Pembuangan Sampah Solidaritas Sosial Warga Sekitar Sungai Deli Dalam Memberikan

73

g. Pembuangan Sampah

Tabel 4.15 Data Responden Berdasarkan Pembuangan Sampah No Pembuangan Sampah Jumlah orang Persentase 1. Diangkut petugas 12 12,8 2. Dibakar 10 10,6 3. Dibuang ke sungai 71 75,5 4. Ditanam 1 1,1 Jumlah 94 100,0 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Berdasarkan data tabel 4.15 dapat diketahui bahwa masyarakat yang terkena banjir paling banyak memiliki perilaku membuang sampah rumah tangga ke sungai yaitu 71 orang 75,5. Masyarakat mempunyai kebiasaan membuang sampah ke sungai disebabkan petugas kebersihan tidak mau mengangkut sampah warga bawah sampai ke daerah aliran sungai sehingga mereka terbiasa membuang sampah ke sungai.

4.3 Solidaritas Sosial Warga Sekitar Sungai Deli Dalam Memberikan

Bantuan Makanan Kepada Masyarakat yang Terkena BanjirPenyintas Banjir Besar Solidaritas warga sekitar sungai yang memberikan bantuan makanan berupa mie instan, beras, nasi bungkus dan telur kepada masyarakat yang terkena banjir berdomisili di DAS Deli terkait usia, pekerjaan, lama tinggal, kondisi fisik rumah, jarak rumah dari sungai, dan jaringan sosial diuraikan di bawah ini. 74 4.3.1. Masyarakat yang Diberikan Bantuan Makanan Saat Banjir Besar dari Sekitar Daerah Tempat Tinggal Berdasarkan Umur Tabel 4.16 Distribusi Responden terhadap Bantuan Makanan Yang Diberikan Saat Banjir Besar Berdasarkan Umur Persepsi Umur Tahun Total 17-27 28-38 39-48 49-58 58 F F F F F F Ada 23 88,5 31 91,2 15 88,2 9 100 8 100 86 91,5 Tidak ada 3 11,5 3 8,8 2 11,8 0 8 8,5 Jumlah 26 100 34 100 17 100 9 100 8 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.16 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan makanan berupa mie instan dan nasi bungkus sebanyak jumlah anggota keluarga setiap Kepala Keluarga KK, beras sekitar 3-5 kg per KK, telur, dan gula saat banjir besar sebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 mengatakan masyarakat tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar. Paling banyak masyarakat berumur 28-38 tahun yang mengatakan diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 31 orang 91,2. Sedangkan umur 17-27 tahun kelompok umur muda mengatakan tidak diberikan bantuan makanan dari masyarakat sekitar saat banjir besar sebanyak 3 orang 11,5. Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat kelompok umur 28-38 tahun tergolong produktif dan umur menengah yang mempunyai pekerjaan rutin untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan mempunyai kenalan kerja sehingga memberikannya bantuan makanan. Masyarakat kelompok umur dewasa ini mayoritas diberikan bantuan, karena ada yang sudah lama bertempat tinggal dan 75 lahir di sekitar Daerah Aliran Sungai Deli sehingga lebih merasakan solidaritas masyarakat dalam pemberian bantuannya. 4.3.1.1. Persepsi Masyarakat Terhadap Solidaritas Sosial dalam Bantuan Makanan Saat Banjir Besar Berdasarkan Umur Tabel 4.17. Persepsi terhadap Solidaritas Sosial Bantuan Makanan Saat Banjir Besar Berdasarkan Umur Persepsi Umur Total Umur 17-27 Muda Umur 28-48 Menengahdewasa Umur 49-58 Tua Ada 23 46 17 86 Tidak ada 3 5 8 Total 26 51 17 94 Dengan rumus uji chi square berikut: X 2 = ∑ O-E O = Observasi E E = perkalian total kolom dengan total barisTG E1,1 = TB1xTK1 E2,1= 8x26 TB= total baris TG 94 TK= total kolom. = 86x26 = 2,21 