Manfaat Hutan Rakyat Pengelolaan Hutan Rakyat

2.2 Manfaat Hutan Rakyat

Menurut Djajapertunda 1995, mengungkapkan bahwa hutan rakyat berperan penting dan memiliki manfaat-manfaat yang cukup menyakinkan, diantaranya: 1. Hutan rakyat merupakan sumber pendapatan masyarakat yang berkesinambungan dan berbentuk tabungan. 2. Keberadaan hutan rakyat dapat membuka lapangan kerja yang cukup berarti. 3. Produksi hutan rakyat yang berupa kayu dan non kayu dapat mendorong dibangunnya industri yang akan mempunyai peran penting dalam ekonomi nasional. 4. Hutan rakyat yang dibangun di lahan-lahan kritis dapat berperan dalam melindungi bahaya erosi, sedangkan hutan rakyat yang memilih jenis-jenis tertentu dapat meningkatkan kesuburan. 5. Hutan rakyat dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan Negara melalui berbagai pajak dan pungutan. 6. Hutan rakyat dapat meningkatkan pemanfaatan lahan secara optimal termasuk lahan-lahan marginal.

2.3 Pengelolaan Hutan Rakyat

Pada dasarnya pengelolaan hutan rakyat merupakan upaya menyeluruh dari kegiatan-kegiatan merencanakan, membina, mengembangkan, menilai, dan mengawasi pelaksanaan kegiatan produksi, pengelolaan hasil, dan pemasaran secara terencana dan berkesinambungan. Tujuan akhir dari pengelolaan hutan rakyat adalah adanya upaya peningkatan dari kayu rakyat terhadap peningkatan pendapatan pemiliknya secara berkesinambungan terus-menerus sepanjang daur LP IPB 1990. Menurut Lembaga Penelitian IPB 1990, kerangka dasar sistem pengelolaan hutan rakyat melibatkan beberapa sub sistem produksi, sub sistem pengolahan hasil dan sub sistem pemasaran hasil. Tujuannya yang ingin dicapai dari tiap-tiap sub sistem adalah sebagai berikut : 1. Sub sistem produksi adalah tercapainya keseimbangan produksi dalam jumlah, jenis, dan kualitas tertentu serta tercapainya kelestarian usaha dari para pemilik lahan hutan rakyat. 2. Sub sistem pengolahan hasil adalah terciptanya kombinasi bentuk hasil yang memberikan keuntungan besar bagi pemilik lahan hutan rakyat. 3. Sub sistem pemasaran hasil adalah tercapainya tingkat penjual yang optimal, dimana semua produk yang dihasilkan dari hutan rakyat terjual dipasaran. Meskipun konsep pengelolaan hutan rakyat lestari belum menjangkau petani hutan rakyat secara menyeluruh, perubahan orientasi ke arah komersial ternyata mampu membawa pengelolaan hutan rakyat lebih bisa bertahan dibandingkan dengan hutan alam. Berkaitan dengan orientasi dan motivasi petani menanam kayu, maka penentuan jenis pohon yang ditanam merupakan pertimbangan penting yang harus diupayakan petani. Pasar membutuhkan jenis kayu tertentu dan kualitas yang memadai untuk bahan baku industri, sehingga masyarakat petani harus mengetahu jenis-jenis yang dibutuhkan pasar saat ini dan jangka waktu ke depan Achmad et al 2010. Luas kepemilikan lahan yang terbatas menyebabkan petani harus mampu menentukan jumlah dan jenis pohon yang ditanam, karena hal ini berpengaruh terhadap produktivitas dan kualitas kayu yang dihasilkan. Penilaian yang mudah untuk mengukur produktivitas dan kualitas tegakan adalah dengan melihat penampilan pertumbuhan pohon diameter dan tinggi. Mindawati et al. dalam Review Hasil Penelitian Hutan Rakyat 2006, mengemukakan bahwa pertumbuhan diameter dan tinggi sangat dipengaruhi kesuburan tanah, iklim, sumber bibit, pola tanam dan teknik bududaya yang diterapkan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi penilaian daur ekonomi dan umur optimal pada berbagai prediksi pertumbuhan dan nilai tegakan. Pengetahuan tentang silvikultur yang merupakan komponen pengelolaan hutan nantinya akan digunakan oleh petani hutan rakyat untuk mengatur struktur, komposisi jenis dan pertumbuhan pohon. Informasi lain yang sama pentingnya dalam pengembangan jenis-jenis kayu potensial pada hutan rakyat adalah aspek analisis finansialnya, dimana instrumen ini akan membantu petani untuk memilih komposisi jenis yang sebaiknya dikembangkan dan menentukan daur yang paling menguntungkan melalui berbagai pilihan.

2.4 Pengaturan Hasil Hutan Rakyat