeluruh yang diungkapkan Tarigan 1984:9-10: 1 Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta. 2 Membaca untuk memperoleh ide-ide pokok atau ide utama. 3 Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan dan organisasi cerita. 4 Membaca untuk menyimpulkan sesuatu. 5 Membaca untuk mengelompokkan dan membaca untuk mengklasifikasikan. 6 Membaca untuk mengevaluasi. 7 Membaca untuk membandingkan atau mempertentangkan. c. Membaca sebagai suatu keterampilan Membaca sebagai keterampilan tentunya erat dengan pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam standar isi kurikulum KTSP ada empat kertampilan berbahasa yang harus dikuasiai siswa, yaitu keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Tarigan 1984:10, menyebut keterampilan membaca adalah keterampilan yang kompleks karena melibatkan keterampilan-keterampilan yang lebih kecil. Tarigan membagi keterampilan membaca menjadi tiga komponen, yaitu: 1 Pengenalan terhadap aksara dan tanda-tanda baca 2 Penghubungan antara aksara serta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistik yang formal 3 Penghubungan antara aksara, tanda-tanda dan unsur linguistik yang formal dengan makna Ketiga komponen di atas pada akhirnya akan merujuk pada keterampilan membaca secara intelektual. Kemampuan membaca secara intelektual merupakan kemampuan untuk menghubungkan tanda-tanda hitam di atas putih dengan unsur bahasa yang formal Tarigan, 1984:11. Kemampuan itu adalah kemampuan membaca untuk melambangkan kata-kata tertulis sebagai kata-kata berupa bunyi yang dapat diperdengarkan oleh orang lain. d. Membaca intensif Membaca intensif tergolong sebagai bagian dari membaca dalam hati. Membaca intensif adalah studi seksama, telaah teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari Tarigan, 1984:35. Membaca intensif dapat dibiasakan dengan latihan telaah pola-pola kalimat, telaah kata-kata, dikte dan diskusi umum. Membaca pola paragraf deduktif dan pola paragraf induktif cocok untuk meningkatkan keterampilan membaca intensif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Menurut Tarigan 1984:36, membaca intensif memerlukan teks yang panjangnya tidak lebih dari 500 kata yang dapat dibaca dalam waktu 2 menit. Tujuan utama membaca intensif ialah untuk memperoleh pemahaman terhadap argumen yang logis, pola-pola teks, pola-pola sikap dan tujuan pengarang, serta sarana-sarana linguistik yang digunakan untuk mencapai tujuan. e. Tahapan-tahapan dalam membaca Ada tiga tahapan dalam kegiatan membaca, yaitu tahap pra membaca, proses membaca, dan tahap pasca membaca. Pada tahap pramembaca siswa terlebih dahulu menyimak bahan bacaan yang sudah dikenal melaui bahan bacaan yang dibacakan oleh guru atau oleh teman lainnya. Pada proses ini siswa mengembangkan responsi-responsi visual yang otomatis terhadap gambaran huruf yang akan mereka lihat pada halaman cetakan. Pada tahap proses siswa mulai membaca bahan bacaan yang berisi sejumlah kata dan struktur yang masih asing atau belum biasa bagi mereka. Dalam hal ini siswa dapat diberikan sumber bacaan mengenai kasus-kasus yang aktual. Pada tahap pasca membaca siswa dituntut untuk mencapai penguasaan terhadap tahap sebelumnya. Tahap pasaca membaca dapat dilakukan dengan cara menguji penguasaan siswa terhadap pola pengambangan paragraf atau pengenalan ide pokok dalam sumber bacaan yang telah dibaca pada tahap sebelumnya. f. Kompetensi dalam membaca Kompetensi yang harus dibaca dalam pembelajaran membaca sudah ditetapkan dalam Kurikulum KTSP tahun 2006. Berikut ini adalah kompetensi yang harus dicapai siswa dalam pembelajaran membaca, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 1 Kompetensi Dasar Membaca No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca nyaring. Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca intensif.

7. Android dan Web Apps