TG= total general 94 = 23,79. E1,2 = 86x51 E2,2 = 8x51 94 94 = 46,66. = 4,34 E1,3 = 86x17 E2,3 = 8x17 94 94 = 15,55. = 1,45. X 2 = 23-23,79 2 + 46-46,6 2 + 17-15,55 2 + 3-2,21 2 + 3-4,34 2 + 0-1,45 2 23,79 46,6 15,55 2,21 4,34 1,45 76 = 0,62 + 0,01 + 0,13 + 0,28 + 0,41 + 1,45 X 2 = 2,9 Nilai CV diperoleh melalui tabel ditribusi Chi square. Untuk mengetahui nilai CV, harus diketahui tingkat signifikan dan derajat kebebasan df. df = r-1 c-1 = 2-1 3-1 = 2. Selanjutnya, dengan menggunakan α = 0,05 dan df = 2, diperoleh x tabel sebesar 3,841. Mengingat, x hitung x 2 = 2,9 sedangkan X tabelCV = 5,991, maka Ho diterima dan Ha ditolak karena x 2 CV. Artinya, umur responden tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan solidaritas sosial melalui makanan yang diberikan. 4.3.2. Masyarakat yang Diberikan Bantuan Makanan Saat Banjir Besar dari Sekitar Daerah Tempat Tinggal Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tabel 4.18 Distribusi Responden terhadap Bantuan Makanan Yang Diberikan Berdasarkan Jenis Pekerjaan Persepsi Jenis Pekerjaan Total Wira Swasta Buruh IRT Pegawai Mahasis wapela jar Mocok- mocok F F F F F F F Ada 27 90 9 100 32 91, 4 12 85,7 4 100 2 100 86 91,5 Tidak ada 3 10 3 8,6 2 14,3 8 8,5 Jumlah 30 100 9 100 35 100 14 100 4 100 2 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.18 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 masyarakat tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar. Paling banyak masyarakat yang bekerja sebagai ibu rumah tangga mengatakan ada diberikan bantuan makanan berupa nasi bungkus, mie instan, dan gula saat banjir besar sebanyak 32 orang 91,4. Sedangkan masyarakat bekerja sebagai wiraswasta mengatakan tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 3 orang 10. Hal ini 77 menggambarkan bahwa ibu rumah tangga lebih banyak berkomunikasi dan mempunyai kekerabatan dengan tetangga sehingga lebih banyak merasakan solidaritas mendapatkan bantuan makanan saat banjir besar. Dilihat dari jawaban adanya bantuan yang diberikan berdasarkan pekerjaan maka yang pekerjaannya Ibu rumah tangga yang terbanyak mengatakan ada bantuan makanan dari sekitar yang tergolong solidaritas ”sedang”. Tapi secara keseluruhan bantuan yang diberikan solidaritasnya tergolong ”tinggi” berjumlah 86 orang diberikan bantuan. 4.3.2.1. Persepsi Masyarakat Terhadap Solidaritas Sosial dalam Bantuan Makanan Saat Banjir Besar Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tabel 4.19. Persepsi terhadap Solidaritas Sosial dalam Bantuan Makanan Saat Banjir Besar Berdasarkan Jenis Pekerjaan Persepsi Bantuan Jenis Pekerjaan Wira Swasta Buruh IRT Pegawai Mahasiswapelajar Mocok- mocok Total Ada 27 9 32 12 4 2 86 Tidak ada 3 3 2 8 Jumlah 30 9 35 14 4 2 94 X 2 = ∑ O-E O = Observasi E E = perkalian total kolom dengan total barisTG E1,1 = TB1xTK1 E2,1 = 8x30 TB= total baris TG 94 TK= total kolom. = 86x30 = 2,55 TG= total general 94 = 27,45 E1,2 = 86x9 E2,2 = 8x9 94 94 = 8,23 = 0,76 E1,3 = 86x35 E2,3 = 8x35 94 94 = 32,02. = 2,98. 