5.2.4 Frekuensi Kunjungan Tenaga UKGS Puskesmas Dalam Pelaksanaan Kegiatan Program UKGS di Sekolah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi kunjungan pelaksanaan program UKGS oleh tenaga puskesmas ke sekolah-sekolah tidak merata.
Beberapa sekolah mendapat kunjungan program UKGS sebanyak 3 kali dalam setahun, ada juga 2 kali dalam setahun, 1 kali dalam setahun, bahkan selama tahun
2014 ada sekolah dasar yang tidak mendapat kunjungan program UKGS dari tenaga puskesmas Tabel 4.17. Dari hasil wawancara dari informan pihak
puskesmas diketahui bahwa mereka melakukan kunjungan ke setiap sekolah ± 3 kali dalam setahun. Namun kenyataan di lapangan beberapa sekolah dasar tidak
mendapatkan frekuensi sebanyak 3 kali dalam setahun. Pihak puskesmas sebelum melakukan kunjungan kegiatan program UKGS
di sekolah telah memberikan surat izin melaksanakan kegiatan terlebih dahulu yang dikirimkan kepada Kepala Sekolah. Sehingga pada saat kunjungan pihak
sekola sudah mempersiapkan atau meluangkan waktu untuk kegiatan yang akan dilaksanakan, agar tidak mengganggu proses pembelajaran di sekolah.
Kunjungan secara rutin sangat bermanfaat dalam pemantauan perkembangan kondisi kesehatan gigi dan mulut para murid di sekolah, sehingga
dapat dilakukan pencegahan jika ada tanda-tanda karies gigi dan perawatan terhadap masalah gigi lainnya.
Hal ini sejalan dengan penelitian Faisal 2004 bahwa dalam frekuensi kunjungan dalam pelaksanaan program UKGS meliputi tahap I memiliki pengaruh
terhadap tingkat pengetahuan dan status kesehatan gigi dan mulut pada siswai sekolah dasar.
5.2.5 Pelaksanaan Pemeriksaan Gigi dan Mulut Oleh Tenaga UKGS Puskesmas di Sekolah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pemeriksaan gigi dan mulut selalu dilakukan setiap kunjungan kegiatan program UKGS di sekolah.
Pelaksanaan pemeriksaan gigi dilakukan setelah melakukan kegiatan penyuluhan. Pemeriksaan gigi dilakukan langsung oleh dokter gigi. Pihak sekolah hanya
mendampingi saat berlangsungnya kegiatan pemeriksaan gigi dan mulut Tabel 4.18.
Pemeriksaan gigi dan mulut dilakukan pada siswai untuk melihat kondisi gigi dan mulut, sehingga dapat dilakukan perawatan di puskesmas apabila ada
gigi yang mengalami kerusakan seperti karies gigi , kalkulus, dan penyakit periodontal.
Hal ini sejalan dengan penelitian Sariyem 2011 bahwa kegiatan pemeriksaan gigi dalam program UKGS mempengaruhi status kebersihan gigi dan
mulut OHIS dan indeks pengalaman karies gigi dmf-t siswai sekolah dasar.
5.2.6 Pelaksanaan Penyuluhan Oleh Tenaga UKGS Puskesmas di Sekolah