Elemen Pembentukan Citra Citra Lembaga Pendidikan

Seperti telah disinggung di atas, citra bersumber dari adanya citra-citra yang melekat pada perusahaan atau lembaga baik yang bersifat negatif dan positif. Citra tidak dibenarkan jika dipoles agar lebih indah dari yang sebenarnya, karena hal tersebut justru mengacaukannya. Suatu citra sesungguhnya bisa dimunculkan kapan saja karena citra bergantung kepada persepsi masyarakat terhadap suatu produk atau lembaga tersebut. Persepsi konsumen terhadap perusahaan mempunyai peran penting dalam pemasaran. Citra yang ada dalam benak konsumen terjadi karena proses presepsi, bagaimana konsumen menilai kualitas jasa perusahaan dan bagaimana keberhasilan dalam pemosisian produk perusahaan tersebut.

3. Elemen Pembentukan Citra

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, citra mempunyai peran penting dalam mempengaruhi perilaku pembelian. Karakter citra tidak muncul begitu saja, tetapi harus dicapai dengan program pembangunan identitas. Pembangunan identitas terdiri dari nama, logo, lambang, suasana dan acara. Namun perlu dibedakan antara identitas dan citra. Menurut Philip Kotler, Identitas adalah cara perusahaan menampilkan dirinya pada masyarakat. Citra adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan. 31 Dalam mewujudkan citra harus ada pesan yang menunjukkan keunggulan utama dan posisi produk. Pesan memiliki kekuatan emosional untuk membangkitkan perasaan dan pikiran pembeli. Citra yang kuat dapat dibangun dengan kreativitas dan kerja keras karena citra tidak bisa dibangun seketika dan harus dibangun secara berkelanjutan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membangun citra menurut Philip Kotler: a. Lambang Citra yang kuat memiliki satu atau lebih lambang yang dikenali perusahaan atau merek. Logo perusahaan dan merek harus dirancang supaya mudah dikenali. Merek juga bisa dibangun melalui orang 31 A.B. Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat, 2001, h. 401. terkenal seperti sekelompok pengembang Ciputra Ciputra, dan So Klin Titik Puspa. Langkah berikutnya adalah memilih warna pengenal seperti biru Telkom, Aqua dan kadang-kadang suaramusik tertentu. b. Media Cetak atau AudioVisual Lambang yang dipilih harus dimasukkan iklan yang menyampaikan kepribadian perusahaan atau merek. Iklan harus menyampaikan suatu cerita, perasaan, tingkat untuk kerja –sesuatu yang unik. Pesan ini harus diulangi dalam publikasi lain seperti laporan tahunan, brosur, katalog, kertas surat dan kartu nama perusahaan harus memberikan citra yang sama pula. c. Suasana Tempat perusahaan membuat atau memberikan produk dan jasanya adalah pembentuk citra yang kuat juga. Hotel Hyatt Regency membentuk citra tersendiri melalui loby atriumnya. Bank yang ingin tampak ramah harus memilih bangunan, rancangan ruangan, tata letak, warna dan perabotan yang tepat. d. Acara Perusahaan dapat membangun identitas melalui acara yang didukungnya. Perusahaan air mineral Perrier terkenal dengan membangun arena olahraga kesehatan. Rokok Djarum Super rajin menjadi sponsor pertunjukan musik Rock untuk meneguhkan identitasnya. 32 Perusahaan yang berhasil atau tetap bertahan di pasar adalah perusahaan yang memahami kebiasaan masyarakatnya dan mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Jika hal tersebut diaplikasikan dalam lembaga pendidikan, maka lembaga pendidikan harus berusaha menciptakan citra yang positif di benak masyarakat. Karena citra dapat mempengaruhi masyarakat untuk memasukkan putra-putrinya ke sekolah tersebut. Men urut Jamal Ma’mur Asmani, Citra termasuk pekerjaan marketing dalam ranah positioning, yaitu bagaimana sekolah diposisikan dipersepsikan oleh konsumen, apakah murah tapi berkualitas kreatif-inovatif, atau mahal- produktif. 33 Citra membutuhkan waktu yang panjang dan komitmen seluruh komponen sekolah dalam rangka menjalankan visi, misi, tujuan, strategi, target, dan teknik operasional sekolah untuk membangun suatu citra. 32 Ibid. 33 Jamal Ma’mur Asmani, Manajemen Efektif Marketing Sekolah, Yogyakarta: Diva Press, 2015, h. 208. Menurut Jamal Ma’mur Asmani, Membangun citra sekolah membutuhkan manajemen profesional, yaitu tidak lepas dari aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. 34 Kefektifitasan keempat hal tersebut sangat berpengaruh dalam pembangunan citra sekolah. Teamwork yang solid harus dipersiapkan melalui program-program yang mengarah kepada tujuan mewujudkan citra sekolah, bukan sekedar slogan tanpa bukti. Untuk itu, kerja keras perlu dikedepankan untuk menggapai keberhasilan dalam konteks pencitraan sekolah secara substansial. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya citra pada lembaga pendidikan diantaranya; reputasi akademik, tampilan sekolah, biaya, atensi personal, lokasi, penempatan karir, aktivitas sosial, dan program studi. Semua komponen tersebut dapat membentuk sebuah citra terhadap lembaga pendidikan dan hal tersebut seharusnya menjadi perhatian khusus bagi manajemen sekolah. Citra yang baik dari suatu organisasi merupakan aset, karena citra mempunyai dampak pada persepsi konsumen dari komunikasi dan operasi sekolah dalam berbagai hal. Gronroos mengidentifikasikan mengenai empat peran citra bagi organisasi meliputi: 1 Citra menceritakan harapan. Bersama dengan kampanye pemasaran eksternal, seperti: periklanan, penjualan pribadi dan komunikasi dari mulut ke mulut. Citra mempunyai dampak adanya pengharapan. Citra yang positif lebih memudahkan bagi organisasi untuk berkomunikasi secara efektif, tetapi citra yang negatif sebaliknya. 2 Citra sebagai penyaring. Dalam mempengaruhi kegiatan lembaga, jika citra baik, maka citra menjadi pelindung. Perlindungan hanya efektif untuk kesalahan-kesalahan kecil pada kualitas teknik dan fungsional yang tidak berakibat fatal, karena biasanya citra masih mampu menjadi pelindung dari kesalahan itu. 3 Citra sebagai fungsi dari pengalaman dan juga harapan konsumen. Ketika konsumen membangun harapan dan realitas pengalaman dalam bentuk 34 Ibid,. h. 210. pelayanan teknis maupun fungsional memenuhi citra atau melebihi citra maka kepercayaan masyarakat bertambah. 4 Citra mempunyai pengaruh penting bagi manajemen. Dengan kata lain, citra mempunyai dampak internal bagi lembaga, karena citra yang positif maupun negatif sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 35

4. Proses dan Tahapan Pembentukan Citra Lembaga Pendidikan