Hal-hal yang Dialami Penyintas

sanitasi dan persediaan air yang memadai, akses terhadap komunikasi; 5 modal finansial, adalah sumber-sumber keuangan yang digunakan oleh komunitas untuk mencapai tujuan-tujuan kehidupannya, seperti persediaan uang dan barang. Rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik,ekonomi dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu.UU 24 Tahun 2007.

E. Penyintas 1. Definisi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI kata sintas berarti terus bertahan hidup, mampu mempertahankan keberadaannya. Penyintas berarti orang yang terus bertahan hidup dan mampu mempertahankan keberadaannya. Dalam penelitian ini, istilah penyintas ditekankan pada orang yang mampu bertahan atau selamat dari bencana Gunung Sinabung.

2. Hal-hal yang Dialami Penyintas

Bencana alam datang tanpa peringatan, meskipun kebanyakan orang memiliki kesempatan untuk mempersiapkan bencana yang datang, tetapi tetap saja datangnya bencana dapat membawa perubahan yang dramatis dan traumatis. Pada korban bencana alam yang selamat atau yang disebut sebagai penyintas tentunya merasa bersyukur. Akan tetapi, bagi mereka pribadi bencana tentunya menyisakan kepedihan dan cidera bahkan bisa mengalami depresi dan gangguan emosional. Universitas Sumatera Utara Peristiwa bencana alam ini pun bisa berdampak pada kondisi emosi, psikologis, spiritual, finansial, dan sosial para penyintas Carmen, 2011. Setelah bencana terjadi, penyintas mungkin mengalami perasaan yang campur aduk. Tentu saja akan ada perasaan sukacita dan lega karena selamat dari bencana. Tetapi begitu adrenalin mereda, penyintas mungkin mengalami gejala negatif, seperti kecemasan, kesulitan tidur, sensitif, depresi, masalah konsentrasi, dan mudah tersinggung. Hal tersebut merupakan reaksi yang umum yang dirasakan penyintas bencana. Selain gejala psikologis tersebut, para penyintas juga dapat mengalami gejala fisik seperti kram, pusing, reaksi alergi serta adanya keluhan-keluhan yang berhubungan dengan syaraf dan sakit kepala Carmen, 2011. Dampak sosial yang dialami penyintas antara lain membatasi dan menarik diri dari pergaulan, menghindari relasi-relasi sosial, meningkatnya konflik dalam berhubungan dengan orang lain Agustin, Kartini, Pratiwi, 2010. Bagi para penyintas, kehilangan rumah bukan hanya berarti kehilangan fisik bangunan semata, akan tetapi juga kehilangan kenangan dan kehidupan lama mereka. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti, penyintas bencana Gunung Sinabung yang akan direlokasi menghadapi berbagai masalah seputar kondisi mereka sekarang. Diantaranya mereka harus menerima kenyataan bahwa desa yang selama ini mereka tinggali tidak dapat dihuni lagi dan mereka harus meninggalkan desa yang selama ini menjadi tempat mereka tinggal. Lokasi tempat tinggal mereka yang baru pun masih sangat asing dan jauh dari pemukiman. Fasilitas-fasilitas umum seperti pasar, tempat ibadah dan sekolah Universitas Sumatera Utara jauh dari jangkauan.Tidak tersedianya lahan pertanian juga menjadi masalah bagi mereka karena karena sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai petani.

F. Hubungan Resiliensi dengan Social Support pada Perempuan Karo penyintas Erupsi Gunung Sinabung.