78 E1,4 = 86x14 E2,4 = 8x14 94 94 = 12,80 = 1,19. E1,5 = 86x4 E2,5 = 8x4 94 94 = 3,66 = 0,34. E1,6 = 86x2 E2,6 = 8x2 94 94 = 1,83. = 0,17. X 2 = 27-27,45 2 + 9-8,23 2 + 32–32,02 2 + 12-12,80 2 + 4-3,66 2 + 2-1,83 2 + 27,45 8,23 32,02 12,80 3,66 1,83 = 3-2,55 2 + 0-0,76 2 + 3-2,98 2 + 2-1,19 2 + 0-0,34 2 + 0-0,17 2 2,55 0,76 2,98 1,19 0,34 0,17 = 0,01 + 0,07 + 0,0 + 0,05 + 0,03 + 0,02 + 0,08 +0,76 +0,0 +0,55+ 0,34+ 0,17 X 2 = 2,08. Nilai CV diperoleh melalui tabel ditribusi Chi square. Untuk mengetahui nilai CV, harus diketahui tingkat signifikan dan derajat kebebasan df. df = r-1 c-1 = 2-1 6-1 = 5. Selanjutnya, dengan menggunakan α = 0,05 dan df = 5, diperoleh x tabel sebesar 11,07. Mengingat, x hitung x 2 = 2,08 sedangkan X tabelCV = 11,07 maka Ho diterima dan Ha ditolak karena x 2 CV. Artinya, pekerjaan responden tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan solidaritas sosial melalui makanan yang diberikan. 4.3.3. Masyarakat yang Diberikan Bantuan Makanan Saat Banjir Besar dari Sekitar Daerah Tempat Tinggal Berdasarkan Lama Tinggal. Tabel 4.20 Distribusi Responden terhadap Bantuan Makanan Yang Diberikan Saat Banjir Besar Berdasarkan Lama Tinggal Persepsi Lama Tinggal Total 5 tahun 5-10 tahun 10-20 tahun 20 tahun F F F F F Ada 9 90 9 81,8 56 93,3 12 92,3 86 91,5 Tidak ada 1 10 2 18,2 4 6,7 1 7,7 8 8,5 Jumlah 10 100 11 100 60 100 13 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 79 Dari tabel 4.20 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 masyarakat tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar. Mayoritas masyarakat yang lama tinggalnya selama 10-20 tahun mengatakan mereka ada diberikan bantuan berupa makanan saat banjir besar sebanyak 56 orang 93,3. Sedangkan masyarakat yang lama tinggalnya 10-20 tahun juga mengatakan mereka tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 4 orang 6,7. Biasanya Lurah Sukaraja yang memberikan makanan lewat kepling masing-masing lingkungan. Selain itu, dari masyarakat Cina dan pengusaha sekitarnya yang memberikan makanan nasi bungkus, mie instan, telur dan gula. Hal ini menggambarkan bahwa yang paling lama tinggal di sekitar aliran sungai lebih banyak pergaulannya dan mempunyai hubungan kekerabatan dengan tetangga sehingga lebih banyak merasakan solidaritas yang diberikan bantuan makanan berupa mie instan, nasi bungkus, beras, dan gula saat terjadi banjir besar. Namun bantuan berupa uang tidak ada diberikan, hanya anak-anak warga tersebut yang kadang diberikan uang di jalan raya kalau dibuat atraksi lompat sungai anak- anak saat banjir besar terjadi. Tetapi dilihat secara keseluruhan, solidaritas sosial sekitar Sungai Deli dari jumlah masyarakat yang memberikan bantuan makanan tergolong solidaritas yang ”tinggi”. 80 4.3.3.1. Persepsi Masyarakat Terhadap Solidaritas Sosial dalam Bantuan Makanan Saat Banjir Besar Berdasarkan Lama Tinggal Tabel 4.21. Persepsi terhadap Solidaritas Sosial dalam Bantuan Makanan Saat Banjir Besar Berdasarkan Lama Tinggal Persepsi Lama Tinggal 5 tahun 5-10 tahun 10-20 tahun 20 tahun Total Ada 9 9 56 12 86 Tidak ada 1 2 4 1 8 Jumlah 10 11 60 13 94 E1,1 = TB1xTK1 E2,1 = 8x10 TB= total baris TG 94 TK= total kolom. = 86x10 = 0,85 TG= total general 94 = 9,15 E1,2 = 86x11 E2,2 = 8x11 94 94 = 10,06 = 0,94 E1,3 = 86x60 E2,3 = 8x60 94 94 = 54,90 = 5,11 E1,4 = 86x13 E2,4 = 8x13 94 94 = 11,89 = 1,11 X 2 =9-9,15 2 + 9-10,06 2 + 56–54,90 2 + 12-11,89 2 + 1-0,85 2 + 2-0,94 2 + 9,15 10,06 54,90 11,89 0,85 0,94 = 4-5,11 2 + 1-1,11 2 5,11 1,11 = 0,0 + 0,11 + 0,02 + 0,0 + 0,03 + 1,19 + 0,24 + 0,01 X 2 = 1,6. Nilai CV diperoleh melalui tabel ditribusi Chi square. Untuk mengetahui nilai CV, harus diketahui tingkat signifikan dan derajat kebebasan df. df = r-1 c-1 = 2-1 4-1 = 3. Selanjutnya, dengan menggunakan α = 0,05 dan df = 3, diperoleh x tabel sebesar 7,815. Mengingat, x hitung x 2 = 1,6 sedangkan X tabelCV = 7,815 maka Ho diterima dan Ha ditolak karena x 2 CV. Artinya, lama tinggal responden tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan solidaritas sosial melalui makanan yang diberikan. 