Deskripsi Hasil Penelitian Hasil Penelitian
65
menegakan aturan-aturan dan kedua model penggunaan metode di dalam pembelajaran.
Menurut Ibu Sugiatai S.Pd dan Ibu Kadar Murtiningtyas SH selaku guru PPKn yang mengajar kelas X dan XI menyatakan bahwa, nilai-nilai karakter
bangsa tercantum dalam setiap materi pembelajaran dan guru juga merencanakan kegiatan pembelajaran yang berdimensi karakter bangsa dalam RPP. Dalam RPP
nilai-nilai karakter bangsa tersebut dicantumkan pada bagia penilaian sikap dan kegiatan pembelajaran hasil wawancara 10 Februaru 2016. Hasil wawancara
tersebut juga sesuai dengan hasil dokumentas dan observasi. Hasil dokumentasi pertama yaitu pada RPP kelas X yang diampu oleh Ibu
Sugiati S.Pd. RPP tersebut merencanakan kegiatan pembelajaran dengan kompetensi dasar “menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara dan menyajikan analisis penanganan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga negara” dan menggunakan model
pembelajaran discovery learning. Berdasarakan RPP tersebut dapat diketahui bahwa guru telah merencanakan kegiatan yang berdimensi karakter bangsa.
Contoh rencana kegiatan terebut adalah kegiatan pembelajaran pertemuan pertama.
Pada kegiatan pembelajara pertemuan pertama yaitu pada kegiatan pendahuluan terdapat kegiatan salam, berdoa, presensi, dan apresias kemampuan
peserta didik dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti peserta didik melakukan berbagai kegiatan yaitu mengamati gambar hak dan kewajiban
warga negara, peserta didik melakukan tanya jawab terkait gambar yang telah
66
diberikan, dan peserta didik mengumpulkan informasi hak dan kewajiban warga negara dalam UUD 1945. Sedangkan pada kegiatan penutup berisi kegiatan
menyimpulkan materi, guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik, guru memberikan tugas rumah, dan diakhiri dengan salam.
Dalam RPP dapat diketahui bahwa RPP telah mencantumkan kegiatan- kegiatan yang telah disusun dengan model pembelajaran yang mendukung
tersebentuknya karakter bangsa peserta didik. Tetapi dalam RPP tersebut belum dicantumkan penilaian afektif yang merupakan salah satu aspek dalam RPP yang
harus dicantumkan. RPP tersebut juga telah mencantumkan kegiatan-kegiatan pembiasaan, yang membiasakan peserta didik untuk melakukan kegiatan-kegiatan
untuk membentuk karakter bangsa, sebagai contoh yaitu kegiatan salam dan berdoa.
Hasil dokumentasi kedua yaitu pada RPP kelas X oleh Ibu Sugiati S.Pd, kompetensi dasar “Menganalisis indikator ancaman terhadap negara dalam
membangun integrasi nasional dengan bingkai Bhinneka Tunggal Ika dan menyaji hasil analisis tentang indikator ancaman terhadap negara dalam membangun
integrasi nasional dengan bingkai Bhinneka Tunggal Ika”, dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning. Kegiatan-kegiatan pembelajaran yang
mendukung terbentuknya karakter bangsa peserta didik telah dicantumkan dalam RPP tersebut.
Pada kegiatan pendahuluan kegiatan yang dilakukan yaitu salam, berdoa, menanyakan kesiapan peserta didik, presensi dan menyampaikan tujuan
pembelajaran. Selanjutnya yaitu kegiatan inti, pada kegiatan inti terdapat kegiatan
67
memperhatikan video tentang sara luar jawa, kemudian guru membagi kelompok untuk mendiskuskan video yang telah ditayangkan, setiap kelompok
menyampaikan pendapat dan informasi yang didapatkan yang berkaitan dengan video yang ditayangkan dan tanya jawab materi kesadaran berbangsa dan
bernegara. Pada kegiatan penutup berisi kegiatan mengklarifikasi dan menyimpulkan materi, evaluasi dan ditutup dengan salam
Dalam RPP tersebut juga telah diketahui bahwa guru telah merencanakan kegiatan-kegiatan pembiasaan untuk membentuk karakter bangsa peserta didik.
