Sakarin Pengaruh Sakarin Terhadap Kesehatan

Hennida Simatupang : Analisa Penggunaan Zat Pemanis Buatan Pada Sirup Yang Dijual Di Pasar Tradisional Kota Medan Tahun 2009, 2009. 2. Berat badan standar remaja laki-laki 10-19 tahun adalah 42 kg 3. Berat badan standar remaja perempuan 10-19 tahun adalah 41 kg 4. Berat badan standar orang dewasa laki-laki 20-60 tahun ke atas adalah 55 kg 5. Berat badan standar orang dewasa perempuan 20-60 tahun ke atas adalah 47 kg Sediaoetomo, 2008

2.4.4 Pengaruh Siklamat Terhadap Kesehatan

Meskipun memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi dan rasanya enak tanpa rasa pahit, tetapi siklamat dapat membahayakan kesehatan. Penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa siklamat dapat menyebabkan atropi, yaitu terjadinya pengecilan testikular dan kerusakan kromosom. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli Academy of Science pada tahun 1985 melaporkan bahwa siklamat maupun turunannya sikloheksiamin juga diduga sebagai tumor promoter Cahyadi, 2008. Selain itu, siklamat memunculkan banyak gangguan bagi kesehatan, di antaranya tremor, migrain dan sakit kepala, kehilangan daya ingat, bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, alergi, impotensi dan gangguan seksual, kebotakan, dan kanker otak Indriasari, 2009.

2.4.5 Sakarin

Sakarin ditemukan secara tidak sengaja oleh Fahbelrg dan Remsen pada tahun 1987. Ketika pertama kali ditemukan sakarin digunakan sebagai pengawet, tetapi sejak tahun 1900 digunakan sebagai pemanis Cahyadi, 2008. Penggunaan sakarin tergantung dari intensitas kemanisan yang dikehendaki. Pada konsentrasi tinggi, sakarin akan menimbulkan rasa pahit-getir nimbrah, hal ini disebabkan oleh kemurnian yang rendah dari proses sintetis Winarno, 1991. Natrium sakarin di dalam Hennida Simatupang : Analisa Penggunaan Zat Pemanis Buatan Pada Sirup Yang Dijual Di Pasar Tradisional Kota Medan Tahun 2009, 2009. tubuh tidak mengalami metabolisme sehingga diekskresikan melalui urine tanpa perubahan kimia Cahyadi, 2008. Sakarin memiliki tingkat kemanisan 200-700 kali sukrosa 10 Cahyadi, 2008. Nilai kalori: 0 kkalg atau setara dengan 0 kJg dan ADI: 5 mgkg berat badan. Batas maksimum penggunaan sakarin berdasarkan kategori pangan gula dan sirup lainnya misalnya: xylose, maple syrup, sugar toppings yaitu 300 mgkg SNI 01-6993-2004. Penggunaan sakarin biasanya dicampur dengan bahan pemanis lain seperti siklamat atau aspartam. Hal ini dimaksudkan untuk menutupi rasa tidak enak dari sakarin dan memperkuat rasa manisnya. Sebagai contoh, kombinasi sakarin dan siklamat dengan perbandingan 1:3 merupakan campuran yang paling baik sebagai pemanis yang menyerupai gula dalam minuman Cahyadi, 2008.