81 4.3.4. Masyarakat yang Diberikan Bantuan Makanan Saat Banjir Besar dari Sekitar Tempat Tinggal Berdasarkan Kondisi Fisik Rumah Tabel 4.22. Distribusi Responden terhadap Bantuan Makanan Yang Diberikan Saat Banjir Besar Berdasarkan Kondisi Fisik Rumah Persepsi Kondisi Fisik Rumah Total Permanen Semi permanen Non permanen F F F F Ada 12 63,16 66 98,50 8 100 86 91,5 Tidak ada 7 36,84 1 1,5 8 8,5 Jumlah 19 100 67 100 8 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.22 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 masyarakat tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar. Mayoritas masyarakat yang kondisi rumahnya semi permanen yang mengatakan ada masyarakat yang diberikan bantuan berupa makanan saat banjir besar sebanyak 66 orang 98,50. Sedangkan masyarakat yang kondisi rumahnya permanen mayoritas mengatakan mereka tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 7 orang 36,84. Hal ini menggambarkan bahwa mayoritas masyarakat yang kondisi rumahnya semi permanen setengah beton lebih banyak diberikan bantuan makanan saat banjir besar daripada yang kondisi rumahnya permanen sebanyak 12 orang 63,16 dan rumah non permanen sebanyak 8 orang 100 yang diberikan bantuan makanan. Dengan demikian, kondisi rumah masyarakat yang semi permanen dan non permanen yang dilihat warga sekitar tampak lebih susah yang lebih banyak diberikan bantuan makanan saat banjir besar dibandingkan rumah permanen. 82 4.3.4.1. Persepsi Masyarakat Terhadap Solidaritas Sosial dalam Bantuan Makanan Saat Banjir Besar Berdasarkan Kondisi Fisik Rumah Tabel 4.23. Persepsi terhadap Solidaritas Sosial dalam Bantuan Makanan Saat Banjir Besar Berdasarkan Kondisi Fisik Rumah Persepsi Kondisi Fisik Rumah Permanen Semi permanen Non permanen Total Ada 12 66 8 86 Tidak ada 7 1 8 Jumlah 19 67 8 94 X 2 = ∑ O-E O = Observasi E E = perkalian total kolom dengan total barisTG E1,1 = TB1xTK1 E2,1= 8x19 TB= total baris TG 94 TK= total kolom. = 86x19 = 1,62. TG= total general 94 = 17,38. E1,2 = 86x67 E2,2 = 8x67 94 94 = 61,30. = 5,70 E1,3 = 86x8 E2,3 = 8x8 94 94 = 7,32. = 0,68. X 2 = 12-17,38 2 + 66-61,30 2 + 8-7,32 2 + 7-1,62 2 + 1-5,70 2 + 0-0,68 2 17,38 61,30 7,32 1,62 5,70 0,68 = 1,66 + 0,36 + 0,06 + 17,87 + 3,87 + 0,68 X 2 = 24,5 df = r-1 c-1 = 2-1 3-1 = 2. Selanjutnya, dengan menggunakan α = 0,05 dan df = 2, diperoleh x tabel sebesar 3,841. Mengingat, x hitung x 2 = 24,5 sedangkan X tabelCV = 5,991, maka Ho ditolak dan Ha diterima karena x 2 CV. Artinya, kondisi fisik rumah memiliki hubungan yang signifikan dengan solidaritas sosial melalui makanan yang diberikan. 