D:\DWI.DOC\011334092.rtf
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka 1. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan suatu pilihan pada seseorang, selain itu minat merupakan salah satu faktor
psikologis yang sangat kuat dan penting untuk suatu kemajuan dan keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan
dengan disertai minat sebelumnya, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik dari pada mereka yang tidak berminat sebelumnya.
Menurut W.S Winkel 1991:30, minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal
tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Pendapat lain dikemukakan oleh Bimo Walgito 1977:38, yang menyatakan minat
merupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian terhadap suatu obyek disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan
lebih aktif dengan obyek itu. Minat juga diartikan sebagai kesadaran seseorang bahwa obyek, seseorang sesuatu soal atau suatu situasi
mengandung sangkut paut dengan dirinya Whitherington, 1963:124. Berbicara tentang minat, munculnya tidak terbetuk secara tiba-tiba,
melainkan terbentuk dan berkembang melalui proses pendidikan, proses PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D:\DWI.DOC\011334092.rtf
sosialisasi, dan proses interaksi di sekolah, di masyarakat, dan di dalam keluarga.
Kemampuan peserta didik dan pengalaman belajar yang berbeda- beda pada peserta didik akan menimbulkan minat yang bervariasi. Peserta
didik juga mempunyai obyek minat yang berbeda-beda antara lain minat pada sekolah, minat pada pekerjaan dimasa mendatang dan lainnya.
Adapun bahaya perkembangan minat antara lain interprestasi kesenangan sementara sebagai minat, pengaruh teman sebaya, minat berdasarkan
konsep yang tidak realistik dan bobot emosional yang negatif terhadap minat tertentu dan sebagainya.
Menurut Giartama 1990:6, minat dapat digolongkan menjadi 2 : a. Minat secara intrinsik
Minat seara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena
pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin dan intelegensi.
b. Minat secara ekstrinsik Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh
dari luar individu. Minat secara ekstrinsik timbul antara lain karena latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya.
Dasarkan pendapat tersebut di atas, maka minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas III, dapat diartikan sebagai
kecenderungan yang mengarah siswa untuk memilih penguruan tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D:\DWI.DOC\011334092.rtf
sebagai kelanjutan pendidikan setelah tamat dari SMU, yang ditandai dengan adanya perasaan senang terhadap perguruan tinggi, perasaan
tertarik, dan perasaan bahwa perguruan tinggi bersangkut paut dengan kebutuhannya.
Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademi atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian. Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut perguruan tinggi yang dapat berbentuk akademi,
sekolah tinggi istitut atau universitas. Sesuai dengan Undang-Undang No, 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menetapkan perguruan tinggi berupa, akademi, sekolah tinggi institut, universitas serta bentuk-bentuk lain yang ditetapkan
pemerintah. a. Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
kejuruan yang lingkungannya
bisa dikenal
dengan pendidikan
profesional. b. Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang melaksanakan satu bidang
pendidikan kejuruan yang hanya terdiri dari satu fakultas dan dapat berdiri dari satu atau lebih jurusan.
c. Institut adalah perguruan tinggi yang melaksanakan satu bidang pendidikan kejuruan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi atau seni.
D:\DWI.DOC\011334092.rtf
Institut dapat terdiri dari sejumlah fakultas dan dapat terdiri dari satu atau lebih jurusan.
d. Universitas adalah perguruan tinggi yang melaksanakan program pendidikan yang bersifat keilmuan dan kejuruan dalam berbagai bidang
pengetahuan, teknologi dan seni yang terdiri dari banyak fakultas dan jurusan.
2. Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Stratifikasi atau status adalah pembedaan penduduk dalam suatu masyarakat ke dalam sejumlah tingkatan atau lapisan secara berjenjang-
jenjang hierarkis dari lapisan yang tinggi sampai yang terbawah. Inti dari pelapisan
dalam masyarakat
adalah tidak
adanya pemerataankeseimbangan dalam pembagian hak-hak, kewajiban dan
tanggung jawab diantara para anggota masyarakat, yang selanjutnya mempunyai pengaruh pada pembagian kesejahteraan diantara para warga
masyarakat tersebut. Kedudukan atau status sosial bisa didefinisikan sebagai tempat dalam hubungannya dengan orang-orang lain dalam
masyarakat, yang akan memberikan hak-hak serta kewajiban-kewajiban tertentu kepada individu yang menempati kedudukan tersebut. Berdasarkan
cara bagaimana status diperoleh, status dapat dibedakan menjadi dua Soerjono, 1982:234-235 :
a. Ascribed status status yang “diharapkan” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI