penting dalam strategi pengembangan harga. Namun, pengetahuan yang terbatas tentang pesaing yang mempunyai harga lebih rendah belumlah cukup.
Seorang price strategist harus mengetahui seberapa besar fleksibilitas yang dimilki pesaing dalam menentukan harga yang rendah tersebut, misalnya, dia harus
memiliki pengetahuan mengenai cst structure dari pesaing dimaksud. Dalam lingkungan industri
perhotelan yag begitu dinamis, dimana kondisi sewaktu-waktu dapat berubah, akan menyebabkan proyeksi biaya cost dan pendapatan revenue menjadi tidak
valid dalam sekejap waktu. Pada dasarnya ada 4 empat faktor yang dapat ditinjau oleh seorang pricer
untuk sampai pada penetapan harga pricing, yaitu sebagai berikut:
1. Pricing Objectives
Tujuan utama penetapan harga ialah untuk pencapaian laba profit oriental dan volume volume oriented. Penetapan harga dapat diartikan sebagai usaha untuk
mencapai net profit yang diinginkan dan ditargetkan untuk mencapai ROI dalam waktu yang sesingkat mungkin. Volume obyektif dapat dinyatakan sebagai suatu
presentase dari pangsa pasar market share yang akan dicapai. Pada beberapa industri hotel menjaga suatu tingkat harga yang stabil merupakan suatu tujuan,
karena harga stabil pada suatu hotel akan membantu menjaga kepercayaan para tamu hotel dan dapat mempertahankan agar tamu selalu datang kembali.
Universitas Sumatera Utara
Pada beberapa perusahaan, seperti hotel, ada hal-hal yang dapat menjadi pricing objectives, disamping tujuan profitability dan volume. Berikut adalah beberapa
kemungkinan dari pricing objectives bagi suatu perusahaan, seperti hotel: a.
Maximum long-run profits b.
Maximum short-run profits c.
Growth d.
Stabilized market e.
Maintain price-leadership arrangement f.
Discourage antrants g.
Enhance image of firm and its offerings h.
Create interest and exciment about the items i.
Discourage other from creating prices Perusahaan harus menilai tujuan-tujuan tersebut dan menentukan prioritas bila
dikaitkan dengan pricing problem yang mungkin dihadapi, seperti: a.
Adanya kecenderungan penurunan dalam penjualan kamar, b.
Tarif hotel lebih rendah atau lebih tinggi dari hotel pesaing, c.
Ketidakseimbangan harga-harga atas product line, dan d.
Terlalu sering mengubah hargatarif tanpa ada kaitannya dengan kenyataan lingkungan.
Berdasarkan pricing problem tersebut maka suatu hotel kemungkinan mempunyai lebih dari satu price objective sekalipun tujuan-tujuan tersebut kemungkinan tidak
dinyatakan dengan jelas.
Universitas Sumatera Utara
Pada dasarnya pricing objectives, baik secara langsung akan dihubungkan dengan 3 tiga hal yang mendasa, yaitu:
• Profit Dengan menentukan tarif yang cukup tinggi, sebuah hotel dapat menghasilkan
cukup margin untuk keuntungan dan reinviestment. • Competion
Menetapkan tarif yang cukup rendah sehingga hotel dapat mencegah pesaing untuk meningkatkan kapasitasnya.
• Market share Menetapkan harga di bawah peaing untuk mendapatkan pangsa pasar market
share yang lebih besar.
2. Biaya Cost