Pendekatan dan Metode Penelitian

76 Nur Ilmi Setianingsih, 2013 Pembinaan Karakter Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Sebagaimana masalah yang akan dibahas oleh peneliti, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih oleh peneliti karena masalah yang dibawa oleh peneliti dirasa masih bersifat sementara dan akan berkembang atau berganti setelah penelitian berjalan atau saat peneliti berada di lapangan. Maksud dari bersifat sementara adalah teori yang ada dapat berubah sesuai dengan hasil yang akan diperoleh di lapangan dalam hal ini yaitu SMP Negeri 4 Bandung. Penelitian kualitatif tidak hanya berdasarkan variable penelitian saja tetapi juga melihat keseluruhan dari situasi sosial yang ada dalam artian peneliti juga melihat situasi pada tempat, pelaku, aktivitas dalam penelitian yang akan dilaksanakan. Seperti yang ungkapkan oleh Sugiyono 2011: 15 menyatakan: Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian ini yang berlandaskan pada filasafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi gabungan, analisis data bersifat bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor Moleong, 1989: 3 mendefinisikan „metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang Nur Ilmi Setianingsih, 2013 Pembinaan Karakter Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu dapat diamati‟. Pendekatan kualitatif menurut mereka lebih menitik beratkan kepada individu dan perilaku yang dapat diamati. Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller Moleong, 1989: 3 „mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya‟. Berdasarkan pengertian di atas peneliti mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif itu bergantung terhadap kondisi lapangan yang akan di teliti. Penelitian kualitatif berhubungan langsung dengan orang-orang sebagai subyek, perilaku, serta suasana lingkungan tempat penelitian. Selanjutnya Sugiyono 2011: 17 “penelititan kualitatif memandang obyek sebagai sesuatu yang dinamis, hasil konstruksi pemikiran dan interprestasi terhadap gejala yang diamati, serta utuh holistic karena setiap aspek dari obyek itu mempunyai satu kesatua n yang tidak dapat dipisahkan”. Menurut Sugiyono yang disimpulakan oleh peneliti bahwa penelitian kualitatif bergantung pada pengamatan dan manusia sebagai alat atau instrument, penelitian kualitatif bersifat utuh holistic dan dinamis sesuai dengan informasi yang didapat dari subyek. Tujuan dari penelitian kualitatif menurut Sugiyono 2011: 23 yaitu “menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif, menemukan teori, menggambarkan realitas yang kompleks, dan memperoleh pemahaman makna‟. Berdasarkan penjelasan tersebut menurut peneliti, penelitian kualitatif bertujuan Nur Ilmi Setianingsih, 2013 Pembinaan Karakter Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu untuk menggambarkan kenyataan yang berada di lokasi yang diteliti, karena sifat dari penelitian kualitatif yang utuh holistic maka hasil dari penelitian itu didefinisikan sesuai dengan kenyataan hasil pengamatan yang mendalam. Pada teori kualitatif itu bertujuan untuk menemukan teori dan kebenaran sehingga proses pada penelitian kualitatif dilakukan proses triangulasi yaitu penggabungan karena dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah kualitas dari hasil penelitian maka dari itu diperlukan beberapa teknik untuk mendapatkan hasil tersebut. Sedangkan metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode studi kasus menurut Danial 2009: 63 „metode studi kasus merupakan metode yang intensif dan teliti tentang pengungkapan latar belakang, status, dan interaksi lingkungan terhadap individu, kelompok, instit usi dan komunitas masyarakat tertentu‟. Metode studi kasus ini dipilih oleh peneliti dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih mendalam dan dilakukan secara intensif. Intensif maksudnya yaitu penelitian dilakukan secara berkala dan dilakukan dengan teknik untuk mendapatkan hasil yang lebih mendalam atau spesifik. Sejalan dengan pengertian tersebut, Arikunto menjelaskan 2006: 142 “penelitian kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga, atau gejala tertentu”. Berdasarkan penjelasan Arikunto, peneliti menyimpulkan bahwa subyek penelitian pada kasus ini lebih sempit sedangkan hasil yang diperoleh itu lebih mendalam. Subyek yaitu seperti narasumber yang diwawancara, kegiatan yang Nur Ilmi Setianingsih, 2013 Pembinaan Karakter Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu diamati, itu lebih sempit dan lebih khusus guna untuk mendapatkan hasil yang spesifik. Kesimpulannya peneliti memilih pendekatan kualitatif yaitu untuk mendapatkan data secara holistik dengan menemukan data dan fakta yang utuh ketika melakukan penelitian di lapangan. Sedangkan metode yang dipilih yaitu metode studi kasus. Metode studi kasus dipilih guna untuk mendapatkan data dan fakta di lapangan secara utuh dengan lebih mendalam atau lebih spesifik. Ruang lingkup studi kasus ini lebih sempit namun hasil yang diperoleh akan lebih jelas dan lebih terperinci.

B. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Kedisiplinan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013).

0 0 17

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANTI KORUPSIMELALUI HABITUASI DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MEMBANGUN KARAKTER SISWA UNTUK MEMBANGUN KARAKTER SISWA :Studi Deskriptif di SMP Negeri 1 Cianjur-Jawa Barat.

0 9 54

PENEGAKAN KEDISIPLINAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SEKOLAH Penegakan Kedisiplinan Dalam Rangka Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Di Sekolah (Studi Kasus Di Smp Negeri 4 Tawang Sari, Kecamatan Tawang Sari, Kabupaten Sukohar

0 3 16

PENEGAKAN KEDISIPLINAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SEKOLAH Penegakan Kedisiplinan Dalam Rangka Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Di Sekolah (Studi Kasus Di Smp Negeri 4 Tawang Sari, Kecamatan Tawang Sari, Kabupaten Sukohar

0 3 16

PEMBINAAN KARAKTER SISWA MELALUI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN :Studi Kasus di SMK Negeri 1 Kota Ternate.

1 2 57

7 pendidikan karakter di smp mll pbm mbs ekskul

0 0 41

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 4 SUMBANG TAHUN 2017

0 0 17

PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) (Studi Deskriptif di SMP Negeri 1 Wanasari) - repository perpustakaan

0 0 15

KONSTRUKSI PENDIDIKAN DEMOKRASI DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWARGANEGARAAN SISWA DI SMP NEGERI 4 SUMBANG

0 0 17

PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ( PKN ) DI MTs NEGERI 1 RAKIT

0 0 19