2.4.6 Pengaruh Sakarin Terhadap Kesehatan

Sakarin banyak dipakai sebagai pengganti gula pada penderita kencing manis atau untuk makanan yang berkalori rendah. Meskipun masih diperbolehkan sebagai pemanis bahan makanan di Amerika Serikat namun pemakaiannya sangat dibatasi. Pada pembungkus produk bahan pemanis yang mengandung sakarin harus dibubuhi kalimat peringatan sebagai berikut: “Pemakaian produk ini mungkin berbahaya bagi kesehatan anda. Produk ini terbukti mengandung sakarin yang dapat menyebabkan kanker pada hewan percobaan dilaboratorium” Luthana, 2008. Pada tahun 1971, suatu penelitian yang dilakukan oleh Wisconsin Alumni Research Foundation WARF membuktikan bahwa sakarin tergolong pada zat penyebab kanker carcinogen. Dari 15 kor tikus yang diberi sakarin, 5 atau 7 ekor diantaranya menderita Hennida Simatupang : Analisa Penggunaan Zat Pemanis Buatan Pada Sirup Yang Dijual Di Pasar Tradisional Kota Medan Tahun 2009, 2009. kanker pada kantung empedu setelah memakan sakarin dalam ransumnya selama 2 tahun Wightman, 1977 dalam Djojosoebagio dan Wiranda, 1996. Kemudian pada tahun 1977, Canada’s Health Protection Branch melaporkan bahwa sakarin bertanggungjawab terhadap terjadinya kanker kantong kemih. Sejak itu, sakarin dilarang digunakan di Kanada kecuali sebagai pemanis yang dijual di apotek dengan mencantumkan label peringatan Cahyadi, 2008. Pernyataan ini didasarkan pada hasil penelitian lembaga tersebut yang menguji sakarin dengan menggunakan 200 tikus yang diberi makan sakarin sebanyak 5 dalam ransumnya. Dua puluh satu tikus menderita tumor pada kantung empedunya. Pertumbuhan tumor ini lebih jelas lagi terlihat pada generasi ke-2 dari tikus-tikus penelitian tadi, yang ternyata telah mulai berkembang sejak fetus dan pada awal kelahiran Pines and Glick, 1977 dalam Djojosoebagio dan Wiranda, 1996.

2.5 Kerangka Konsep Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisa Zat Warna Dan Pemanis Buatan Pada Es Krim Yang Dijajakan Dibeberapa Pasar Kota Medan Tahun 2005

3 50 76

Analisa Kadar Pemanis Buatan Dan Zat Pewarna Pada Permen Yang Beredar Di Kota Medan Tahun 2006

0 80 65

Analisa Penggunaan Zat Pewarna Buatan Pada Sirup Yang Dijual Di Pasar Tradisional Aksara Kota Medan Tahun 2010

0 56 72

Analisis Kandungan Zat Pemanis, Zat Pewarna dan Zat Pengawet Pada Selai Buah Tidak Bermerek yang Dijual di Beberapa Pasar Tradisional Kota Medan Tahun 2016

4 77 118

Analisis Kandungan Zat Pemanis, Zat Pewarna dan Zat Pengawet Pada Selai Buah Tidak Bermerek yang Dijual di Beberapa Pasar Tradisional Kota Medan Tahun 2016

0 0 16

Analisis Kandungan Zat Pemanis, Zat Pewarna dan Zat Pengawet Pada Selai Buah Tidak Bermerek yang Dijual di Beberapa Pasar Tradisional Kota Medan Tahun 2016

0 0 2

Analisis Kandungan Zat Pemanis, Zat Pewarna dan Zat Pengawet Pada Selai Buah Tidak Bermerek yang Dijual di Beberapa Pasar Tradisional Kota Medan Tahun 2016

0 0 8

Analisis Kandungan Zat Pemanis, Zat Pewarna dan Zat Pengawet Pada Selai Buah Tidak Bermerek yang Dijual di Beberapa Pasar Tradisional Kota Medan Tahun 2016

0 0 28

Analisis Kandungan Zat Pemanis, Zat Pewarna dan Zat Pengawet Pada Selai Buah Tidak Bermerek yang Dijual di Beberapa Pasar Tradisional Kota Medan Tahun 2016

0 0 26

PERBANDINGAN PENGGUNAAN ZAT PEMANIS DAN ZAT PEWARNA ANTARA SIRUP LOKAL DAN NON-LOKAL YANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL KOTA MAKASSAR TAHUN 2012 - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 106