Setiap siswa akan mendapat LKS. E Setiap siswa akan mendapat LKS. E

10. Guru memperbaiki kesalahan yang terjadi saat presentasi untuk membenarkan pemahaman siswa. E, E2 11. Guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman dan menyimpulkan hasil belajar. R Pertemuan keempat: 1. Guru menyampaikan kepada siswa materi yang akan dipelajari yaitu Rangkaian Pegas Gabungan Seri dan Paralel. H 2. Guru mengajukan pertanyaan sebagai gambaran agar siswa tahu apa yang akan dipelajari. Apa perbedaan antara rangkaian seri dan paralel? H 3. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran performance tasks yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran. W 4. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya.

5. Setiap siswa akan mendapat LKS. E

6. Siswa berdiskusi dengan teman kelompok dalam mengerjakan LKS.E2 7. Guru membimbing dan membantu siswa untuk menganalisis rangkaian gabungan seri dan paralel. E 8. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja dan diskusi mereka kepada teman lain. E, E2 9. Guru memperbaiki kesalahan yang terjadi saat presentasi untuk membenarkan pemahaman siswa. E, E2 10. Guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman dan menyimpulkan hasil belajar. R Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa salah satu kekhasan pokok dari pembelajaran dengan pendekatan Understanding by Design adalah pembelajaran dengan pendekatan Understanding by Designini mengacu pada pemahaman pokok dari materi dan dalam perencanaan pembelajaran menggunakan metode WHERE TO. 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Design Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah pengembangan model pembelajaran.Penelitian ini adalah penelitian gabungan kuantitatif dan kualitatif. Menurut Suparno 2007:73, penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data-data berupa skor atau angka, kemudian data-data tersebut dianalisis menggunakan statistik, sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang pengumpulan data dalam bentuk kata-kata, gambar dan keadaan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.Kelas eksperimen menggunakan pendekatan Understanding by Design, sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan pendekatan Understanding by Design. Penelitian ini mencakup 3 tahap, yaitu 1 penyusunan instrumen,2 melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan Understanding by Design, dan 3 test akhir dan wawancara guru. Hal yang dilakukan peneliti sebelum terjun langsung ke sekolah adalah menyusun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini. Instrumen tersebut antara lain soal-soal test, lembar kerja siswa LKS, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, dan pertanyaan untuk wawancara guru. Soal-soal yang diberikan kepada siswa yaitu 10 soal pilihan ganda dan 3 soal essay. Dalam menerapkan pendekatan Understanding by Design di kelas bukan peneliti yang menerapkan treatment, melainkan guru SMA X sendiri Pak Andi yang menerapkan pendekatan Understanding by Design UbD, sedangkan peneliti sebagai observer. Mengapa guru yang mengajar bukan peneliti?Karena, guru yang lebih memahami atau paham betul keadaan dan kondisi kelas serta siswa-siswinya. Hal ini akan mempermudah proses penerapan pendekatan Understanding by Design yang lebih mengutamakan peranan siswa dalam setiap proses pembelajarannya. Dan juga dalam pendekatan Understanding by Design ini diperlukan pengajar yang lebih berpengalaman dalam membimbing siswa sehingga saat pelaksanaannya guru sudah lebih tahu tentang kondisi dan keadaan siswa.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Suparno 2007:43 salah satu unsur yang penting dalam penelitian adalah bagaimana menentukan sampel dari populasi yang ingin kita teliti. Sampling adalah proses memilih dan menentukan sampel penelitian. Sampel adalah suatu kelompok dimana informasi atau data didapatkan. Populasi adalah kelompok yang lebih besar dimana hasil penelitian diharapkan berlaku, semua grup yang akan diteliti. Sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. Pada penelitian ini murid SMA X sebagai populasi dan murid kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA X diambil sebagai sampel.Kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol.