300
18. Raditya Suprobo 45
60 19. Ragil Maulana
50 73
20. Triyas Yuliyanto 62
70 Rata-rata
56,20 70,05
Lampiran 22
CATATAN LAPANGAN 2
A. Pertemuan Pertama
HariTanggal : Jumat, 17 April 2009
Waktu : 10.15 – 11.45 WIB
Data Kelas : Kelas X2 SMA Muhammadiyah 3 Surakarta
Model Pembelajaran : Kooperatif Teams Games Tournament TGT
Tema Pembelajaran : Uang dan Perbankan
Jumlah Siswa : 20 siswa
Jenis : Observasi mendalam
Deskripsi : Kegiatan belajar mengajar diawali dengan ucapan salam dari guru dan
presensi siswa satu persatu. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa mulai hari ini mereka akan belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT.
Guru menjelaskan tahapan pembelajaran kooperatif TGT pada siswa. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama karena ini merupakan hal baru bagi
mereka. Sebelum memulai pelajaran, guru memotivasi siswa dengan memberikan
pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari, yaitu uang dan perbankan. Guru menunjuk 3 siswa untuk menjawab pertanyaan namun hanya satu anak yang
menjawab dengan benar. Kemudian guru menjelaskan materi tentang uang dan perbankan secara garis besar.
Setelah penjelasan materi dari guru selesai, guru membagi kelas menjadi 5 tim, setiap tim terdiri dari 4 orang siswa. Pembagian tim dilakukan secara heterogen
301
yang didasarkan pada kemampuan akademik dan jenis kelamin. Pada awalnya banyak siswa yang protes karena anggota tim tidak sesuai keinginan mereka namun
akhirnya mereka tetap mau bergabung dengan anggota tim masing-masing. Adapun nama-nama tim sebagai berikut: Rupiah, Dollar, Yen, Peso dan Gulden.
Siswa berkumpul dengan anggota tim masing-masing. Guru membagikan lembar kerja tim yang harus dikerjakan oleh masing-masing tim dan memberi waktu
kepada siswa untuk mendalami materi bersama teman satu timnya. Pada awalnya ada beberapa siswa yang terlihat kurang antusias untuk belajar bersama tim karena
ketidakcocokan dengan anggota tim tersebut, namun lama-kelamaan mereka bisa menyesuaikan diri dengan anggota satu tim. Guru selalu memotivasi siswa untuk
menguasai materi tersebut dan tidak sungkan untuk bertanya pada anggota tim mereka. Setelah waktu belajar dan kerja tim dirasa cukup, guru mempersilahkan tim
yang bersedia mempresentasikan hasil kerja mereka. Namun tidak ada yang bersedia secara sukarela sehingga guru menunjuk salah satu tim, yaitu tim Rupiah untuk
mempresentasikan jawaban kerja tim mereka. Guru mempersilakan para siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum
jelas. Pada awalnya tidak ada siswa yang mau bertanya, namun akhirnya guru memberikan beberapa pertanyaan secara acak dan apabila siswa tidak dapat
menjawab maka akan dilemparkan ke siswa yang lain. Pada saat itu ada dua orang yang menjawab dengan benar, yaitu Ferri Fenni Eko dan Chonita.
Refleksi: Berdasarkan pengamatan yang dilakukan melalui kolaborasi dengan guru
mengenai proses pembelajaran ekonomi materi uang dan perbankan sudah berjalan dengan baik meskipun terdapat sedikit kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut
berasal dari pihak siswa maupun dari guru sendiri. Dari pihak guru, kekurangan tersebut adalah kurang perhatiannya guru dalam mengelola waktu saat penjelasan
materi. Guru terlalu cepat dalam menjelaskan dengan alasan untuk mengejar waktu. Selain itu, saat sesi tanya jawab guru juga belum dapat memahami kondisi
konsentrasi siswa pada saat itu sehingga masih banyak siswa yang kurang paham terhadap materi, mereka hanya mengetahui tanpa memahami.
302
Jika dilihat dari pihak siswa, kekurangannya terletak pada kurang perhatiannya siswa saat penjelasan materi oleh guru. Sebagian siswa masih sering
melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran seperti bicara sendiri dengan teman sebangkunya, bermain alat tulis dan bahkan ada yang
bermain handphone tanpa sepengetahuan guru. Siswa terlihat bosan dan mengantuk mendengarkan ceramah materi. Siswa baru memperhatikan penjelasan guru ketika
guru menegurnya. Hal itu berdampak pada siswa sendiri, yaitu ketika ditanya guru untuk menjawab pertanyaan seputar materi hanya sebagian kecil yang bisa
menjawab. Namun suasana pembelajaran berubah ketika pelaksanaan belajar dan kerja tim. Siswa yang tadinya mengantuk dan bosan mendengar penjelasan guru
terlihat antusias saat belajar dan kerja tim. Sebagian besar siswa telah ikut berperan serta dalam belajar dan kerja tim, terlihat dari banyaknya siswa yang berani
mengungkapkan pendapat maupun bertanya pada anggota tim masing-masing.
B. Pertemuan kedua