Rerata Skor DI HASIL PENELITIAN

Tabel 4.16. Nilai Rerata Variabel Skor DI pada Maloklusi Klas I, II, III Maloklusi No. Variabel Klas I Klas II Klas III 1. Overjet 1,97 2,36 1,71 2. Overbite 1,17 1,33 0,57 3. Anterior Openbite 0,69 0,39 4. Lateral Crossbite 0,14 0,44 1,14 5. Crowding 3,03 3,11 4,71 6. Oklusi 1,03 1,47 2,00 7. Lingual Posterior x-bite 0,24 0,36 0,57 8. Buccal Posterior x-bite 0,41 0,61 1,14 9. Sudut ANB 4,00 5,11 4,14 10. Sudut SNGoGn 1,34 3,11 1,71 11. Sudut IMPA 3,62 6,44 0,43 12. Dan Lain-lain 1,93 2,17 4,29 Sumber: : Hasil Penelitian, 2009 data diolah

4.5. Rerata Skor DI

Tabel 4.17 memperlihatkan rerata skor DI paling tinggi pada maloklusi Klas II yaitu : 28, pada maloklusi Klas III skor DI adalah : 23. Sedangkan skor DI terendah pada maloklusi Klas I yaitu : 20. Rata-rata skor DI secara keseluruhan adalah : 24,67. Tabel 4.17. Rerata skor DI pada tiap maloklusi Nilai No. Tingkat Kompleksitas Minimum Maksimum Mean Rata-rata DI 1. Maloklusi Klas I 6 35 20 2. Maloklusi Klas II 8 60 28 3. Maloklusi Klas III 14 32 23 24,67 Sumber: : Hasil Penelitian, 2009 data diolah Universitas Sumatera Utara 48

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Distribusi Pasien

Karakteristik pasien yang dirawat di Klinik Ortodonsia Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan FKG USU dari tahun 2006 – tahun 2008 sebagian besar pasien adalah wanita Tabel 4.1.. Pasien wanita lebih besar jumlahnya dibandingkan pasien laki-laki karena wanita lebih memperhatikan segi estetik pada bagian mulut terutama susunan gigi dibandingkan laki-laki. Umumnya pekerjaan pasien adalah mahasiswa Tabel 4.2. dikarenakan di usia mahasiswa mulai terbentuk image terhadap estetika wajah. Profil wajah yang baik akan menimbulkan rasa percaya diri yang akan berguna dalam bergaul maupun dalam berkarir.

5.2. Tingkat Kompleksitas Maloklusi

Sampel dengan jumlah 72 orang terdiri dari tiga kelompok maloklusi yaitu 29 orang sampel maloklusi Klas I 40,3, 36 orang maloklusi Klas II 50 dan 7 orang sampel maloklusi Klas III 9,7. Sampel maloklusi Klas III umumnya memang lebih kecil, sesuai dengan penelitian sebelumnya prevalensi maloklusi Klas III hanya 5-12 dari total populasi. 11 Tingkat kompleksitas kasus-kasus maloklusi yang dirawat di Klinik Ortodonsia Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan FKG USU pada periode 2006 – 2008 Universitas Sumatera Utara