Latar Belakang Penelitian Pengaruh Pemberdayaan Psikologi Sumber Daya Manusia Terhadap Komitmen Karyawan Di PT Kimia Farma (PERSERO) TBK. Plant Medan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan pengembangan perusahaan, perusahaan harus melaksanakan berbagai aktivitas pengelolaan faktor produksi tersebut antara lain: produksi, pemasaran, pembelanjaan, personalia, pengembangan dan penelitian, sistem informasi manajemen dan lainnya. Segala aktivitas perusahaan saling berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk dapat bertahan maka koordinasi di dalam maupun di luar perusahaan harus dilaksanaakan dengan baik agar mengarah pada pencapaian tujuan. Kondisi yang diwarnai pesatnya perubahan tersebut menyebabkan tingkat persaingan meningkat, baik dalam bidang penjulan produk maupun jasa. Dan organisasi pun dituntut untuk lebih memperlihatkan sikap fleksibel, memperlihatkan efisiensi, serta mampu beradaptasi terhadap kondisi yang senantiasa berubah, agar dapat mempertahankan keberadaannya di dunia bisnis. Melihat situasi seperti ini, kebanyakan organisasi berusaha untuk melakukan sejumlah penyesuaian. Penyesuaian tersebut diantaranya adalah berubahnya defenisi kerja dari pekerjaan uraian pekerjaan, dengan tugas yang harus dilakukan dan target yang harus dicapai menjadi peran, penekanan akan pentingnya kerjasama dan pembentukan tim kerja pada karyawan, berorientasi Universitas Sumatera Utara pada kepuasan pelanggan serta meningkatnya penghargaan terhadap kreatifitas individu. Untuk itu, organisasi membutuhkan karyawan yang dapat mengikuti irama perubahan, yaitu individu dengan fleksibilitas yang tinggi, dan mampu menyeseuaikan diri dengan cepat berespon terhadap perubahan yang terjadi. Namun yang terpenting, individu tersebut juga harus memiliki komitmen untuk mewujudkan tujuan dan sasaran organisasi, Komitmen karyawan tidak hanya dilihat dari kemampuan kerja yang sempurna, tetapi juga kemampuan menguasai dan mengelola diri sendiri serta kemampuan dalam membina hubungan dengan orang lain menurut Martin 2000:90. Kemampuan tersebut oleh Daniel Goleman disebut dengan Emotional Intelligence atau kecerdasan emosi. Goleman 2000:75 melalui penelitiannya mengatakan bahwa kecerdasan emosi menyumbang 80 dari faktor penentu kesuksesan sesorang, sedangkan 20 yang lain ditentukan oleh IQ Intelligence Quotient. Orang mulai sadar pada saat ini bahwa tidak hanya keunggulan intelektual saja yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan tetapi diperlukan sejenis keterampilan lain untuk menjadi yang terdepan. Penelitian yang ditulis oleh Boyatzis 2001:45 bahwa menemukan orang yang tepat dalam organisasi bukanlah hal yang mudah, karena yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan bukan hanya orang yang berpendidikan lebih baik ataupun orang yang berbakat saja. Ada faktor-faktor psikologis yang mendasari hubungan antara sesorang dengan organisasinya. Faktor-faktor psikologis yang berpengaruh pada kemampuan seseorang di dalam organisasi diantaranya adalah kemampuan mengelola diri Universitas Sumatera Utara sendiri, inisiatif, optimisme, kemampuan mengkoordinasi emosi dalam diri, serta melakukan pemikiran yang tenang tanpa terbawa emosi. Goleman 2001:77 menyatakan bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain serta menggunakan perasaan-perasaan tersebut untuk memandu pikiran dan tindakan, sehingga kecerdasan emosi sangat diperlukan untuk sukses dalam bekerja dan menghasilkan kinerja yang menonjol dalam pekerjaan. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Patton 2000:115 bahwa orang yang memiliki kecerdasan emosi akan mampu menghadapi tantangan dan menjadikan seorang manusia yang penuh tanggung jawab, produktif, dan optimis dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah, dimana hal-hal tersebut sangat dibutuhkan di dalam lingkungan kerja. Kecerdasan emosi saat ini merupakan hal yang banyak dibicarakan dan diperdebatkan. Banyak penelitian yang membahas dan menjawab persoalan mengenai kecerdasan emosi tersebut di dalam lingkungan organisasi. Chermiss 2001:89 pernah menulis dalam artikelnya berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya bahwa ada kemungkinan untuk dapat memperbaiki kemampuan emosional dan sosial seorang karyawan. Selain itu dalam penelitian tersebut juga ditemukan beberapa prinsip dalam mengaplikasikan EQ pada organisasi secara luas. Universitas Sumatera Utara Pengaruh kecerdasan emosional dengan komitmen sangat erat kaitannya. Dalam mencapai komitmen organisasi harus didukung oleh para karyawan yang cerdas baik dalam emosional dan intelijensi agar tujuan dari perusahaan bisa tercapai secara maksimal. Kecerdasan emosional berupa faktor psikologis dari para karyawan yang ada di perusahaan seperti persepsi, sikap, pembelajran dan motivasi harus ada agar tercapai keselarasan dalam bekerja. Komitmen adalah sikap kesediaan diri untuk memegang teguh visi, misi serta kemauan untuk mengerahkan seluruh usaha dalam melaksanakan tugas. Komitmen karyawan tidak akan tumbuh dengan sendirinya, ada hubungan signifikan antara budaya kerja dengan komitmen karyawan menurut Robbins 2008:150. PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Farmasi. Kimia Farma merupakan perintis dalam industri farmasi Indonesia. Dimana pendiri perusahaan dapat ditelusuri kembali ke tahun 1917, pada saat pertama kali perusahaan farmasi didirikan di Hindia Timur. Pada tanggal 28 juni 2001 PT. Kimia Farma Persero menjadi Perusahaan Terbuka Tbk dengan nama PT. Kimia Farma Persero Tbk dimana untuk privatisasi tahap I saham yang lepas adalah sebanyak 9 dengan rincian 3 untuk program Kepemilikan Saham Karyawan dan Manajemen KSKM PT. Kimia Farma, dan sebanyak 6 untuk masyarakat umum. Universitas Sumatera Utara Pada tanggal 4 januari 2003 PT. Kimia Farma membentuk 2 anak perusahaan yaitu : 1. PT. Kimia Farma Health Care 2. PT. Kimia Farma Trading Distribution Sedangkan pabrik sebagai Holding Company Pada Tabel 1.1 terihat jumlah produksi yang dihasilkan perusahaan terjadi penurunan yang signifikan sampai akhir 2011. Baik dari produksi tablet dan kapsul. Walupun ada terjadi peningkatan di produksi salepkrim untuk tahun 2011. Dari tabel terlihat adanya penurunan hasil produk dari PT Kimia Farma Tbk, Plant Medan. Beberapa karyawan juga menyatakan adanya masalah internal diantara karyawan maupun eksternal yang kadang membuat proses produksi jadi terganggu. Tabel 1.1 Jumlah Produksi PT Kimia Farma Tbk, Plant Medan 2010-2011 No Kegiatan Produksi Target 2010 Realisasi 2010 Target 2011 Realisasi 2011 1 Produksi Tablet 350.000.000 butir 328.606.500 butir 350.000.000 butir 182.769.200 Butir 2 ProduksiTablet Salut - - 3 Produksi Kapsul 8.000.000 butir 6. 740.500 butir 8.000.000 butir 2.201.1750 Butir 4 Produksi Kapsul Lunak - - Universitas Sumatera Utara 5 Produksi Sirup Kering - - 6 Produksi Salep Krim 40.000 kg 32.320 kg 50.000 kg 55.997 kg Sumber : Adminitrasi PT Kimia Farma Persero Tbk, Plant Medan 2012 Beberapa waktu terakhir pada awal tahun 2012 terjadi penurunan proses produksi tahun 2010-2011 sebesar 17 dari keseluruhan target PT Kimia Farma Persero Tbk, Plant Medan yang didorong oleh dari faktor internal seperti turunnya tingkat disiplin kerja dengan tingkat ketidakhadiran pegawai secara keseluruhan sebesar 15 per tahun di tahun 2011 sebesar serta dari ekternal terjadi penurunan pesananan dari pihak luar periode 2011.

1.2 Perumusan Masalah