83 4.3.5. Masyarakat yang Diberikan Bantuan Makanan Saat Banjir Besar dari Sekitar Tempat Tinggal Berdasarkan Jarak Rumah dari Sungai Tabel 4.24. Distribusi Responden terhadap Bantuan Makanan Yang Diberikan Saat Banjir Besar Berdasarkan Jarak Rumah dari Sungai Persepsi Jarak Rumah dari Sungai Total 2-10 m 11-19 m 20 -29 m 30-40 m lebih F F F F F Ada 40 97,56 29 93,55 15 88,24 3 60 86 91,5 Tidak ada 1 2,44 2 6,45 2 11,76 2 40 8 8,5 Jumlah 41 100 31 100 17 100 5 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.24 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 masyarakat tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar. Mayoritas masyarakat yang jarak rumahnya 2-10 meter yang mengatakan ada masyarakat diberikan bantuan makanan berupa nasi bungkus, mie instan, telur, beras, dan gula saat banjir besar sebanyak 40 orang 97,56. Sedangkan masyarakat yang jarak rumahnya 30-40 meter lebih mayoritas mengatakan mereka tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 2 orang 40. Hal ini menggambarkan bahwa mayoritas masyarakat yang jarak rumahnya 2-10 m dari sungai terdekat sungai yang lebih banyak diberikan bantuan makanan saat banjir besar karena ketinggian air banjir yang memasuki rumah mereka lebih tinggi dibandingkan yang jarak rumahnya 30 m dari sungai. Karena mereka yang terdekat dengan sungai sudah pasti tidak bisa masak makanan dan wajar diberikan makanan lebih banyak oleh lurah dan warga atas. 84 4.3.5.1. Persepsi Masyarakat Terhadap Solidaritas Sosial dalam Bantuan Makanan Saat Banjir Besar Berdasarkan Jarak Rumah dari Sungai Tabel 4.25. Persepsi terhadap Solidaritas Sosial dalam Bantuan Makanan Saat Banjir Besar Berdasarkan Jarak Rumah dari Sungai Persepsi Jarak Rumah dari Sungai Total 2-10 m 11-19 m 20 -29 m 30-40 m lebih Ada 40 29 15 3 86 Tidak ada 1 2 2 2 8 Jumlah 41 31 17 5 94 X 2 = ∑ O-E O = Observasi E E = perkalian total kolom dengan total barisTG E1,1 = TB1xTK1 E2,1= 8x41 TB= total baris TG 94 TK= total kolom. = 86x41 = 3,49. TG= total general 94 = 37,51. E1,2 = 86x31 E2,2 = 8x31 94 94 = 28,36. = 2,64 E1,3 = 86x17 E2,3 = 8x17 94 94 = 15,55. = 1,45. E1,4 = 86x5 E2,4 = 8x5 94 94 = 4,57 = 0,43. X 2 = 41-37,51 2 + 29-28,36 2 + 15-15,55 2 + 3-4,57 2 + 1-3,49 2 + 2-2,64 2 37,51 28,36 15,55 4,57 3,49 2,64 = + 2-1,45 2 + 2-0,43 2 1,45 0,43 X 2 = 0,32 + 0,01 + 0,02 + 0,54 + 1,78 + 0,15 + 0,21 + 5,73 = 8,76 Derajat kebebasan df: df = r-1 c-1 = 2-1 4-1 = 3. 85 Selanjutnya, dengan menggunakan α = 0,05 dan df = 3, diperoleh x tabel sebesar 7,815. Mengingat, x hitung x 2 = 8,76 sedangkan X tabelCV = 7,815 maka Ho ditolak dan Ha diterima karena x 2 CV. Artinya, jarak rumah dari sungai memiliki hubungan yang signifikan dengan solidaritas sosial melalui makanan yang diberikan. 4.3.5.2. Banyaknya Kepala Keluarga yang Rawan Terkena Banjir Di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun Tabel 4.25.1. Jumlah Kepala Keluarga yang Rawan Terkena Banjir Di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun No. Kecamatan Kelurahan Lingkungan Jumlah KK 1 Medan Maimun Sukaraja Jl. Bahagia Gg. Usaha II Lingkungan IV 20 Jl. Bahagia Gg. Alfalah Ujung Lingkungan V 10 Jl. Warna Ujung lingkungan VIII 20 Jl. Sederhana Ujung Lingkungan VIII 15 Total 65 KK Sumber : Data Kependudukan Kelurahan Sukaraja, 2015. Dari data tabel 4.25.1 menunjukkan bahwa masyarakat Kelurahan Sukaraja yang rumahnya rawan terkena banjir yang tinggalnya di lingkungan IV, V, dan VIII yang berjumlah 65 kepala keluarga. Mereka sudah pasti mendapat bantuan makanan saat banjir besar terjadi. Dan mayoritas masyarakat yang tinggalnya di lingkungan VIII yang paling sering terkena banjir yaitu sebanyak 35 KK karena dataran rumahnya rendah dan terdekat dengan sungai dibandingkan lingkungan IV dan V karena dataran rumahnya agak tinggi. 86

