Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1 Nur Ilmi Setianingsih, 2013 Pembinaan Karakter Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara berkembang dalam bidang ekonomi, sosial, politik, teknologi, sosial, budaya. Beberapa faktor dalam perkembangan dan kemajuan sebuah negara tidak hanya ditandai dengan kekayaan alam, tingkat pertumbuhan penduduk, sosial ataupun ekonomi. Pendidikan di suatu negara termasuk faktor perkembangan dan kemajuan negara tersebut. Pendidikan dikatakan penting bagi berlangsungnya hidup karena pendidikan dapat membentuk watak atau karakter warga serta menciptakan warga yang mampu menjadi agen generasi perubahan “agent of change”. Dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk menciptakan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik dapat mengembangkan potensi diri serta menjadi suatu kebutuhan yang harus dipenuhi setiap individu demi kemajuan diri, bangsa dan negaranya dengan pengendalian diri yang dimiliki. Nur Ilmi Setianingsih, 2013 Pembinaan Karakter Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tujuan dari Pendidikan Nasional dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, akap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. Dalam tujuan tersebut pendidikan dituntut untuk dapat membentuk watak serta peradaban bangsa yang dapat mencapai salah satu tujuan bangsa Indonesia yaitu “mencerdasakan kehidupan bangsa”. Salah satu mata pelajaran yang memegang peranan penting sebagai „pembentuk watak‟ adalah Pendidikan Kewarganegaraan PKn. Wahab dan Sapriya 2011: 32 mengatakan “Pendidikan Kewarganegaraan PKn juga disebut sebagai pendidikan orang dewasa adult education yang mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang memahami perannya sebagai warga negara”. Menurut penjelasan tersebut, PKn merupakan pendidikan yang mengajarkan peserta didik untuk mengetahui hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Tujuan utama dari PKn adalah untuk menjadikan warga negara yang baik “to be good citizens”. Wahab dan Sapriya 2011: 312 mengemukakan mengenai warga negara yang baik sebagai berikut: Lebih lanjut dikemukakan pula bahwa warga negara yang baik adalah warga negara yang mematuhi dan melaksanakan hukum serta aturan dan ketentuan perundang-undangan dengan penuh rasa tanggung jawab, tidak merusak lingkungan, tidak mencemari air dan udara sekitarnya serta memelihara dan memanfaatkan lingkungannya secara bertanggung jawab. Nur Ilmi Setianingsih, 2013 Pembinaan Karakter Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Dari penjelasan diatas yang disebut warga negara yang baik adalah warga negara yang mampu bertanggung jawab dari segala tindakan dan perbuatan yang dilakukan. Warga negara yang baik bertindak dengan mematuhi peraturan yang ada, baik itu peraturan yang berada di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara. Winataputra dan Budimansyah 2012: 31 „tiga kompetensi penting dalam Pendidikan Kewarganegaraan yaitu, Civic Knowledge pengetahuan kewarganegaraan. Civic Skill keterampilan kewarganegaraan. Civic Disposition watak- watak kewarganegaraan‟. Ketiga kompetensi tersebut memiliki keterkaitan yang erat. Semakin berkembangnya zaman, bangsa harus tetap mempertahankan karakter bangsa agar tidak terpengaruh oleh pengaruh negatif dari luar. Pendidikan dituntut untuk dapat menjadikan para peserta didik memiliki civic disposition yaitu watak kewarganegaraan untuk membentuk karakter peserta didik sesuai dengan karakter bangsa. Secara harfiah menurut Hornby dan Parnwell Asmani, 2011: 27-28 „karakter artinya adalah kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nama atau reputasinya‟. Dari pengertian karakter tersebut dapat disimpulkan bahwa karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh setiap individu. Karakter yang membedakan antara individu satu dengan individu lainnya dengan kualitas mental dan kekuatan moral yang dimiliki pada setiap individu tersebut. Ciri khas yang dimiliki oleh setiap individu sebagai kualitas mental dan moral tersebut yang membedakan individu dengan individu lainnya. Pendidikan Nur Ilmi Setianingsih, 2013 Pembinaan Karakter Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu karakter harus di terapkan sedini mungkin kepada anak, di rumah pendidikan karakter diterapkan orang tua kepada anak dengan memberi contoh yang baik dari orang tua seperti penggunaan bahasa, sikap teladan orang tua yang kemudian dicontoh oleh anak. Jelas pendidikan karakter di rumah akan membawa pengaruh besar terhadap pembentukkan watak atau karakter anak ketika anak menjadi dewasa. Pembinaan karakter juga dilakukan di sekolah melalui penerapan karakter di dalam kurikulum pada setiap mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang berperan penting dalam pembinaan karakter adalah mata pelajaran PKn, karenanya PKn merupakan mata pelajaran wajib disemua tingkat satuan sekolah. PKn sebagai wadah dari karakter, yaitu seperti yang dikemukakan oleh Budimansyah 2010: 4 “di Indonesia, sekolah telah diberikan tanggung jawab dalam upaya pembangunan karakter sejak awal kemerdekaan melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn”. Karena itu PKn di sekolah memegang peranan penting dalam pembangunan karakter. Terbinanya karakter siswa di sekolah diharapkan dapat meningkatkan sikap kedisiplinan siswa. The Liang Gie Imron, 2011: 172 memberikan pengertian disiplin sebagai berikut „disiplin adalah suatu keadaan tertib dimana orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasai tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati‟. Dari pengertian disiplin tersebut bahwa disiplin merupakan suatu tindakan yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dengan Nur Ilmi Setianingsih, 2013 Pembinaan Karakter Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu berbagai proses yang dilakukan. Pemberian hukuman atau hadiah merupakan salah satu proses pendisiplinan. Dalam hal ini penulis akan mencoba meneliti mengenai Pembinaan Karakter melalui Pendidikan Kewarganegaraan untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di Sekolah . Seperti yang banyak terjadi peserta didik saat ini banyak terpengaruh oleh era globalisasi yang notabene lebih banyak membawa pengaruh negative terhadap kehidupan bangsa. Perubahan tersebut dapat dilihat dari menurunnya karakter bangsa pada setiap peserta didik di sekolah. Karakter dikatakan lebih penting karena dengan memiliki karakter maka akan menumbuhkan sikap-sikap positif