Metode Penelitian Yurisdiksi European Court Of Human Rights Terkait Implementasi Putusannya Di Inggris Menurut Hukum Internasional

Instrumen ini dinegosiasikan sesuai organisasi internasional yang menamakan konvensi. 33 Dualisme dalam Hukum Internasional berarti aliran yang mengemukakan bahwa antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional adalah dua sistem hukum yang sangat berbeda satu dengan yang lain. 34

F. Metode Penelitian

Penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan suatu aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang terjadi. 35 1. Tipe Penelitian Terkait hal tersebut, agar penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka perlu dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penulisannya. Metode penulisan akan dijabarkan sebagai berikut : Penelitian yang dilakukan dalam membahas rumusan masalah dalam skripsi ini adalah tipe pendekatan yuridis normatif. Penelitian yuridis normatif adalah metode penelitian yang mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan- putusan hakim dalam proses persidangan. 36 33 Definition of key terms used in The UN Treaty Colletion, dikutip dari Penelitian ini dikategorikan sebagai metode yuridis normatif karena menggunakan peraturan-peraturan https:treaties.un.orgPagesoverview.aspx?path=overviewdefinitionpage1_en.xml para.15, terakhir diakses tangggal 4 April 2015 34 Sefriani, op.cit, hlm.87 35 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana, 2010, hlm. 35. 36 Soerjono Soekanto, Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, hlm. 14 tertulis yang terdapat dalam konvensi-konvensi-konvensi dan protokol- protokol internasional serta peraturan nasional Inggris yang menyangkut yurisdiksi European Court of Human Rights yakni Human Rights Act 1998. 2. Sifat Penelitian Sifat dari penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan penyebaran suatu gejala ataupun untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat. Penelitian ini kadang-kadang berawal dari hipotesis, tetapi dapat juga tidak bertolak dari hipotesis, dapat membentuk teori-teori baru atau memperkuat teori yang sudah ada. 37 3. Sumber Data Penelitian ini memperkuat teori-teori Hukum Internasional yang sudah ada dari suatu keadaan untuk menganalisis yurisdiksi European Court of Human Rights terkait implementasi putusannya terutama di Inggris. Dalam penelitian yuridis normatif, maka sumber data yang perlu untuk dikaji bahan-bahan yang diidentifikasi sebagai berikut : a Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat auturitatif artinya mempunyai otoritas. Bahan hukum primer terdiri dari perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam 37 Amiruddin Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, hlm.25 pembuatan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim. 38 Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang terdiri dari aturan hukum yang terdapat pada berbagai perangkat hukum atau peraturan perundang-undangan. 39 1 European Convention on Human Rights dan Protokol- Protokol Tambahan Perangkat hukum yang terkait dengan objek penelitian ini, antara lain : 2 Vienna Convention 1969 tentang Hukum Perjanjian 3 Human Rights Act 1998 b Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang diperoleh dari buku teks, jurnal-jurnal, pendapat sarjana, dan hasil-hasil penelitian. 40 c Bahan Hukum Tertier, Dalam penelitian ini bahan hukum sekunder yang digunakan mayoritas berupa buku-buku baik hard copy maupun soft copy, serta jurnal-jurnal ilmiah Internasional. Bahan Hukum Tertier adalah bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti Kamus Hukum dan 38 Peter Mahmud Marzuki, op.cit, hlm.141 39 Jhony Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Normatif Surabaya: Bayumedia, 2006, hlm. 192 40 Ibid ensiklopedia. 41 4. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan bahan hukum tertier seperti Oxford Advanced Learner’s Dictionary Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan library research, yaitu penelitian yang dilakukan dengan meneliti bahan pustaka atau yang disebut data sekunder. Adapun data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini antara lain berasal dari buku-buku koleksi pribadi maupun pinjaman dari perpustakaan, artikel- artikel baik yang diambil dari media cetak maupun media elektronik, dokumen-dokumen pemerintah, termasuk peraturan perundang-undangan dan perjanjian internasional. Adapun tahap-tahap pengumpulan data melalui studi pustaka adalah sebagai berikut : a Melakukan inventarisir hukum positif dan bahan-bahan hukum lainnya yang relevan dengan objek kajian b Melakukan penelusuran kepustakaan melalui artikel-artikel media cetak dan elektronik, dokumen pemerintahan dan peraturan perundang-undangan. Mengelompokkan data-data yang relevan dengan permasalahan c Menganalisis data-data yang relevan tersebut untuk menyelesaikan masalah yang menjadi objek penelitian dan menarik kesimpulan 41 Ibid 5. Analisis Data Penelitian ini melakukan analisis data secara kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dengan mengutamakan kalimat-kalimat bukan angka seperti halnya pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif lebih mengutamakan dalamnya data dibanding banyaknya data. Secara keseluruhan penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan menjabarkan secara mendalam konsep yang diperlukan dan kemudian diuraikan secara komprehensif untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini serta penarikan kesimpulan dengan pendekatan atau metode induktif yang bertolak dari proposisi umum yang telah diketahui dan diyakini umum kebenarannya yang merupakan kebenaran ideal bersifat aksiomatik, tidak perlu diragukan lagi dan berujung pada kesimpulan pengetahuan baru yang bersifat khusus. 42 Dalam penelitian ini analisis dikhususkan pada kajian Hukum Internasional mengenai yurisdiksi dari organ yudisial suatu organisasi internasional terhadap yurisdiksi suatu Negara, dalam hal ini European Court of Human Rights terhadap Inggris.

G. Sistematika Penulisan