Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

Tabel 9 Wawancara Konsep Beyond Budgeting dikaitkan dengan Kesiapan Implementasi Beyond Budgeting Konsep Beyond Budgeting Perencanaan Planning Perencanaan bukan merupakan aktivitas formal untuk tim garis depan yang selalu mengambil sinyal pasar untuk memodifikasi arahan Tim garis depan fokus pada memaksimalkan nilai-nilai pelanggan dan pemegang saham Menetapkan target keuangan berdasarkan indikator utama kinerja KPI Membahas strategi dalam waktu yang lebih singkat Tim garis depan bertanggung jawab atas kinerja dan strategi, sementara eksekutif bertanggung jawab untuk mengembangkan strategi dan menetapkan strategi jangka panjang dan target jangka menengah. Kebijakan dalam strategi tergantung pada sistem atau metodologi yang diterapkan di perusahaan seperti balanced scorecard, EVA Kinerja manajer dalam melaksanakan anggaran diukur dengan indikator relatif, tolok ukur internal dan eksternal Pemegang anggaran optimis pada peningkatan laba Menjadikan sumber daya tersedia dan dapat diakses oleh tim garis depan ketika mereka dibutuhkan melalui persetujuan cepat dan akses yang lebih mudah ke sumber daya operasional Pengendalian Controlling Pengendalian bertingkat Lebih fokus pada tren dan rolling forecasts Eksekutif memantau kinerja anggaran dan turut campur hanya ketika indikator atau tren melewati batas. Pengendalian kinerja dilakukan ketika kinerja tidak sesuai anggaran sebelumnya Informasi terbuka dan transparan Penyimpangan direview dalam kasus penyimpangan besar. Jika hanya sebuah penyimpangan kecil, hal ini akan tergantung pada tingkat unit yang lebih rendah Revisi dilakukan jika benar-benar diperlukan Sumber: Hope dan Fraser 2003; Yudianti 2013 Interpretasi Warna: 1 Green. Potensi kesiapan tinggi, artinya implementasi beyond budgeting harus dipertimbangkan dengan serius karena adanya otoritas atau wewenang untuk melakukannya. Hampir tidak ada hambatan untuk implementasi prinsip beyond budgeting ini. 2 Orange. Potensi kesiapan sedang, artinya diperlukan perhatian khusus pada beberapa elemen jika perusahaan berencana mengimplementasikan beyond budgeting. 3 Red. Potensi kesiapan rendah, artinya tidak ada kebutuhan maupun kesiapan organisasi untuk perubahan proses penganggaran. Banyak hambatan dapat diperkirakan selama implementasi prinsip beyond budgeting ini. 2. Untuk menjawab permasalahan yang kedua dilakukan analisis isi content analysis dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Memasukkan data kuesioner kepemimpinan transformasional versi MLQ-5X ke dalam tabel. Tabel 10 Tabel Rekapitulasi Data Kuesioner Kepemimpinan Transformasional Versi MLQ-5X Resp Skor Pernyataan Jumlah X1 X2 Xn 1 2 Jumlah Keseluruhan Mean Keseluruhan Keterangan: X1 = Pernyataan 1 X2 = Pernyataan 2 n = Jumlah Pernyataan b. Membandingkan jumlah nilai yang diperoleh dari rata-rata mean keseluruhan pada tabel 10 dengan jumlah nilai maksimum dengan asumsi jika hasil lebih besar dari 50 maka kepemimpinan transformasional kuat. Selanjutnya, menganalisis lima dimensi yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ada pada kepemimpinan transformasional berdasarkan pada hasil kuesioner, wawancara yang mendalam dan observasi untuk dikaitkan dengan kesiapan implementasi beyond budgeting. Jumlah nilai maksimum indikator variabel kepemimpinan transformasional = 5 x 20 = 100 Tabel 11 Tabel Persentase Variabel Kepemimpinan Transformasional Kepemimpinan Nilai rata-rata Dua Responden Nilai Maksimum yang bisa dicapai Responden Persentase Transformasional c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil kuesioner, wawancara mendalam dan observasi Tabel 12 Matrik Kepemimpinan Transformasional menuju Kesiapan Implementasi Beyond Budgeting Kepemimpinan Transformasional 50 Keberhasilan Implementasi Cukup Tinggi Keberhasilan Implementasi Cukup Tinggi Keberhasilan Implementasi Tinggi ≤50 Keberhasilan Implementasi Rendah Keberhasilan Implementasi Rendah Keberhasilan Implementasi Rendah Red Orange Green Kesiapan Implementasi Beyond Budgeting PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1 Apabila kategori warna implementasi beyond budgeting Green dan hasil nilai kepemimpinan transformasional 50, maka potensi keberhasilan implementasi beyond budgeting tinggi di PT Bank MNC Internasional, Tbk. Kantor Cabang Yogyakarta. 2 Apabila kategori warna implementasi beyond budgeting Orange dan hasil nilai kepemimpinan transformasional 50, maka potensi keberhasilan implementasi beyond budgeting cukup tinggi di PT Bank MNC Internasional, Tbk. Kantor Cabang Yogyakarta. 3 Apabila kategori warna implementasi beyond budgeting Red dan hasil nilai kepemimpinan transformasional 50, maka potensi keberhasilan implementasi beyond budgeting rendah di PT Bank MNC Internasional, Tbk. Kantor Cabang Yogyakarta. 4 Apabila kategori warna implementasi beyond budgeting Green, Orange atau Red dan hasil nilai kepemimpinan transformasional ≤50, maka potensi keberhasilan implementasi beyond budgeting rendah di PT Bank MNC Internasional, Tbk. Kantor Cabang Yogyakarta. 57