pada diri peserta didik yang berpengatuh terhadap pola tingkah laku. Karakter baik yang dimiliki setiap peserta didik akan membawa pengaruh baik pula terhadap tingkah laku peserta didik begitupun sebaliknya jika karakter buruk yang tertanam maka pola tingkah lakupun akan negatif. Karakter yang dimiliki seseorang itu sebuah pengendalian diri untuk mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku dimanapun. Pematuhan terhadap peraturan yang ada merupakan suatu sikap disiplin. PKn merupakan salah satu mata pelajaran pembentuk watak. Pembinaan karakter di sekolah melalui mata pelajaran PKn diharapkan dapat meningkatkan kedisiplinan siswa. Sebagaimana kita ketahui kedisiplinan merupakan suatu tindakan untuk mematuhi peraturan yang berlaku tetapi saat ini banyak terjadi permasalahan tentang pelanggaran peraturan. Pelanggaran lalu lintas itu banyak terjadi sehingga menimbulkan kecelakaan yang berujung kematian. Pencurian di tempat umum, kebakaran, banjir di sejumlah daerah di Indonesia, permasalahan-permasalah Nur Ilmi Setianingsih, 2013 Pembinaan Karakter Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu tersebut terjadi karena kelalaian seseorang yang tidak mematuhi peraturan berlaku. Di sekolah pelanggaran-pelanggaran dilakukan siswa-siswi dikarenakan ketidak pahaman dan ketidak patuhan terhadap tata tertib sekolah. Ketidak disiplinan siswa dilihat dari pelanggaran terhadap tata tertib sekolah seperti datang terlambat, tidak menggunakan Pakaian Seragam Anak Sekolah PSAS dengan baik, penggunaan atribut tidak lengkap, keluar masuk kelas ketika Kegiatan Belajar Mengajar KBM berlangsung, tidak masuk sekolah tanpa keterangan, dan lain-lain. Dari hasil observasi awal yang dilakukan di SMP Negeri 4 Bandung, masih ada siswa yang sering terlambat datang sekolah, tidak menggunakan atribut sekolah dengan lengkap, dan keluar kelas ketika pelajaran sedang berlangsung. Guru sebagai fasilitator untuk membina dan mendidik siswa agar siswa patuh terhadap peraturan memiliki peran untuk memberikan contoh yang baik terhadap siswa, seperti datang tepat waktu di sekolah dan di kelas, menggunakan pakaian yang rapi dan sopan, bertutur bahasa yang baik sesuai dengan EYD, berperilaku seperti layaknya pendidik. Pembinaan karakter melalui PKn tidak hanya dilakukan melalui pengajaran materi di dalam kelas saja tetapi juga pembinaan harus dilakukan di luar KBM kelas. Penerapan muatan-muatan karakter di dalam kurikulum pada Silabus dan RPP itu dilakukan untuk mempermudah guru untuk membina karakter siswa di kelas. Di luar kelas pembinaan di lakukan guru dengan memberikan pengarahan bagi seluruh siswa untuk selalu mengembangkan karakter yang dimiliki agar tetap bersikap dan berperilaku sesuai dengan peraturan dan tata tertib yang berlaku. Nur Ilmi Setianingsih, 2013 Pembinaan Karakter Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tidak semua siswa memiliki latar belakang dan karakter yang sama, maka dari itu pemberian materi dan teknik pengajaranpun diberikan berbeda pada setiap kelas. Sesuai dengan tujuan PKn yaitu to be good citizenship maka PKn berperan untuk menjadikan siswa yang baik dengan membina karakter untuk berdisiplin sehingga dapat memahami dan mematuhi peraturan yang ada di sekolah. Disiplin tidak hanya dilakukan pada KBM di dalam kelas saja tetapi di luar kelas bahkan di luar lingkungan sekolah siswa harus mampu mematuhi peraturan yang berlaku. Sebagai salah satu cara untuk meningkatan kedisiplinan siswa di SMP Negeri 4 Bandung, program yang dilaksanakan yaitu 3S Senyum, Salam, dan Sapa yang dilakukan setiap pagi sampai waktu masuk sekolah. Jadwal masuk sekolah di SMP Negeri 4 Bandung yaitu pukul 06.45 kemudian mengaji bersama di dalam kelas sampai jam 07.00 kemudian dilanjut kegiatan KBM. Program 3S dilakukan oleh beberapa guru salah satunya yaitu guru PKn yang juga menjabat sebagai Wakasek Kesiswaan. Program 3S tidak hanya bertujuan memberikan senyum dan sapa kepada siswa saja tetapi itu dilakukan untuk mendisiplinkan siswa agar tidak terlambat datang sekolah dan menggunakan atribut lengkap dan menggunakan PSAS sesuai peraturan yang berlaku. Sebagai cara penerapan disiplin yaitu memberikan hukuman bagi siswa yang terlambat, tidak menggunakan atribut lengkap, dan tidak menggunakan PSAS sesuai aturan yang diterapkan di sekolah. Sebagai bahan evaluasi agar siswa tidak melakukan pelanggaran kembali, maka setiap siswa yang melakukan pelanggaran akan ditulis di dalam buku catatan pelanggaran. Selain guru yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, Nur Ilmi Setianingsih, 2013 Pembinaan Karakter Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu siswa yang menjadi anggota Organisasi Intra Sekolah OSIS juga ikut serta dalam membantu guru untuk melaksanakan kegitan tersebut, dan mencatat setiap siswa yang melakukan pelanggaran. Pembinaan karakter tidak selalu dilakukan dengan cara yang kasar, begitupun untuk meningkatkan kesidiplinan siswa tidak harus dilakukan dengan cara yang kasar. Program 3S tersebut merupakan hal yang dianggap tepat sebagai cara pembinaan karakter siswa dan meningkatkan kedisiplinan siswa di sekolah. Pembinaan karakter yang baik akan menumbuhkan sikap positif pada siswa sehingga siswa dapat melakukan tindakan yang baik dengan mematuhi peraturan yang ada di sekolah. Tidak hanya di dalam kelas saja, pembinaan karakter dan proses peningkatan kedisiplinan siswa dapat dilakukan di luar kelas, yaitu dengan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah. Mengikuti kegiatan ekstra kurikuler siswa dapat mengembangkan minat yang dimiliki sehingga karakter yang kuatpun akan semakin terbina dengan baik. Kegiatan ekstra kurikuler itu dibina oleh beberapa guru mata pelajaran sebagai pengontrol sejauh mana kegiatan ekstra kurikuler dapat membina karakter dan kedisiplinan siswa. Setelah melihat data-data dan fakta-fakta yang telah penulis uraikan diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti bagaimana proses pembinaan karakter melalui Pendidikan Kewarganegaraan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa. Oleh Karena itu penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Pembinaan Karakter melalui Pendidikan Kewarganegaraan untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di Sekolah Studi Kasus di SMP Negeri 4 Bandung “ Nur Ilmi Setianingsih, 2013 Pembinaan Karakter Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Kedisiplinan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013).

