22
BAB II KERANGKA TEORI
2.1. Pengertian Persepsi
Orang melihat sesuatu itu selalu berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, bahkan fakta-fakta sekalipun mungkin tampak sangat berbeda bagi orang
yang berlainan. Faktor yang paling penting dalam menentukan pandangan seseorang terhadap dunia adalah relevansinya dengan kebutuhan hidupnya, hal-hal
yang memuaskan kebutuhan seseorang akan lebih cepat terlihat. Dalam pengertian sehari-hari, persepsi sering diartikan sebagai suatu pandangan, tanggapan, respon
atau pendapat seseorang terhadap sesuatu hal tertentu. Pada dasarnya, tindakan seseorang atas sesuatu perbuatan aktivitas yang disadari bermula dari timbulnya
apakah baik atau tidak, menarik atau tidak menarik. Selanjutnya, dari hasil persepsi ini akan diwujudkan dalam suatu bentuk tindakan yang nyata.
Secara etimologis, “persepsi” berasal dari Bahasa Inggris yaitu “perseption” yang berarti tanggapan, penglihatan, daya memahami, menanggapi
John M. Echols dan Hasan Shadily 1976: 424. Dari pengertian di atas menekankan bahwa persepsi ditentukan oleh person yang berpersepsi artniya
persepsi muncul sebagai hasil penglihatan, tanggapan, pemahaman seseorang terhadap sesuatu hal di luar dirinya, di sisi lain persepsi diartikan sebagai sesuatu
hasil yang pernah dialami. Jalaludin Rahmat 1988 merumuskan pengertian persepsi sebagai pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Dari beberapa pengertian di atas, terlihat ada banyak hal yang menentukan munculnya
23 persepsi sesorang terhadap suatu objek, persepsi tidak hanya ditentukan oleh
faktor personal dan faktor situasional akan tetapi persepsi ni sangat ditentukan oleh faktor perhatian. Bagaimana mungkin seseorang itu memberikan persepsinya
terhadap sesuatu masalahobjek tanpa mempunyai perhatian sama sekali terhadap masalah atau objek tersebut. dalam buku Jalaluddin Rakhmat, 2000.
Kretch dan Crutchfield secara bersama-sama merumuskan 4 hal pokok tentang persepsi yaitu:
a. Persepsi bersifat secara fungsional.
Dalam pengertian dalil ini bahwa objek-objek yang mendapat tekanan dari individu yang melakukan persepsi, yang dimaksud dalam hal ini yaitu
pengaruh kebutuhan, kesiapan mentalsuasana, emosional, dan latar belakang budaya.
b. Medan perseptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti.
Dalam pengertian ini, orang yang memberikan persepsi mengorganisasikan stimuli atau rangsangan dengan melihat konteksnya, orang
yang memberikan persepsi akan mengisinya dengan interpretasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang dipersepsi.
c. Sifat-sifat perseptual dan kognitif dari sub struktur
Hal ini ditentukan pada umumnya oleh sifat struktur secara keseluruhan. Adapun maksud dari dalil ini adalah jika individu dianggap sebagai
anggota kelompok akan dipengaruhi oleh keanggotaan kelompoknya, dalam pengertian lain bahwa persepsi sesorang terhadap suatu objek, peristiwa atau
masalah dapat dipengaruhi oleh sesuatu kekuatan besar yang melingkupi si individu karena keterikatan baik secara yuridis maupun formal organisasi. Dengan
24 demikian, bahwa persepsi suatu kelompok dapat menonjolkan atau melemahkan
persepsi individu. Dampak yang timbul dari dasar persepsi yang ketiga ini adalah munculnya
dampak asimilasi dan kontras. Dampak asimilasi disini maksudnya sifat kelompok dapat mempengaruhi kuat lemahnya sifat individu. Sedangkan dampak yang
kontras maksudnya seseorang akan cenderung memberikan penilaian yang berlebihan apabila seseorang melihat sifat objek yang bertolak belakang dengan
sifat kelompoknya. d.
Objek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan waktu menyerupai satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai bagian dari struktur
yang sama. Pada prinsipnya, dalil ini hanya betul-betul bersifat struktural dalam mengelompokkan objek-objek fisik seperti titik, garis, atau balok, jika ditarik ke
arah persepsi sosial pengelompokan ini tidak murni struktural sebab apa yang dianggap sama atau berdekatan oleh individu lain. Begitu juga dengan
kebudayaan dan status sosial ekonomi juga berperan dalam melihat kesamaan pada masyarakat yang menitikberatkan pada sisi kekayaan atau material, orang
akan membagi masyarakat atas kelompok orang kaya dan masyarakat bawah orang miskin yang sebagian tinggal di bantaran sungai demikian juga bila dilihat
dari sisi pendidikan orang akan membagi golongan masyarakat atas kelompok terdidik dan kelompok tidak terdidik. Kecenderungan dalam mengelompokkan
stimuli berdasarkan kesamaan dan kedekatan adalah hal yang universal sifatnya dalam tatanan masyarakat yang heterogen dan beranekaragam persepsi. dalam
skripsi Norirapenta, 2009.
25
2.2. Peristiwa Banjir Medan