Sejarah dan Perkembangan Usaha

3.6 Sejarah dan Perkembangan Usaha

Perseroan Terbatas Indo Jado Sutera Pratama yang berdiri pada tahun 1997 ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pemintalan dengan menggunakan mesin-mesin otomatis. Perusahaan ini mengajak masyarakat yang tinggal di Sukanagara untuk bekerjasama dalam usaha budidaya ulat sutera. Perusahaan ini menyediakan bibit ulat ke petani sekaligus menjadi penjamin pasar. Kondisi fisik Kecamatan Sukanagara sangat mendukung perkembangan usaha ini dengan tersedianya tenaga kerja, dan dapat meningkatkan pendapatan. Petani di Sukanagara dibedakan atas tiga kelompok yang tersebar di 3 desa, yakni Sukanagara, Sukamekar, dan Sukalaksana. Pembentukkan kelompok dilakukan untuk mempermudah koordinasi antar petani yang terletak di tiga desa yang berbeda. Kelompok I berasal dari Desa Sukamekar yang terdiri dari 8 orang. Kelompok II berasal dari Desa Sukanagara terdiri dari 9 orang. Dan kelompok III berasal dari Desa Sukalaksana terdiri dari 10 orang. Peminjaman modal usaha PT Indo Jado Sutera Pratama untuk kegiatan pembuatan kebun murbei, rumah ulat sutera, dan peralatan yang digunakan untuk memelihara kebun murbei dan ulat sutera. Pengembalian pinjaman dilakukan berangsur-angsur per bulannya disesuaikan dengan hasil panen kokon. Sebelum melakukan usaha, para petani mendapat pelatihan gratis mengenai usaha budidaya ulat sutera yang diadakan oleh PT Indo Jado Sutera Pratama dan instansi terkait. Kerjasama ini berlangsung hingga tahun 2003. Terputusnya kerjasama ini dikarenakan bangkrutnya PT Indo Jado Sutera Pratama. Bangkrutnya perusahaan ini disebabkan oleh kurangnya bahan baku usaha yang berasal dari benang ulat sutera padahal kapasitas produksi mesinnya sangat besar. Petani sutera kehilangan pemasok bibit ulat sutera sekaligus penjamin pasar mereka sehingga kegiatan budidaya ulat sutera mengalami kemunduran. Banyak petani mengganti tanaman murbei dengan sayur-mayur untuk dikonsumsi sendiri maupun dijual. Sempat menjadi kekuatiran petani jika peminjaman modal harus segera dikembalikan. Namun PT Indo Jado Sutera Pratama tidak meminta pengembalian pinjaman modal dari petani karena mengerti kondisi keuangan petani. Keadaan kembali membaik dengan adanya CV Batu Gede yang menjadi pemasok bibit ulat sutera menjamin pasar bagi petani ulat sutera di Kecamatan Sukanagara, kabupaten Cianjur. Kondisi ini merupakan peluang sekaligus tantangan bagi CV Batu Gede yang terletak di Kecamatan Ciapus, Kabupaten Bogor. Selain bermitra dengan petani sutera dari Cianjur, CV Batu Gede juga menjalin kerjasama dengan petani yang berada Sukabumi, dan Bogor. Hal ini dilakukan karena petani ulat sutera di tiga daerah tersebut telah punya pengalaman dalam pembudidayaan. Sebagian petani tidak mau melakukan usaha budidaya ulat sutera karena untuk membangun kebun murbei dan ulat sutera memerlukan biaya yang tidak sedikit. Beberapa petani tetap mempertahankan kebun murbei untuk dijual daunnya. Namun sebagian lagi melanjutkan usaha ini karena mereka masih memiliki harapan untuk dapat meningkatkan taraf hidup. Pelatihan dan penyuluhan juga dilakukan oleh CV Batu Gede. Para petani yang masih bergelut di usaha ini berharap bisa mengembangkan usaha berupa perluasan kebun murbei dan penambahan jumlah boks bibit ulat yang dipelihara yang tentu saja harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Harapan lainnya yaitu meningkatkan nilai tambah dengan menjual produk benang bukan kokon.

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

Dokumen yang terkait

Pertumbuhan dan Produktivitas Ulat Sutera Bombyx Mori L. (Lepidoptera : Bombicidae) yang Diberi Vitamin B1 Pada Daun Murbei Morus sp.

2 30 91

Efisiensi Konsumsi Pakan Dan Laju Respirasi Ulat Sutera Bombyx mori L. (Lepidoptera: Bombicidae) Yang Diberi Daun Murbei (Morus sp.) Yang Mengandung Vitamin B1 (TIAMIN)

4 76 78

Perubahan Fenotipe Ulat Sutera (Bombyx mori L.) Yang Diinduksi Dengan Sinar Ultraviolet (UV) Dan Kariotipe Kromosom

3 59 67

Pembentukan Galur Baru Ulat Sutera (Bombyx mori L.) melalui Persilangan Ulat Sutera Bivoltin dan Polivoltin

0 7 250

Analisis kebutuhan pelatihan peternak sapi potong di Kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat

1 3 122

Analisis kelayakan fiannsial budidaya ulat sutera (studi kasus pada koperasi petani pengrajin ulat sutera sabilulungan III, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat)

0 6 67

Pembentukan Galur Baru Ulat Sutera (Bombyx mori L.) melalui Persilangan Ulat Sutera Bivoltin dan Polivoltin

0 4 120

Analisis kelayakan usaha peternakan ulat sutera (studi kasus pada peternakan ulat sutera Bapak Baidin, Desa Karyasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor)

1 26 158

Analisis kelayakan usaha budidaya krisan potong di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur

4 26 119

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ulat Sutera (Bombyx mori L.) 2.1.1. Klasifikasi Ulat Sutera (Bombyx mori L.) - Pengaruh Kualitas Daun Murbei Morus cathayana Terhadap Indeks Nutrisi Ulat Sutera Bombyx mori L. (Lepidoptera:Bombicidae)

0 2 10