4.3.6. Masyarakat yang Diberikan Bantuan Makanan Saat Banjir Besar Berdasarkan Jaringan Sosial

Tabel 4.26. Distribusi Responden terhadap Bantuan Makanan Yang Diberikan Saat Banjir Besar Berdasarkan Jaringan Sosial Persepsi Jaringan Sosial Total Rekan Kerja Langganan Belanja Ikut STMWarga sekitar F F F F Ada 22 91,67 31 91,18 33 91,67 86 91,5 Tidak ada 2 8,33 3 8,82 3 8,33 8 8,5 Jumlah 24 100 34 100 36 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.26 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 masyarakat tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar. Mayoritas masyarakat yang jaringan sosialnya dari STMwarga sekitar yang mengatakan ada masyarakat diberikan bantuan makanan berupa nasi bungkus, mie instan, telur, beras, dan gula saat banjir besar sebanyak 33 orang 91,67. Sedangkan masyarakat yang jaringan sosialnya langganan belanja mayoritas mengatakan mereka tidak mendapatkan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 3 orang 8,82. Hal ini menggambarkan bahwa mayoritas masyarakat yang jaringan sosialnya ikut STM ataupun dekat dengan warga sekitar yang lebih banyak diberikan bantuan makanan saat banjir besar karena mereka lebih peduli pada anggota perkumpulannya yang tertimpa musibah banjir dan sudah saling mengenal satu sama lain anggota Serikat Tolong Menolong STM . 87 4.3.6.1. Persepsi Masyarakat Terhadap Solidaritas Sosial dalam Bantuan Makanan Saat Banjir Besar Berdasarkan Jaringan Sosial Tabel 4.27. Persepsi terhadap Solidaritas Sosial dalam Bantuan Makanan Saat Banjir Besar Berdasarkan Jaringan Sosial Persepsi Jaringan Sosial Total Rekan Kerja Langganan Belanja Ikut STMWarga sekitar Ada 22 31 33 86 Tidak ada 2 3 3 8 Jumlah 24 34 36 94 X 2 = ∑ O-E O = Observasi E E = perkalian total kolom dengan total barisTG E1,1 = TB1xTK1 E2,1= 8x24 TB= total baris TG 94 TK= total kolom. = 86x24 = 2,04. TG= total general 94 = 21,96 . E1,2 = 86x34 E2,2 = 8x34 94 94 = 31,11. = 2,89 E1,3 = 86x36 E2,3 = 8x36 94 94 = 32,94. = 3,06. X 2 = 22-21,96 2 + 31-31,11 2 + 33-32,94 2 + 2-2,04 2 + 3-2,89 2 + 3-3,06 2 21,96 31,11 32,94 2,04 2,89 3,06 X 2 = 0,0 + 0,0 + 0,0 + 0,0 + 0,0 + 0,0 = 0. Derajat kebebasan df: df = r-1 c-1 = 2-1 3-1 = 2. Selanjutnya, dengan menggunakan α = 0,05 dan df = 2, diperoleh x tabel sebesar 5,991. Mengingat, x hitung x 2 = 0 sedangkan X tabelCV = 5,991 maka Ho diterima dan Ha ditolak karena x 2 CV. Artinya, jaringan sosial tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan solidaritas sosial melalui makanan 88 yang diberikan. Begitu juga hubungannya antara karakteristik responden dengan bantuan tumpangan rumah dan pemindahan barang-barang masyarakat. 