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

PT. Bank MNC Internasional, Tbk. MNC Bank lahir setelah MNC Group mengakuisisi PT. Bank ICB Bumiputera, Tbk. Dengan visi baru Menjadi Bank masa depan yang memberikan layanan bintang lima, yang mengikuti gaya hidup nasabah berlandaskan teknologi terkini dan membuat semua transaksi keuangan menjadi mudah. Produk dan layanan MNC Bank siap dinikmati oleh seluruh segmen nasabah. Dengan dukungan dan komitmen yang tinggi dari MNC Group serta manajemen baru yang berpengalaman di bidang perbankan, MNC Bank akan terus berkembang menjadi bank terkemuka di Indonesia. Pada 27 Januari 2014 PT. MNC Kapital Indonesia Tbk. memiliki saham PT Bank ICB Bumiputera Tbk. sebesar Rp1,31 miliar atau 24 melalui Bursa Efek Indonesia BEI. Pada 22 Juli 2014 berdasarkan surat Otoritas Jasa Keuangan No. SR-120D.032014, PT. MNC Kapital Indonesia Tbk. menjadi Pemegang Saham Pengendali Bank. Pada 15 Oktober 2014 melalui keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No.18KDK.032014 tanggal 15 Oktober 2014, nama Bank berubah menjadi PT. Bank MNC Internasional Tbk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi Visi MNC Bank, yaitu Menjadi Bank masa depan yang memberikan layanan bintang lima, yang mengikuti gaya hidup nasabah berlandaskan teknologi terkini dan membuat semua transaksi keuangan menjadi mudah. 2. Misi Misi MNC Bank, yaitu menawarkan layanan keuangan yang mengikuti gaya hidup dengan membuat hidup nasabah menjadi lebih mudah, untuk nasabah retail dengan segmen menengah ke atas, termasuk di dalamnya para usaha kecil dan menengah, dengan memberikan pengalaman layanan perbankan yang memuaskan melalui cabang dan electronic channels.

C. Proses Penyusunan Anggaran

Anggaran sebagai hasil negosiasi antaranggota organisasi yang dominan, anggaran mencerminkan konsensus organisasional mengenai tujuan operasi untuk masa depan. Selain itu, anggaran mencoba untuk mempengaruhi dan memotivasi manajer maupun karyawan untuk terus bertindak dengan cara yang konsisten dengan operasi yang efektif dan efisien serta selaras dengan tujuan organisasi Ikhsan dan Ishak, 2005. Proses penyusunan anggaran di PT Bank MNC Internasional, Tbk, khususnya Kantor Cabang Yogyakarta secara umum hampir tidak jauh berbeda dengan sebelum diakuisisi. Dalam hal penyusunan anggaran, secara umum kantor cabang diberikan suatu kebebasan untuk mengisi form anggaran yang telah tersedia daftar kebutuhan kantor cabang dari kantor pusat. Form anggaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tersebut disediakan dalam bentuk excel oleh kantor pusat. Setelah itu form anggaran tersebut dikirim kembali ke kantor pusat. Kantor pusat melakukan review dan diskusi atas form anggaran yang dikirim oleh kantor cabang dan pada akhirnya kantor pusatlah yang berwenang menentukan anggaran tahunan untuk kantor cabang mereka. Dengan kata lain, penganggaran PT Bank MNC Internasional, Tbk. masih dalam bentuk top down, di mana kantor cabang harus menggunakan anggaran tahunan yang telah disetujui oleh kantor pusat. Selain itu, penggunaan rolling forecast dalam penyusunan anggaran di PT Bank MNC Internasional, Tbk. masih terbatas dilakukan oleh kantor pusat dengan menggunakan asumsi-asumsi, seperti salah satu contohnya BI rate yang digunakan untuk menentukan rata-rata suku bunga pinjaman.