Dalam RPP juga telah menggunakan model pembelajaran aktif yang mendukung terbentuknya karakter bangsa peserta didik, yaitu model pembelajaran discovery
learning. Tetpai dalam RPP masih belum mencantumkan penilaian sikap yang merupakan salah satu aspek yang harus dicantumkan dalam RPP.
Hasil studi dokumentasi ketiga yaitu pada RPP kelas XI oleh Ibu Kadar Murtianingtyas SH, kompetensi dasar
“Menganalisis kasus pelanggaraan hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga negara dan menyaji hasil analisis kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga negara ” dengan
menggunakan model pembelajaran project based learning, dapat diketahui bahwa RPP sudah mencantumkan nilai-nilai karakter bangsa dalam penilaian sikap.
Tetapi dalam penilaian sikap nilai-nilai karakter bangsa yang tercantum belum mendalam. Penilaian sikap khususnya yaitu sikap sosial dalam RPP hanya
dicantumkan beberapa nilai-nilai saja yaitu menghormati pendapat orang lain, bergaul dengan teman tanpa membeda-bedakan dan tidak memaksakan kehendak.
Walaupun nilai-nilai karakter bangsa yang dicantumkan secara eksplisit dalam
68
RPP hanya sebagian saja, tetapi nilai-nilai karakter bangsa yang lain secara implisit terdapat dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran
tersebut guru dan peserta didik akan mengetahui sekaligus menerapkan nilai-nilai karakter bangsa dalam aktivitas di kelas hasil wawancara tanggal 10 Februari
2016. Contoh perencanaan pembelajaran yang berdimensi pembentukan karakter
bangsa peserta didik yaitu pada pembelajaran pertemuan kedua. Pada kegiatan penduhuluan terdapat kegiatan berdoa, salam, presensi, menyanyikan lagu pop
nasional dan menjelaskan materi yang akan dipelajari. Menyanyikan lagu pop nasional adalah salah satu kreatifitas guru PPKn dalam membentuk peserta didik
untuk mencintai karya yang berasal dari bangsanya dan meningkatkan rasa cinta tanah air. Pada kegiatan inti, guru membimbing peserta didik yang telah dibentuk
kelompok untuk menampilkan video yang telah mereka cari tentang pelanggaran hak warga negara dan pengingkaran kewajiban satu per satu. Setelah setiap
kelompok menampilkan video secara bergantian, kegiatan selajutnya yaitu guru membimbing peserta didik untuk berdiskusi. Guru menentukan kelompok-
kelompok tersebut menjadi kelompok penanya, kelompok pro, kelompok kontra dan kelompok netral. Kelompok-kelompok tersebut menjalankan tugas sesuai
dengan nama kelompok yang telah ditentukan guru. Pada kegiatan penutup guru dan peserta didik menyimpulkan materi, menginformasikan tentang materi yang
akan dipelajari pada pertemua berikutnya dan diakhiri dengan salam dan doa. Pada RPP tersebut guru telah berupaya membentuk karakter bangsa peserta
didik dengan mencantumkan kegiatan-kegiatan yang berdimensi nilai-nilai
69
karakter bangsa. Selain itu sudah ducantumkannya penilaian sikap dan model pembelajaran yang menekankan pada nilai-nilai kebajikan membuktikan bahwa
guru telah melakukan upaya pembentukan karaker bangsa peserta didik dalam RPP.