4.3.7. Masyarakat yang Diberikan Bantuan Makanan Saat Banjir Besar Berdasarkan Kondisi EkonomiPenghasilan Tabel 4.28. Distribusi Responden terhadap Bantuan Makanan Yang Diberikan Saat Banjir Besar Berdasarkan Kondisi EkonomiPenghasilan Persepsi Kondisi EkonomiPenghasilan Tidak berpenghasil an- Rp 500.000 Rp 500.000- 1.000.000 Rp 1.000.000- 1.500.000 Rp 1.500.000- 2.000.000 Total F F F F F Ada 28 100 23 100 13 86,67 22 78,57 86 91,5 Tidak ada 2 13,33 6 21,43 8 8,5 Jumlah 28 100 23 100 15 100 28 100 94 100 Dari tabel 4.28 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 masyarakat tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar. Masyarakat yang kondisi ekonominya tidak berpenghasilan sampai penghasilannya tiap bulan Rp 500.000 yang paling banyak mengatakan ada masyarakat diberikan bantuan makanan berupa nasi bungkus, mie instan, telur, beras, dan gula saat banjir besar sebanyak 28 orang 100. Lalu yang penghasilannya Rp 500.000-1.000.000 yang juga banyak diberikan bantuan makanan sebanyak 23 orang 100. Sedangkan masyarakat yang penghasilannya Rp 1.500.000-Rp 2.000.000 mengatakan 89 mereka diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 22 orang 78,57 dan mereka tidak diberikan bantuan makanan sebanyak 6 orang 21,43. Hal ini menggambarkan bahwa mayoritas masyarakat yang tidak berpenghasilan sampai yang penghasilannya Rp 500.000 yang lebih banyak diberikan bantuan makanan saat banjir besar karena mereka lebih sedikit penghasilannyakondisi ekonominya minim. Jadi, mereka lebih pantas diberikan bantuan makanan saat banjir besar karena keuangannya lebih sedikit dan dianggap kurang mampu memenuhi kebutuhannya saat banjir. 4.3.7.1. Persepsi Masyarakat Terhadap Solidaritas Sosial dalam Bantuan Makanan Saat Banjir Besar Berdasarkan Kondisi EkonomiPenghasilan Tabel 4.29. Persepsi terhadap Solidaritas Sosial dalam Bantuan Makanan Saat Banjir Besar Berdasarkan Kondisi EkonomiPenghasilan Persepsi Kondisi EkonomiPenghasilan Tidak berpenghasil an- Rp 500.000 Rp 500.000- 1.000.000 Rp 1.000.000- 1.500.000 Rp 1.500.000- 2.000.000 Total Ada 28 23 13 22 86 Tidak ada 2 6 8 Jumlah 28 23 15 28 94 E1,1 = TB1xTK1 E2,1 = 8x28 TB= total baris TG 94 TK= total kolom. = 86x28 = 2,38 TG= total general 94 = 25,62 E1,2 = 86x23 E2,2 = 8x23 94 94 = 21,04 = 1,96 E1,3 = 86x15 E2,3 = 8x15 94 94 = 13,72 = 1,28 90 E1,4 = 86x28 E2,4 = 8x28 94 94 = 25,62 = 2,38 X 2 =28-25,62 2 +23-21,04 2 + 13–13,72 2 + 22-25,62 2 +0-2,38 2 +0-1,96 2 + 25,62 21,04 13,72 25,62 2,38 1,96 = 2-1,28 2 + 6-2,38 2 1,28 2,38 = 0,22+ 0,18+ 0,04+ 0,51+ 2,38+ 1,96+ 0,40+ 5,51 X 2 = 11,20. Nilai CV diperoleh melalui tabel ditribusi Chi square. Untuk mengetahui nilai CV, harus diketahui tingkat signifikan dan derajat kebebasan df. df = r-1 c-1 = 2-1 4-1 = 3. Selanjutnya, dengan menggunakan α = 0,05 dan df = 3, diperoleh x tabel sebesar 7,815. Mengingat, x hitung x 2 = 11,20 sedangkan X tabelCV = 7,815 maka Ho ditolak dan Ha diterima karena x 2 CV. Artinya, kondisi ekonomipenghasilan responden memiliki hubungan yang signifikan dengan solidaritas sosial melalui makanan yang diberikan. Oleh karena itu, ada hubungan antara kondisi ekonomipenghasilan responden dengan solidaritas sosial sekitar. Jadi, semakin sedikit penghasilan masyarakatnya maka semakin banyak bantuan makanan yang diberikan warga sekitarnya saat banjir, dan sebaliknya.

