Implementasi Beyond Budgeting Beyond Budgeting
b. Melakukan interpretasi warna
1 Green. Potensi kesiapan tinggi, artinya implementasi beyond
budgeting harus dipertimbangkan dengan serius karena adanya
otoritas atau wewenang untuk melakukannya. Hampir tidak ada hambatan untuk implementasi prinsip beyond budgeting ini.
2 Orange. Potensi kesiapan sedang, artinya diperlukan perhatian
khusus pada beberapa elemen jika perusahaan berencana mengimplementasikan beyond budgeting.
3 Red. Potensi kesiapan rendah, artinya tidak ada kebutuhan maupun
kesiapan organisasi untuk perubahan proses penganggaran. Banyak hambatan dapat diperkirakan selama implementasi prinsip
beyond budgeting ini.
Menurut Daum 2002, berbagai pengembangan yang mendukung pelaksanaan beyond budgeting antara lain:
a. Pengurangan tingkat detail perencanaan atau tingkat detail tergantung
pada area dan situasi perencanaan b.
Rolling forecast secara kontinyu bukan hanya perencanaan tahunan c.
Perubahan perencanaan strategis yang dapat menyebabkan juga pada perubahan perencanaan strategis pertengahan tahun
d. Ukuran kinerja non-keuangan mengalir ke rencana atau anggaran
operasional, yang diarahkan untuk target relatif e.
Perubahan dalam operasional bisnis atau target strategis menyebabkan penyesuaian rencana atau anggaran pertengahan tahun,
f. Semua area operasi dianggap penting, sebagai hasil dari trade off
dalam sistem bisnis perusahaan, seperti antara target laba jangka pendek dan tujuan inovasi jangka panjang,
menjadi transparan untuk dikelola secara aktif
g. Mengandalkan sistem pertanggungjawaban atas desentralisasi
h. Menggunakan sistem perencanaan dan manajemen kinerja berbasis
software Yudianto 2009 menyatakan bahwa penerapan konsep beyond budgeting
sebaiknya harus didukung oleh paling kurang delapan hal yang telah diberikan di atas. Hal ini dimaksudkan agar konsep yang akan diterapkan
atas dasar prinsip-prinsip yang ingin dikembangkan mampu teraplikasi dengan baik. Perombakan sistem manajemen secara keseluruhan harus
didukung oleh semua sektor. Dapat dilihat bahwa mulai dari tingkatan level manajemen yang mempengaruhi penyusunan perencanaan sampai
kepada teknologi software yang dipakai harus menjadi pertimbangan. Sandalgaard dan Bukh 2014 melakukan penelitian untuk
menginvestigasi alasan-alasan organisasi menuju beyond budgeting dan masalah-masalah praktik yang dihadapi organisasi ketika mereka
mengubah sistem akuntansi manajemennya berdasarkan inspirasi dari model beyond budgeting. Banyak organisasi yang mengubah sistem
akuntansi manajemen mereka atas dasar inspirasi dari beyond budgeting tetap mempertahankan anggaran tradisional Sandalgaard dan Bukh,
2014. Dengan demikian, beyond budgeting bukanlah solusi standar dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beyond budgeting belum tentu sesuai untuk semua jenis organisasi dan
dalam segala situasi.