Pembangunan Manusia Melalui Credit Union

pengurus, sehingga anggota merasa merasa nyaman menyimpan uangnya di Credit Union Satolop ini. 2. Pertanian Mengingat banyakny jumlah anggota yang berprofesi sebagai petani maka pendidikan mengenai pertanian sangatlah penting. Melalui program yang telah dibuat anggota dibina agar dapat memperoleh hasil panen yang memuaskan, serta apa dan bagaimana penggunan pupuk yang baik untuk pertanian mereka. Jenis pupukm bibit dan pestisida yang disarankan disediakan di wirakop. 3. Kesejahteraan hidup Dengan bergabung menjadi anggota di Credit Union Satolop maka diharapkan anggota tidak akan meminjam lagi kepada renteiner karena Credit Union Satolop menawarkan kemudahan dalam dalam peminjaman. Sehingga dengan tidak meminjam kepada renteiner anggota tidak akan terjerat hutang yang akan menyebabkan kerugian bagi diri dan keluarganya.

3.2.2 Pembangunan Manusia Melalui Credit Union

Pembangunan sebagai suatu usaha dan proses untuk menjadikan sesuatu hal menjadi lebih baik dari kondisi sebelumnya membutuhkan proses dan waktu untuk dapat memperoleh hasil terbaik dari dilakukannya usaha pembangunan tersebut. Credit Union sebagai sebuah lembaga keuangan dianggap mampu menyentuh lapisan masyarakat paling bawah lewat kegiatan usaha yang mereka jalankan bersama-sama dengan anggota lewat pembinaan serta pendidikan yang mereka berikan senantiasa berusaha mewujudkan masyarakat dengan kualitas hidup yang Universitas Sumatera Utara lebih baik dengan adanya perbaikan dari cara kerja dari anggota dalam melakukan setiap kegiatannya sehari-hari. Sehingga diharapkan dengan semakin membaiknya kualitas hidup masyarakat yang menjadi anggotanya diharapkan masyarakat miskin dikarenakan rendahnya tingkat produktifitas sebagai akibat lemahnya modal untuk usaha, keterbelakangan dikarenakan sulitnya mencapai akses pendidikan, kesehatan dan fasilitas sosial lainnya akan dapat meningkatkan produkfitas hidup mereka dan tercipta kemandirian dimana masyarakat tidak tergantung sepenuhnya kepada orang lain. Dengan semakin membaiknya produktifitas anggota ini akan berpengaruh juga dalam meningkatkan pendapatan dan daya jangkau anggota terhadap akses sosial sehingga anggota mampu mengeluarkan dirinya dari kemiskinan. Menurut pola waktunya, kemiskinan di suatu daerah digolongkan menjadi 4 golongan Kartasasmita, 1996, pp. 234-236 antara lain : 1. Persistent Poverty adalah kemiskinan yang turun-temurun. Kemiskinan ini terjadi di daerah-daerah yang kritis sumber daya alamnya, atau daerah terisolasi, 2. Cyclid Poverty adalah kemiskinan yang mengikuti pola siklus ekonomi secara keseluruhan, 3. Seasonal Poverty adalah kemiskinan musiman seperti yang terjadi pada kasus petani dan pertanian tanaman pangan, 4. Accidental Poverty adalah kemiskinan karena terjadinya bencana alam atau dampak dari suatu kebijakan yang menyebabkan menurunnya tingkat kesejahteraan suatu masyarakat. Universitas Sumatera Utara

3.3 Modal Kepercayaan Dalam CU Satolop Siborongborong