4.3.8. Status EkonomiPekerjaan Pemberi Bantuan Makanan Tabel 4.30.

Status EkonomiPekerjaan Pemberi Bantuan Saat Banjir No Jenis Pekerjaan Jumlah masyarakat yang diberi makanan Persentase 1. Lurah dan kepling 50 53,19 2. Pengusaha Grosir dan lemari 15 15,96 3. Pengusaha Hotel 19 20,21 4. Pengurus partai 10 10,64 Jumlah 94 100,0 Sumber: Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari data tabel 4.30, menunjukkan bahwa status ekonomi pemberi bantuan makanan lebih banyak diberikan dari yang pekerjaannya lurah dan 91 kepling sebanyak 50 orang 53,19, pengusaha grosir dan lemari 15 orang 15,96, pengusaha hotel 19 orang 20,21 dibandingkan pengurus partai 10 orang 10,64. Hal ini menggambarkan yang terbanyak memberikan bantuan makanan saat banjir adalah Lurah Sukaraja dan kepling masing-masing lingkungan karena sudah tetap penghasilan kerja bapak itu dan pastinya mereka lebih peduli kepada apa yang dialami masyarakatnya. Selain itu, yang memberikan bantuan makanan yang banyak dari penghasilan pengusaha grosir dan lemari dan pengusaha hotel di sana karena penghasilan pengusaha seperti yang kita ketahui tidak tetap per bulannya. Pada awal bulan memang banyak penghasilannya sedngkan pada akhir bulan sedikit penghasilannya dan perekonomiannya menurun di saat terjadinya banjir kecil beberapa tahun belakangan ini. Oleh sebab itulah, bantuan makanan lebih sedikit diberikan saat terjadinya banjir kecil dibandingkan saat banjir besar yang terjadi 5-10 tahun sekali.

4.4 Solidaritas Masyarakat Sekitar Sungai Deli Dalam Memberikan Bantuan

Dokumen yang terkait

Pergeseran Solidaritas Sosial Pada Masyarakat Yang Terkena Banjir (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Deli, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun)

4 81 144

Persepsi dan Perilaku Masyarakat Bantaran Sungai Deli Terhadap Pemanfaatan Jasa Lingkungan Sungai Deli (Studi Kasus Masyarakat Kelurahan Deli Tua Barat, Kelurahan Sukaraja, Kelurahan Sei Agul dan Kelurahan Labuhan Deli – Sumatera Utara)

6 105 78

Reaksi Sosial Terhadap Normalisasi Sungai Deli: (Studi Kasus di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun)

4 38 91

Chapter I Persepsi Penyintas Banjir Terhadap Pergeseran Solidaritas Sosial (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Delielurahan Sukarajaecamatan Medan Maimun).

0 1 21

Chapter II Persepsi Penyintas Banjir Terhadap Pergeseran Solidaritas Sosial (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Delielurahan Sukarajaecamatan Medan Maimun).

0 0 31

Reference Persepsi Penyintas Banjir Terhadap Pergeseran Solidaritas Sosial (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Delielurahan Sukarajaecamatan Medan Maimun).

0 1 4

UPAYA GO RIVER INDONESIA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT PEDULI LINGKUNGAN SUNGAI DELI DI KELURAHAN SUKARAJA KECAMATAN MEDAN MAIMUN

0 1 111

BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Peristiwa Banjir Medan - Pergeseran Solidaritas Sosial Pada Masyarakat Yang Terkena Banjir (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Deli, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun)

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pergeseran Solidaritas Sosial Pada Masyarakat Yang Terkena Banjir (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Deli, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun)

0 0 18

Pergeseran Solidaritas Sosial Pada Masyarakat Yang Terkena Banjir (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Deli, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun)

0 2 16