Hasil studi dokumentasi keempat yaitu pada RPP kelas XI oleh Ibu Kadar Murtiningtyas SH, kompetensi dasar “menganalisis macam-macam budaya politik
Indonesia dan menyaji hasil análisis tentang macam-macam budaya politik di Indonesia
” dan menggunakan model pembelajaran project based learning, dapat diketahui bahwa RPP sudah mencantumkan nilai-nilai karakter bangsa yaitu
dalam penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Pada RPP sikap spiritual yang ingin dicapai yaitu berdoa sebelum dan
sesudah melakukan sesuatu, mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan, mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat
melihat kebesaran Tuhan dan merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan. Sedangkan nilai-nilai karakter pada penilaian
sosial yaitu mengemukakan pendapat dalam proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan dalam proses pembelajaran, menghargai teman yang sedang
mengemukakan pendapat, melakukan sesuatu karena kesadaran diri bukan ingin mendapat pujian dan penghargaan, bangga sebagai warga Negara Indonesia,
mengerjakan tugas dengan penuh kesadaran, dan membuang sampah pada tempatnya.
Dalam kegiatan pembelajaran juga telah berdimensi nilai-nilai karakter bangsa. Sebagai contoh dalam RPP tersebut adalah kegiatan pembelajaran
70
pertemuan pertama. Pada kegiatan pendahuluan terdapat kegiatan berdoa, salam, menyanyikan lagu pop nasional dan guru menjelaskan tujuan pembelajara dan KD
yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti guru menanyankan video pembelajaran tentang pemilu dan golput, peserta didik melakukan tanya jawab tentang video
yang telah ditanyakankan, peserta didik mencari budaya politik di Indonesia yang lain
beserta contoh
baik budaya
positif maupun
negatif dan
mengkomunikasikanya. Pada kegiatan penutup terdapat kegiatan menyimpulkan materi yang telah dipelajari, guru memberikan tugas tumah untuk peserta didik,
salam dan berdoa. Dalam perencanaan pembelajaran tersebut dapat dietahui bahwa guru telah
melakukan upaya pembentukan karakter bangsa peserta didik. Upaya tersebut yaitu meliputi telah dicantumkannya penilaian sikap dalam RPP yang merupakan
aspek yang harus dicantukan dalam RPP, perencanaan pembelajaran yang telah menggunakan model pembelajaran yang menekannkan pada nilai-nilai karakter
bangsa, dan guru juga telah merencanakan kegiatan pembelajaran yang mendukung terbentuknya karakter bangsa peserta didik.
Nara sumber dalam wawancara juga menyebutkan bahwa meskipun dalam RPP yang tercantum hanya beberapa nilai karakter bangsa saja, tetapi dalam
pelaksanaan pembelajaran dapat dimasukkan berbagai nilai-nilai karakter bangsa karena dalam proses pembelajaran misalnya pada setiap kasus yang dipaparkan
peserta didik akan mengetahui nilai-nilai karakter bangsa apa saja yang harus ada pada warga negara yang baik. Nilai-nilai karakter bangsa akan muncul dengan
sendirinya pada pelaksanaan pembelajaran yaitu misalnya pada pelaksanaan
71
pendahuluan dengan pengecekan kelengkapan seragam dan kelengkapan belajar PPKn buku siswa dan UUD 1945, saat menyanyikan lagu nasional dan proses
presentasi meski kegiatan tersebut tidak tercatum dalam RPP hasil wawancara tanggal 10 Februari 2016.
b. Pelaksanaan Pembelajaran PPKn yang Berdimensi Pembentukan Karakter Bangsa di SMA Negeri 1 Purworejo
Pada pelaksanaan pembelajaran PPKn di SMA Negeri 1 Purworejo yang berlangsung di kelas, guru PPKn menggunakan berbagai model pembelajaran dan
cara khas masing-masing guru. Sebagai salah satu sekolah yang menggunakan kurikulum 2013, maka model pembelajaran yang digunakan guru SMA Negeri 1
Purworejo sesuai dengan model pembelajaran yang di kurikulum 2013, yang dijelaskan dalam lampiran Permendikbud No 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Selain itu guru PPKn juga menggunakan model pembentukan karakter menurut Halstead dan Taylor
Muchson dan Samsuri, 2013: 112 yang meliputi model pendidikan karakter melalui kehidupan sekolah, visi mis sekolah, teladan guru, dan penegakan aturan-
atura serta displin dan model penggunaan model pembelajaran. Model-model pembentukan karakter yang dilakukan dalam pembelajaran PPKn tersebut
memiliki tujuan untuk membentuk karakter peserta didik khususnya yaitu karakter bangsa agar peserta didik dapat menjadi warga negara yang baik. Hal ini dapat
diketahui melalui hasil observasi yang telah dilaksanakan dalam pembelajaran di kelas.
