BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional disini dimaksudkan untuk menjelaskan indikator dari variabel penelitian. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu
menggunakan metode kuantitatif deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau beragam
variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi obyek penelitian itu, kemudian menarik ke permukaan sebagai suatu siri atau gambaran tentang
kondisi, situasi ataupun variabel tertentu Bungin, 2001:48 . Penelitian ini dipusatkan untuk mengetahui opini berdasarkan nilai
pemberitaan Ibu Rumah Tangga Surabaya terhadap lelaki Tolak Poligami pasca pemberitaan di harian Surya. Peneliti ingin mengkaji opini Ibu Rumah Tangga
Surabaya yang membaca pemberitaan tersebut. Untuk lebih mudah pengukurannya, maka dapat dioperasionalkan sebagai berikut :
3.1.1. Definisi Operasional
Opini adalah salah satu interaksi dan pemikiran manusia tentang suatu hal yang kemudian dinyatakan atau diekspresikan. Dalam kaitannya dengan
proses komunikasi, terdapat efek dan salah satunya ialah opini atau pendapat.
29
Opini juga dapat diekspresikan sebagai salah satu pernyataan sikap dalam kata – kata yang digolongkan menjadi pendapat positif pernyataan yang
mendukung, netral dan pendapat negatif pernyataan yang tidak mendukung. Secara operasional opini dapat dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu opini
positif, opini netral dan opini negatif dalam menanggapi pemberitaan tentang “lelaki tolak poligami”.
Opini ibu rumah tangga Surabaya dalam penelitian ini diartikan sebagai kesediaan ibu rumah tangga Surabaya untuk mengemukakan opininya
dalam bentuk respon. Secara Operasional opini dapat dijabarkankan sebagai berikut :
1. Pemberitaan mengenai “Lelaki Tolak Poligami” di harian
Surya dibuat secara berkesinambungan. 2.
Pemberitaan “lelaki tolak poligami” dianggap menguntungkan pihak lelaki dan merugikan wanita.
3. Dampak negatif terhadap lelaki yang menolak poligami seolah
olah itu hanya wacana saja. 4,
Lelaki yang tidak berpoligami lebih banyak efek positifnya, sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi kaum wanita.
5. Pemberitaan
tentang lelaki
tolak poligami telah diterima oleh pihak laki-laki dan laki laki tidak akan berpoligami.
6. Lelaki yang berpoligami adalah lelaki yang mengalami
ketidakharmonisan didalam rumah tangga. 7.
Kaum laki – laki yang menolak poligami untuk menghindari kekerasan dalam rumah tangga.
8. Poligami
merupakan upaya
perendahan martabat laki – laki, sehngga menganggap lelaki tidak bermoral.
9. Kaum laki – laki keras melawan praktik poligami yang
menduakan istri. 10.
Mengingatkan orang lain disekitar Anda untuk tidak mencoba Berpoligami. Pemberitaan tersebut, muncul untuk menguatkan
wacana kaum lelaki menolak poligami.
3.1.2. Pengukuran Variabel