Hennida Simatupang : Analisa Penggunaan Zat Pemanis Buatan Pada Sirup Yang Dijual Di Pasar Tradisional Kota Medan Tahun 2009, 2009.
2. Asam Salisilat dan garamnya Salicylic Acid and its salt
3. Dietilpirokar.bonat Di ethylpyrocarbonate, DEPC
4. Dulsin Dulcin
5. Kalium Klorat Potassium Chlorate
6. Kloramfenikol Chloramphenicol
7. Minyak Nabati yang dibrominasi Brominated vegetable oils
8. Minyak Nabati yang dibrominasi Brominated vegetable oils
9. Formalin Formaldehyde
2.2.1 Pengertian Bahan Tambahan Makanan
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 722MenkesPERIX88, bahan tambahan makanan adalah bahan yang biasanya tidak
digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam
makanan untuk maksud teknologi termasuk organoleptik, pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan atau pengangkutan makanan,
untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan langsung atau tidak langsung suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas makanan tersebut.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No. 329MenkesPERXII76, yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah bahan yang ditambahkan atau dicampurkan
sewaktu pengolahan makananan untuk meningkatkan mutu. Sementara itu, bahan tambahan pangan juga dapat diartikan sebagai suatu unsur atau
campuran beberapa unsur selain bahan dasar makanan sebagai hasil dari suatu aspek produksi,
Hennida Simatupang : Analisa Penggunaan Zat Pemanis Buatan Pada Sirup Yang Dijual Di Pasar Tradisional Kota Medan Tahun 2009, 2009.
pengolahan, penyimpanan atau pembungkusan Food Protection Committee dalam Minor, 1985.
2.2.2 Penggolongan Bahan Tambahan Makanan
Bahan tambahan pangan dikelompokkan berdasarkan tujuan penggunaannya di dalam pangan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
722MenkesPERIX88, bahan tambahan makanan yang diizinkan untuk digunakan pada makanan terdiri dari golongan :
1. Antioksidan Antioxidant
2. Antikempal Anticaking Agent
3. Pengatur Keasaman Acidity Regulator
4. Pemanis Buatan Artificial Sweetener
5. Pemutih dan Pematang Tepung Flour Treatment Agent
6. Pengemulsi, Pemantap dan Pengental Emulsifier, Stabilizer, and Thickener
7. Pengawet Preservative
8. Pengeras Firming Agent
9. Pewarna Colour
10. Penyedap Rasa dan Aroma, Penguat Rasa Flavour, Flavour Enhancer
11. Sekuestrant Sequestrant.
Selain itu, masih ada beberapa bahan tambahan pangan lainnya yang biasa digunakan dalam makanan, misalnya : 1Enzim, yaitu bahan tambahan makanan yang berasal dari
hewan, tanaman atau mikroba, yang dapat menguraikan komponen pangan tertentu secara
Hennida Simatupang : Analisa Penggunaan Zat Pemanis Buatan Pada Sirup Yang Dijual Di Pasar Tradisional Kota Medan Tahun 2009, 2009.
enzimatis, sehingga membuat makanan menjadi lebih empuk, lebih larut, dan lain-lain. 2 Penambahan gizi, yaitu bahan tambahan berupa asam amino, mineral atau vitamin, baik
tunggal maupun campuran yang dapat meningkatkan nilai gizi makanan. 3 Humektan, yaitu bahan tambahan pangan yang dapat menyerap uap air sehingga mempertahankan kadar air
bahan makanan Syah, dkk. 2005.
2.3 Minuman