Pembatasan Masalah Perumusan Masalah

11

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis penelitian menggunakan metode kualitatif, yaitu suatu metode untuk memahami fenomena sosial yang diteliti. Data yang diperoleh berupa data sistematis, faktual, dan akurat. Serta menunjukkan data yang otentik. 5 2. Teknik Pengumpulan Data Metode penghimpunan data yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah dengan menggunakan: Studi Dokumentasi. Penulis mengumpulkan data-data yang akan digunakan untuk memperkaya skripsi diantaranya adalah bersumber dari buku, jurnal, dokumen hasil penelitian, literatur-literatur lain berupa, media elektronik. 3. Teknik Analisis Data. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. 6 Analisis deskriptif adalah untuk memperoleh gambaran tentang uraian dan informasi tentang Pengaruh Kampanye Negatif dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Pemilukada Tangerang Selatan Tangsel 2011. Dengan kata lain analisis deskriptif 7 adalah analisis untuk memperoleh gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta informasi tentang Pengaruh Kampanye Negatif dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah 5 Soerjono Soekamto dan Sri Mujdi, “Penelitian Hukum Normatif ; Suatu Tinjauan Singkat”, Jakarta : PT. Raja Grafindo 2006, hal. 24. 6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Reserch dan Development, Bandung, Alfabeta, 2007, Cet. Ketiga, h. 8-9 7 Sumadi Suryabrta, Metode penelitian, Jakarta, Raja Gravindo Persada, 2000, Cet. Keduabelas, h. 1 12 Pemilukada Tangerang Selatan Tangsel 2011.

E. Tinjauan Pustaka

Untuk mendukung penelitian ini, penulis berupaya untuk mencari berbagai informasi dan tinjauan pustaka yang mendukung penelitian ini. Berikut paparan tinjauan umum atas sebagian karya-karya peneliti tersebut : Clevelland Ferguson, 2000 dalam The Politics of Ethic and Election, Can Negativ, menjelaskan bahwa politik untuk mendapat keuntungan dengan cara memberikan refrensi atau menyelamatkan aspek-aspek negatif dari compotitor baik kandidat maupun partai melalui kampanye negatif. Aspek-aspek negatif tersbebut, dapat berupa atribut, isu atau kebijakan-kebijakan yang terkait dengan kepentingan publik. Aspek-aspek negatif tersebut disampaikan dengan cara yang beragam mulai dengan membuat logika pembeda contrast, hingga menyerang dan merusak karakter, personalitas dan kebijakan-kebijakan publik lawan dengan harapan mendapatkan keuntungan politik lebih. Fenomena di lapangan yang sering kali berkembang, kampanye negatif diwarnai dengan cara-cara dan trik yang kotor. Isu-isu negatif sering kali digunakan untuk mengundang daya tarik publikasi media. Bahkan kampanye negatif sering kali dilakukan dengan mengombinasikan jaringan dan teknik dari kelompok-kelompok lobbying untuk melakukan serangan-serangan politik kepada lawan. 8 8 Cleveland Ferguson, The Politics of Etics and Election: Can negative Campaign Advertising Be Regulated in Florida?