2.2.1. Kriteria Pemilihan Lokasi 2.2.1.1.
Tinjauan Terhadap Struktur Kota
Kota Medan merupakan ibukota Propinsi Sumatera Utara.Secara geografis kota Medan terletak pada 3º3’ - 3º43’ Lintang Utara dan 98º35’- 98º44’ Bujur Timur, dengan
topografi miring ke arah utara dan berada pada ketinggian 2.5-37.5 meter diatas permukaan air laut.
Sesuai dengan dinamika pembangunan ,luas wilayah administrasi kota Medan mengalami perkembangan yang cukup pesat .Dari hasil analisis tersebut diketahui bahwa
laju pertumbuhan di setiap sektor atau wilayah ternyata belum merata,sehingga perlu upaya untuk meratakan laju pertumbuhan disetiap wilayah pengembangan pembangunan
WPP. 2.2.1.2.
Persyaratan Umum
Persyaratan untuk bangunan hunian dan fasilitas kesehatan untuk Lanjut Usia adalah .
• Tidak terlalu jauh dengan pusat kota
• Tersedia sarana transportasi yang memadai.
• Dearah yang nyaman dengan tingkat polusi rendah
• Kepadatan Penduduk yang rendah.
• Sarana Kesehatan yang memadai
2.2.2. Analisa Pemilihan Lokasi 2.2.2.1.
Alternatif Lokasi
Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan disesuaikan menjadi lima Wilayah Pengembangan Pembangunan WPP,yaitu :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Potensi Pengembangan Wilayah Kota Medan
Berdasarkan dari tinjauan struktur kota, untuk kasus proyek ini lebih cocok di
kawasan WPP E.
Lokasi Elderly House sebagai sarana peristirahatan lebih baik berada di daerah dengan tingkat kependudukan dan tingkat kebisingan yang rendah , dan udara yang masih
segar . Adapun lokasi alternatif Elderly House adalah :
1. Alternatif 1
Lokasi berada di Persimpangan Jl.Jamin Ginting dan Jl.Setiabudi Medan Yang terletak di kecamatan Medan
Tuntungan. Berdekatan dengan Rumah sakit umum Adam Malik ,dan Perumahan.
WPP D
Pusat BisnisCBD, pusat
pemerintahan, hutan kota dan
pusat pendidikan
WPP E
Perumahan, perkantoran,
konservasi, lapangan golf
dan hutan kota.
WPP A
Merupakan Kawasan Pelabuhan, industri,
pergudangan dan permukiman
WPP B
Merupakan kawasan perkantoran dan
perdagangan
WPP C
Merupakan kawasan pemukiman,pendidikan,
rekreasi, dan
perdagangan
Universitas Sumatera Utara
2. Alternatif 2
Lokasi berada di Persimpangan Jl.Wahid Hasyim Yang terletak di kecamatan Medan Baru .Berdekatan
dengan pusat kota .
3. Alternatif 3
Lokasi berada di kawasan tuntungan yang terletak di Kecamatan Medan Tuntungan. Dengan tingkat Ke-
Bisingan yang relative rendah dan udara yang masih Banyak belum terpolusi.
2.2.2.2. Penilaian Alternatif Lokasi
Kriteria Lokasi
Alternatif 1 Alternatif 2
Alternatif 3
Luas lahan
2 1
3
Tingkatan Jalan Aksesbilitas
3 2
3 3
3 2
Kualitas Udara Rendahnya
Kebisingan
WPP Kota Medan
1
WPP E Sesuai
1
WPP D Kurang Sesuai
3
3
WPP E Sesuai
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Penilaian Lokasi Site
Keterangan : 3 : Baik sekali
1 : Cukup 2 : Baik
0 : Kurang Maka berdasarkan kriteria diatas dapat diambil kesimpulan bahwa lokasi yang tepat untuk
Elderly House adalah alternatif lokasi 3 yang terletak di Tuntungan.
2.2.3. Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak Rancangan
• Kasus Proyek
: Elderly House Medan •
Status Proyek : Fiktif
• Pemilik Proyek
: Pihak Pemerintah dan Swasta •
Lokasi Tapak : Jln. Flamboyan, Kecamatan Medan Tuntungan
Kotamadya Medan •
Bangunan Eksisting : Ruko, Rumah Penduduk, Sarana Kesehatan, Komersil •
Terletak dipinggir kota •
Berada pada kawasan penduduk rendah serta tingkat kebisingan rendah •
Transportasi lancar dan baik •
Luas site mendukung + 2 Ha •
Memiliki jalur utilitas yang baik.
Fungsi Pendukung sekitar lokasi
3 3
.
3
Keindahan tapak lingkungan
1 1
2
Tingkat Penduduk
2 1
3
Kontur
Relatif datar Realtif datar
Sedikit Berkontur
Total Nilai 14
13 20
Peringkat 2
3 1
Universitas Sumatera Utara
2.3. Tinjauan Fungsi
2.3.1. Deskripsi Perilaku 2.3.1.1.
Perilaku Umum Pada Masa Elderly
Kecenderungan mempunyai sifat yang kembali ke kanak-kanak. Sifat egois,mau menang sendiri yang sangat besar.
Kecenderungan minta diperhatikan yang banyak. Kecenderungan minta disayang.
Sifat cemburu yang besar kepada siapa saja yang menurut mereka lebih mendapatkan kasih sayang atau perhatian.
Suka protes terhadap apa saja sampai hal sekecil-kecilnya. Sifat suka bicara ,bercerita ataupun “curhat” mengenai segala sesuatu masa lampau
yang pernah mereka lihat ,alami,rasakan dan dengar,karena mereka merasa dirinya lebih tau segalanya ,banyak pengalaman daripada orang-orang muda.Hal ini
membuat mereka merasa menaikkan harga dirinya apabila lebih tau dibandingkan dengan yang lainnya. Tetapi terkadang mereka juga “ curhat” mengenai
keluarganya,kehidupannya sekarang ,suka dukanya, mengenai para perawat yang menurutnya kurang sabar menghadapinya ,dan lain sebagainya.
2.3.1.2. Keluhan Umum Pada Masa Elderly
Ada beberapa keluhan umum yang juga menyertai proses elderly : Seringkali letih dan merasa lelah,walaupun keluhan ini merupakan keluhan yang
tampaknya “wajar” pada usia lanjut, tetapi kalau berkepanjangan perlu dipikirkan tentang kelainan-kelainan di paru-paru, ginjal, jantung, otot, saraf, dan
lainnya. Keluhan di bidang saluran pencernaan mulai dari nafsu makan yang
berkurang, mual, sembelit. Gangguan fungsi “ tidur” . Ada yang sulit tidur tapi ada pula yang mudah
sekali tidur bila menonton televisi,tapi justru pagi-pagi buta sudah “bergentayangan” karena tidak dapat tidur lagi.Kadang-kadang banyak lansia
yang dihantui oleh mimpi-mimpi buruk dan lain-lain. Gangguan pada saluran kencing. Pada laki-laki hal ini dikarenakan adanya
hypertrofi prostat,sedangkan pada wanita mudah sekali terkena infeksi. Gangguan pada fungsi indera.Yang tampak sangat jelas adalah kemunduran dari
mata yang memerlukan kaca mata baca,bila telah berusia di atas 40 tahun ,belum
Universitas Sumatera Utara