Observasi pertama dilaksanakan di kelas XI IPA 5 yang diampu oleh Ibu Kadar Murtiningtyas SH pada tanggal 2 Februari 2016. Materi yang dipelajari
72
adalah “kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara”,
dengan menggunakan model pembelajaran project based learning. Pada proses pembelajaran tersebut, upaya guru dalam pembentukan karakter bangsa pada
peserta didik dapat dilihat mulai dari kegiatan pendahuluan sampai kegiatan penutup.
Pada kegiatan pendahuluan guru mengawali dengan berdoa, salam, presensi dan menyanyikan lagu pop nasional. Pada kegiatan menyanyikan lagu pop
nasional, dua peserta didik yang mendapatkan tugas maju ke depan kelas dan menyanyikan lagu pop nasional secara bergantian, lagu yang dinyanyikan adalah
lagu Simponi dari Chrisye dan lagu Rumput Yang Bergoyang dari Ebit G Ade. Kegiatan tersebut adalah kegiatan yang selalu di lakukan oleh Ibu Kadar
Murtiningtyas SH untuk mengawali kegiatan pembelajaran hasil wawancara tanggal 10 Februari 2016.
Pada kegiatan inti, guru telah melaksanakan 5 lima M mengamati, menyanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan menkomunikasikan
seperti yang telah diamantkan Permendikbud No 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah Pasal 2 ayat 8. Pada
kegiatan inti setelah menjelaskan sedikit materi yang akan dipelajari, Ibu Kadar Murtiningtyas SH membimbing satu kelompok peserta didik yang saat itu
bertugas untuk mempresentasikan tugasnya di depan kelas. Selanjutnya Ibu Kadar Murtiningtyas SH juga membimbing empat kelompok lain yang tidak bertugas
untuk menjadi kelompok penanya, kontra, pro dan netral. Pada kegiatan ini semua
73
peserta didik sangat memperhatikan presentasi yang disampaian oleh kelompok yang bertugas di depan.
Ibu Kadar Murtiningtyas SH tidak menjadi pusat utama pembelajaran, karena dalam pelaksanaa pembelajaran Ibu Kadar Murtiningtyas SH hanya duduk
di samping ruangan memperhatikan peserta didik berdiskusi dan hanya menjadi moderator. Setelah kelompok yang didepan selesai mempresentasikan materi,
kelompok-kelompok yang lain melaksanakan tuganya sesuai dengan tugas kelompok masing-masing, yaitu kelompok penanya bertugas mengajukan tiga
pertanyaan kepada kelompok yang di depan, kelompok kontra mengajukan pendapat yang kontra dengan kelompok yang ada di depan, kelompok pro
menyampaikan pendapat yang pro dengan kelompok ada di depan dan kelompok netral menyampaikan pendapat yang tidak memihak pada kelompok ada di depan,
pro dan kontra. Dalam proses pembelajaran ini terlihat beberapa nilai-nilai karakter bangsa, nilai tersebut misalnya kreatif, toleransi, demokratis, kerja keras,
rasa ingin tahu, menghargai prestasi, komunikatif dan tanggung jawab. Kegiatan yang selanjutnya yaitu kelompok yang bertugas untuk presentasi menyimpulkan
setiap argumen, pertanyaan dan jawaban yang muncul dalam diskusi. Pada kegiatan penutup guru dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran.
Selain itu guru dan peserta didik juga menyimpulkan nilai-nilai apa saja yang ada dalam materi. Selanjutnya peserta didik diberikan tugas rumah dan kegiatan
pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam. Selain untuk menyampaikan materi pembelajaran, Ibu Kadar Murtiningtyas
SH juga melakukan upaya untuk membentuk karakter bangsa peserta didik.
