No Kegiatan Belajar Waktu
Indikator
c. Bagaimanakah kalian dapat
mempertanggungjawabkan talenta yang telah diberikan Tuhan kepadamu supaya
berkembang? d.
Bagaimana kalian mengembangkan talenta- talenta yang kalian miliki?
e. Buatlah sebuah karya cipta puisisajak
panjang gambar yang menunjukkan ungkapan rasa syukur atas talenta yang Tuhan
berikan. 4
Guru dapat memberikan penjelasan tentang pengertian akan kelebihan, sifat-sifat dan potensi
yang siswa miliki dengan memberikan beberapa contoh dari cerita orang-orang berbakat yang
talentanya diremehkan oleh orang lain misalnya : Luis Braille, Helen Keller, Nick Vujicic, Albert
Einstein, Thomas Alva Edison, Isaac Newton, Warner Von Braun, Golda Meir, dan Beethoven.
5 Guru memberikan rangkuman:
Manusia sebagai pribadi pasti memiliki kemampuan dan bakat yang sesuai dalam
lingkungan tertentu. Kemampun yang dimiliki oleh seseorang hendaknya harus digunakan dan
diperkembangkan. Kemampuan dan bakat adalah anugrah Tuhan, yang dalam Kitab Suci disebut
talenta. Tuhan menghendaki agar talenta yang kita miliki digunakan dan dikembangkan dengan
baik. 4
4 3
5
No Kegiatan Belajar Waktu
Indikator
Dalam Inji Matius 25:14-30 dikisahkan seorang tuan yang memberikan kepada mereka masing-masing
sejumlah talenta sesuai dengan kemampuannya untuk dikembangkan dan digunakan. Tuan yang
memberikan talenta itu ternyata bertindak tegas terhadap hamba yang tidak mengembangkan talenta
itu dengan baik. Setiap orang termasuk kita telah diberi Tuhan talenta
masing-masing. Maka kita hendaknya mengembangkan talenta itu sebagai mana mestinya.
Mengembangkan dan menggunakan talenta dengan baik adalah tuntutan dan panggilan kita sebagai
orang Kristiani. Contoh-contoh orang yang telah mengembangkan talenta dengan baik adalah Albert
Eistein, Isaac Newton, Nick Vujicic, dll” 5
3
PENUTUP
Guru memberikan evaluasi kepada siswa untuk ditulis di buku catatan masing-masing:
1. Bagaimana sikap kalian terhadap kelebihan dan
kekurangan yang kalian miliki? 2.
Inspirasi apa yang dapat kalian petik dari perumpamaan Tuhan tentang “talenta”?
3. Sebutkanlah usaha-usaha yang dapat kalian
lakukan untuk mengembangkan talenta yang kalian miliki
Doa penutup dipimpin oleh salah satu siswa yang
telah ditunjuk. 15
menit 2
K. SUMBER BAHAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1.
Sumber Bahan
Komisi Kateketik KWI. 2007. Buku Guru I: “Perutusan Murid-
murid Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SMASMK ”.
Yogyakarta: Kanisius. Hal. 26-36
Kitab Suci Perjanjian Baru Matius 25:14-30
Kristianto, Yosef dkk. 2010. Pendidikan Agama Katolik, Menjadi
Murid-murid Yesus . Yogyakarta : Kanisius. Hal 3-5
2.
Media Alat Pembelajaran
LCD, Laptop, speaker, komputer, papan tulis, spidol, Pengalaman siswa.
Yogyakarta, 6 Agustus 2012 Menyetujui
Dosen Pembimbing, Praktikan,
Dra. Y. Supriyati, M.Pd Anne Dian Pertiwi
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran
Drs. B. Sumarno, S.Pd., S.Kom. NIP : 19540405 1985031 015
B. Mengajar
1. Pengertian mengajar
Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara terencana dengan media buku pelajaran, pengalaman atau bahkan alat peraga guna melakukan transfer
ilmu kepada naradidik. Mengajar menurut Nasution 1986: 1 yaitu: a menanamkan pengetahuan kepada anak; b menyampaikan kebudayaan kepada
anak; c mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak sehingga terjadi
proses belajar. Hal tersebut menurut Nasution 1986: 1 memiliki tujuan yaitu: a Penguasaan pengetahuan oleh anak; b di harapkan anak-anak mengenal
kebudayaan bangsanya dan kebudayaan dunia; dan c mengajar itu suatu usaha dari pihak guru, yakni mengatur lingkungan, sehingga terbentuklah suasana yang
sebaik-baiknya bagi anak untuk belajar. Sementara tujuan mengajar menurut Gagne 1986: 1 adalah membantu
setiap individu untuk menggunakan secara optimal bakat-bakatnya, menikmati kehidupannya, dan mengadakan integrasi dengan lingkungan sosial dan ligkungan
fisiknya. Karakteristik cara perencanaan dan perancangan pengajaran menurut Gagne dan Briggs dalam Gagne, 1983: 1 adalah pengajaran harus berorientasi
pada manusia secara individual dalam perkembangannya dari masa kanak-kanak sampai masa dewasa, rancangan pengajaran mempunyai tujuan jangka panjang
dan jangka pendek, pengajaran yang dibentuk secara sistematis dapat sangat mempengaruhi perkembangan manusia secara individual. Dalam merancang
pengajaran juga harus berdasarkan pada pengetahuan mengenai prinsip-prinsip
belajar, terutama kondisi-kondisi yang mempengaruhi belajar, sehingga dapat diperoleh kondisi yang diinginkan.
Menurut Hasibuan Moedjiono 1986: 3 mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem
lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi, yakni tujuan instruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan
siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana belajar yang tersedia.
Untuk mencapai tujuan-tujuan belajar tertentu seorang guru perlu menggunakan strategi belajar-mengajar.
Dari berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa mengajar merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik, dimana terjadi transfer pengetahuan
ataupun penemuan pengetahuan yang menjadikan peserta didik semakin memahami ilmu.
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar
mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu Uzer Usman, 1990: 1. Mengajar bukanlah hanya menyampaikan materi pelajaran saja, akan tetapi
merupakan pekerjaan yang bertujuan dan bersifat kompleks. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya, diperlukan sejumlah keterampilan khusus yang didasarkan
pada konsep dan ilmu pengetahuan yang spesifik. Artinya setiap keputusan dalam