Peristiwa Banjir Medan KERANGKA TEORI

25

2.2. Peristiwa Banjir Medan

Banjir ialah keadaan air yang menenggelami atau mengenangi sesuatu kawasan atau tempat yang luas. Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain http:id.wikipedia.orgwikiBanjir. Banjir ada 2 peristiwa: Pertama, peristiwa banjirgenangan yang terjadi pada daerah yang biasanya tidak terjadi banjir dan kedua peristiwa banjir terjadi karena limpasan air banjir dari sungai karena debit banjir tidak mampu dialirkan oleh alur sungai atau debit banjir lebih besar dari kapasitas pengaliran sungai yang ada Kodoatie, 2002. Peristiwa banjir sendiri tidak menjadi permasalahan, apabila tidak mengganggu terhadap aktivitas atau kepentingan manusia dan permasalahan ini timbul setelah manusia melakukan kegiatan pada daerah dataran banjir. Maka, perlu adanya pengaturan daerah dataran banjir, untuk mengurangi kerugian akibat banjir. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir 26 periodik. Banjir berlaku apabila sesuatu kawasan, selalunya kawasan rendah, ditenggelami dengan air. Banjir yang buruk biasanya akan berlaku apabila air sungai melimpah tebing sungai berkenaan. Banjir berlaku apabila tanah dan tumbuh-tumbuhan tidak dapat menyerap ke semua air. Air itu kemudian mengalir di atas tanah berkenaan. Air ini tidak dapat ditampung oleh aliran sungai atau kolam semula jadi atau disimpan dalam tempat takungan air buatan manusia. Akibat hujan deras yang melanda Medan, ribuan rumah yang ada di lima daerah Kecamatan Kota Medan terendam banjir. Debit air di pemukiman warga, terutama di bantaran Sungai Deli cenderung naik. Warga dihimbau mengungsi dan tidak bertahan di rumah mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Imbauan untuk mengungsi telah disampaikan kepada warga di lokasi banjir di Kecamatan Medan Polonia sejak Kamis 412011 siang. Sebagai antisipasi, pihak kecamatan mendirikan tenda penampungan di sejumlah titik, termasuk di samping kantor Camat Medan Polonia. Pihak kecamatan juga mendirikan dapur umum karena peralatan masak warga ikut terendam banjir. Wilayah Kecamatan Medan Maimun menjadi kawasan terparah akibat bencana banjir besar yang melanda Kota Medan dan sekitar di Sumatera Utara. Enam kelurahan di kecamatan ini ikut diterjang luapan air Sungai Deli yang mengalir di tengah Kota Medan. Enam kelurahan tersebut adalah Kelurahan Aur, Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan Jati, Kelurahan Sukaraja, Kelurahan Hamdan dan Kelurahan Sei Mati. Totalnya, hampir sekitar 3.000 rumah warga yang terendam banjir di wilayah ini. Kecamatan ini sebenarnya berada di tengah kota, namun dalam bencana banjir kali ini, wilayah Kecamatan Medan Maimun terkena dampak paling buruk. Sebelumnya, di akhir tahun 2010, Kelurahan Aur 27 juga sempat terendam banjir. Saat itu, Sungai Deli yang meluap juga sempat mencapai ketinggian hingga satu meter dan merendam ratusan rumah di kawasan itu. Bahkan, Dinas Kesehatan Medan juga sempat menurunkan tim medis untuk mengantisipasi munculnya berbagai penyakit. Pada saat banjir tahun 2011 lalu terjadi puluhan posko sudah didirikan di sekitar Kecamatan Medan Maimun tersebut untuk menampung para korban banjir. Selain itu, sejumlah dapur umum juga dibuat untuk menyediakan makanan bagi para korban. Dapur umum yang terdapat di Jalan Brigjen Katamso menjadi yang terbanyak dan di Kantor Lurah Sukaraja dijadikan dapur untuk memasak mie instan, nasi dan ikan. Kota Medan dilanda banjir terbesar dalam satu dekade terakhir. Ribuan rumah warga terendam akibat luapan sungai yang tak mampu menampung debit air dari hulu.

2.3. Solidaritas Sosial

Dokumen yang terkait

Pergeseran Solidaritas Sosial Pada Masyarakat Yang Terkena Banjir (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Deli, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun)

4 81 144

Persepsi dan Perilaku Masyarakat Bantaran Sungai Deli Terhadap Pemanfaatan Jasa Lingkungan Sungai Deli (Studi Kasus Masyarakat Kelurahan Deli Tua Barat, Kelurahan Sukaraja, Kelurahan Sei Agul dan Kelurahan Labuhan Deli – Sumatera Utara)

6 105 78

Reaksi Sosial Terhadap Normalisasi Sungai Deli: (Studi Kasus di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun)

4 38 91

Chapter I Persepsi Penyintas Banjir Terhadap Pergeseran Solidaritas Sosial (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Delielurahan Sukarajaecamatan Medan Maimun).

0 1 21

Chapter II Persepsi Penyintas Banjir Terhadap Pergeseran Solidaritas Sosial (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Delielurahan Sukarajaecamatan Medan Maimun).

0 0 31

Reference Persepsi Penyintas Banjir Terhadap Pergeseran Solidaritas Sosial (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Delielurahan Sukarajaecamatan Medan Maimun).

0 1 4

UPAYA GO RIVER INDONESIA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT PEDULI LINGKUNGAN SUNGAI DELI DI KELURAHAN SUKARAJA KECAMATAN MEDAN MAIMUN

0 1 111

BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Peristiwa Banjir Medan - Pergeseran Solidaritas Sosial Pada Masyarakat Yang Terkena Banjir (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Deli, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun)

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pergeseran Solidaritas Sosial Pada Masyarakat Yang Terkena Banjir (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Deli, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun)

0 0 18

Pergeseran Solidaritas Sosial Pada Masyarakat Yang Terkena Banjir (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Deli, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun)

0 2 16