0 0 17

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANTI KORUPSIMELALUI HABITUASI DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MEMBANGUN KARAKTER SISWA UNTUK MEMBANGUN KARAKTER SISWA :Studi Deskriptif di SMP Negeri 1 Cianjur-Jawa Barat.

0 9 54

PENEGAKAN KEDISIPLINAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SEKOLAH Penegakan Kedisiplinan Dalam Rangka Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Di Sekolah (Studi Kasus Di Smp Negeri 4 Tawang Sari, Kecamatan Tawang Sari, Kabupaten Sukohar

0 3 16

PENEGAKAN KEDISIPLINAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SEKOLAH Penegakan Kedisiplinan Dalam Rangka Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Di Sekolah (Studi Kasus Di Smp Negeri 4 Tawang Sari, Kecamatan Tawang Sari, Kabupaten Sukohar

0 3 16

PEMBINAAN KARAKTER SISWA MELALUI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN :Studi Kasus di SMK Negeri 1 Kota Ternate.

1 2 57

7 pendidikan karakter di smp mll pbm mbs ekskul

0 0 41

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 4 SUMBANG TAHUN 2017

0 0 17

PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) (Studi Deskriptif di SMP Negeri 1 Wanasari) - repository perpustakaan

0 0 15

KONSTRUKSI PENDIDIKAN DEMOKRASI DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWARGANEGARAAN SISWA DI SMP NEGERI 4 SUMBANG

0 0 17

PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ( PKN ) DI MTs NEGERI 1 RAKIT

0 0 19