Resiliensi Identifikasi Variabel Penelitian

50

BAB III METODE PENELITIAN

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, yaitu untuk melihat hubungan antara Resiliensi dengan Social Support perempuan Karo penyintas erupsi Gunung Sinabung maka akan digunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang terlibat di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Variabel bebas independent variable : Resiliensi Variabel terikat dependent variable : Social Support B. Definisi Operasional

1. Resiliensi

Resiliensi menunjukkan kapasitas individu yang memampukan individu beradaptasi dan mengatasi masa kesukaran atau trauma kehidupan, kemampuan ini bahkan membuat individu mengalami pencapaian-pencapaian kehidupan. Resiliensi pada partisipan penelitian akan diukur melalui skala Resiliensi Reivich dan Shatte. Skala ini melihat resiliensi individu berdasarkan 7 faktor yaitu: regulasi emosi, impulse control, optimism, causal analysis, empati, efikasi diri dan reaching out. Ketujuh faktor yang membentuk resiliensi akan dinilai sebagai satu kesatuan dan secara Universitas Sumatera Utara keseluruhan sehingga membentuk skor resiliensi. Individu yang memiliki skor tinggi akan memiliki kemampuan beradaptasi yang baik. Sementara individu yang memiliki skor rendah akan memiliki kemampuan adaptasi yang rendah. 1. Regulasi Emosi Emotion Regulation : merupakan kemampuan untuk tetap tenang dalam kondisi yang menekan. 2. Pengendalian Impuls Impuls Control : merupakan kemampuan individu untuk mengendalikan keinginan, dorongan, kesukaan serta tekanan yang muncul dari dalam diri. Individu yang memiliki kemampuan pengendalian impuls yang rendah, cepat mengalami perubahan emosi yang pada akhirnya mengendalikan pikiran dan perilaku mereka. 3. Optimism Optimism : adalah cara pandang yang ada pada diri individu yang melihat bahwa masa depannya adalah masa depan yang cemerlang. 4. Causal Analysis : merupakan kemampuan individu untuk mengidentifikasi secara akurat penyebab dari permasalahan yang mereka hadapi. 5. Empati Empathy : di definisikan sebagai kemampuan untuk memahami dan memiliki kepedulian terhadap orang lain Greef, 2005. 6. Efikasi Diri Self-Efficacy : merupakan hasil dari pemecahan masalah yang berhasil. Self-Eficacy mempresentasikan sebuah keyakinan bahwa kita mampu memecahkan masalah yang kita alami dan mencapai kesuksesan. 7. Reaching out : merupakan kemampuan individu untuk meraih aspek positif atau mengambil hikmah dari kehidupan setelah kemalangan yang menimpa. Universitas Sumatera Utara Skala Resiliensi disusun berdasarkan 7 kemampuan yang membentuk resiliensi yang dikemukakan oleh Reivich dan Shatte 2002, yaitu regulasi emosi, pengendalian impuls, optimisme, empati, analisis penyebab masalah, efikasi diri, dan reaching out. Skala yang digunakan akan disesuaikan dengan adat-budaya dalam masyarakat Karo dan disesuaikan bagi perempuan Karo. Skala ini dapat mengukut resiliensi secara keseluruhan dilihat dari aspek- aspeknya. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek maka semakin tinggi resiliensi yang dimiliki oleh seorang perempuan Karo, begitu juga sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek maka semakin rendah resiliensi yang dimilikinya.

2. Social Support