Langkah II : Peranan perencanaan pengajaran bagi pelaksanaan mengajar mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) pendidikan menengah Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Sanata Dharma ta

No Kegiatan Belajar Waktu Indikator c. Bagaimanakah kalian dapat mempertanggungjawabkan talenta yang telah diberikan Tuhan kepadamu supaya berkembang? d. Bagaimana kalian mengembangkan talenta- talenta yang kalian miliki? e. Buatlah sebuah karya cipta puisisajak panjang gambar yang menunjukkan ungkapan rasa syukur atas talenta yang Tuhan berikan. 4 Guru dapat memberikan penjelasan tentang pengertian akan kelebihan, sifat-sifat dan potensi yang siswa miliki dengan memberikan beberapa contoh dari cerita orang-orang berbakat yang talentanya diremehkan oleh orang lain misalnya : Luis Braille, Helen Keller, Nick Vujicic, Albert Einstein, Thomas Alva Edison, Isaac Newton, Warner Von Braun, Golda Meir, dan Beethoven. 5 Guru memberikan rangkuman: Manusia sebagai pribadi pasti memiliki kemampuan dan bakat yang sesuai dalam lingkungan tertentu. Kemampun yang dimiliki oleh seseorang hendaknya harus digunakan dan diperkembangkan. Kemampuan dan bakat adalah anugrah Tuhan, yang dalam Kitab Suci disebut talenta. Tuhan menghendaki agar talenta yang kita miliki digunakan dan dikembangkan dengan baik. 4 4 3 5 No Kegiatan Belajar Waktu Indikator Dalam Inji Matius 25:14-30 dikisahkan seorang tuan yang memberikan kepada mereka masing-masing sejumlah talenta sesuai dengan kemampuannya untuk dikembangkan dan digunakan. Tuan yang memberikan talenta itu ternyata bertindak tegas terhadap hamba yang tidak mengembangkan talenta itu dengan baik. Setiap orang termasuk kita telah diberi Tuhan talenta masing-masing. Maka kita hendaknya mengembangkan talenta itu sebagai mana mestinya. Mengembangkan dan menggunakan talenta dengan baik adalah tuntutan dan panggilan kita sebagai orang Kristiani. Contoh-contoh orang yang telah mengembangkan talenta dengan baik adalah Albert Eistein, Isaac Newton, Nick Vujicic, dll” 5 3 PENUTUP  Guru memberikan evaluasi kepada siswa untuk ditulis di buku catatan masing-masing: 1. Bagaimana sikap kalian terhadap kelebihan dan kekurangan yang kalian miliki? 2. Inspirasi apa yang dapat kalian petik dari perumpamaan Tuhan tentang “talenta”? 3. Sebutkanlah usaha-usaha yang dapat kalian lakukan untuk mengembangkan talenta yang kalian miliki  Doa penutup dipimpin oleh salah satu siswa yang telah ditunjuk. 15 menit 2

K. SUMBER BAHAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN

1. Sumber Bahan  Komisi Kateketik KWI. 2007. Buku Guru I: “Perutusan Murid- murid Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SMASMK ”. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 26-36  Kitab Suci Perjanjian Baru Matius 25:14-30  Kristianto, Yosef dkk. 2010. Pendidikan Agama Katolik, Menjadi Murid-murid Yesus . Yogyakarta : Kanisius. Hal 3-5 2. Media Alat Pembelajaran LCD, Laptop, speaker, komputer, papan tulis, spidol, Pengalaman siswa. Yogyakarta, 6 Agustus 2012 Menyetujui Dosen Pembimbing, Praktikan, Dra. Y. Supriyati, M.Pd Anne Dian Pertiwi Mengetahui Guru Mata Pelajaran Drs. B. Sumarno, S.Pd., S.Kom. NIP : 19540405 1985031 015

B. Mengajar

1. Pengertian mengajar

Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara terencana dengan media buku pelajaran, pengalaman atau bahkan alat peraga guna melakukan transfer ilmu kepada naradidik. Mengajar menurut Nasution 1986: 1 yaitu: a menanamkan pengetahuan kepada anak; b menyampaikan kebudayaan kepada anak; c mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar. Hal tersebut menurut Nasution 1986: 1 memiliki tujuan yaitu: a Penguasaan pengetahuan oleh anak; b di harapkan anak-anak mengenal kebudayaan bangsanya dan kebudayaan dunia; dan c mengajar itu suatu usaha dari pihak guru, yakni mengatur lingkungan, sehingga terbentuklah suasana yang sebaik-baiknya bagi anak untuk belajar. Sementara tujuan mengajar menurut Gagne 1986: 1 adalah membantu setiap individu untuk menggunakan secara optimal bakat-bakatnya, menikmati kehidupannya, dan mengadakan integrasi dengan lingkungan sosial dan ligkungan fisiknya. Karakteristik cara perencanaan dan perancangan pengajaran menurut Gagne dan Briggs dalam Gagne, 1983: 1 adalah pengajaran harus berorientasi pada manusia secara individual dalam perkembangannya dari masa kanak-kanak sampai masa dewasa, rancangan pengajaran mempunyai tujuan jangka panjang dan jangka pendek, pengajaran yang dibentuk secara sistematis dapat sangat mempengaruhi perkembangan manusia secara individual. Dalam merancang pengajaran juga harus berdasarkan pada pengetahuan mengenai prinsip-prinsip belajar, terutama kondisi-kondisi yang mempengaruhi belajar, sehingga dapat diperoleh kondisi yang diinginkan. Menurut Hasibuan Moedjiono 1986: 3 mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi, yakni tujuan instruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana belajar yang tersedia. Untuk mencapai tujuan-tujuan belajar tertentu seorang guru perlu menggunakan strategi belajar-mengajar. Dari berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa mengajar merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik, dimana terjadi transfer pengetahuan ataupun penemuan pengetahuan yang menjadikan peserta didik semakin memahami ilmu. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu Uzer Usman, 1990: 1. Mengajar bukanlah hanya menyampaikan materi pelajaran saja, akan tetapi merupakan pekerjaan yang bertujuan dan bersifat kompleks. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya, diperlukan sejumlah keterampilan khusus yang didasarkan pada konsep dan ilmu pengetahuan yang spesifik. Artinya setiap keputusan dalam

Dokumen yang terkait

Analisis penggunaan konjungtor pada latar belakang skripsi mahasiswa program studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma angkatan 2010 lulusan tahun 2015.

0 0 2

Peranan keterlibatan hidup menggereja bagi mahasiswa program studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik dalam rangka menanggapi panggilan sebagai katekis.

1 36 153

Pengaruh mata kuliah program pengalaman lapangan pendidikan Agama Katolik paroki terhadap panggilan mahasiswa menjadi seorang Katekis di program studi Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3 45 136

Pengaruh Ekaristi terhadap perkembangan hidup rohani mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan KeKhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma sebagai calon katekis.

2 20 241

Peranan doa meditasi bagi peningkatan penghayatan hidup rohani para mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 5 168

Efektivitas penerapan kegiatan presentasi mata kuliah terhadap perkembangan kepercayaan diri mahasiswa di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.

0 1 2

Efektivitas penerapan kegiatan presentasi mata kuliah terhadap perkembangan kepercayaan diri mahasiswa di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta

0 2 118

Peranan teater rakyat dalam memperkembangkan kesadaran sosial mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 131

Upaya pengembangan pendampingan spiritualitas mahasiswa-mahasiswi calon katekis di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 1 230

Peranan perencanaan pengajaran bagi pelaksanaan mengajar mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) pendidikan menengah Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Sanata Dharma tahun ajaran 20

0 1 107