74
Upaya tersebut terlihat dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas. Upaya guru membentuk karakter bangsa peserta didik dilakukan dengan
melakukan kegiatan yang membentuk iklim kelas yang berkarakter bangsa. Selain itu guru juga telah melakukan kegiatan yang disusu dengan model pembelajaran
yang menekankan pada keatifan peserta didik dan berisi kegiatan pembelajaran yang berdimensi nilai-nilai karakter bangsa.
Meskipun upaya guru dalam membentuk karakter bangsa telah dilaksanakan tetapi berdasarkan hasil observasi juga dapat diketahui hambatan yaitu, terdapat
satu nilai yang belum tampak pada sikap peserta didik, salah satu nilai tersebut yaitu peduli lingkungan. Peduli lingkungan diartikan sebagai sikap mencegah
lingkungan sekitarnya. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa peserta didik belum dapat menjaga kebersihan kelas tempat mereka belajar. Sikap
tersebut membuktikan bahwa terdapat hambatan yang menyebabkan salah satu nilai belum dilaksanakan peserta didik.
Observasi kedua dilaksanakan pada tanggal 2 Februari 2016 yaitu pada kelas X IPS 2 yang diampu oleh Ibu Sugiati S.Pd. Materi yang diajarkan yaitu
“Pelanggaran hak dan Pengingkaran Kewajiban warga negara” dengan model pembelajaran discovery based learning. Upaya pembentukan karakter bangsa
pada peserta didik dapat terlihat pada semua kegiatan pembelajaran yaitu mulai dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Pada kegiatan pendahuluan terlihat
upaya guru dalam membentuk karakter bangsa, yaitu pada kegiatan berdoa, presensi, dan menyanyikan lagu daerah. Lagu daerah yang pada saat pembelajaran
dinyanyikan salah satu peserta didik yaitu lagu Anak Kambing Saya. Melalui
75
kegiatan tersebut peserta didik akan dibentuk untuk memiliki karakter bangsa yaitu nilai religius, jujur, cinta tanah air, disiplin dan semangat kebangsaan.
Pada kegiatan inti guru juga mengupayakan terbentuknya karakter bangsa peserta didik. Kegiatan inti tersebut meliputi kegiatan presentasi dan diskusi untuk
menemukan pengetahuan tentang pelanggaran hak dan pengingkarak kewajiban warga negara, yaitu dengan mengamati berbagai kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban yang terjadi di Indonesia oleh kelompok peserta didik yang bertugas. Dua kelompok yang bertugas untuk presentasi dipersilahkan guru
untuk menyampaikan materi dan peserta didik yang tidak bertugas untuk memperhatikan dan mengajukan pertanyaan kepada kelompok presentasi.
Pada kegiatan penutup juga terdapat kegiatan yang berguna untuk membentuk karakter bangsa peserta didik yaitu pada kegiatan menyimpulkan
materi. Pada kegiatan menyimpulkan materi, guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi dan menyimpulkan nilai-nilai karakter apa saja yang
ada dalam materi atau kasus-kasus yang telah dipelajari. Guru dalam pembelajaran tidak hanya sebagai pengajar yang hanya
menyampaikan materi tetapi guru juga menjadi teladan bagi peserta didik. Hal ini dapat dicontohkan dengan sikap guru yang memperhatikan presentasi yang
dilakukan oleh peserta didik, guru juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada tim yang sedang presentasi.
Pada observasi kedua guru juga telah melakukan 5 lima M dalam pembelajaran. Selain itu guru juga telah melakukan upaya pembentukan karakter
bangsa peserta didik. Upaya tersebut yaitu dilakukan dengan melakukan kegiatan
76
menyanyikan lagu daerah yang telah dibiasakan guru untuk dilakukan pada saat awal pembelajaran PPKn. Selain itu guru yang menunjukan sikap yang
berkarakter bangsa juga dapat dijadikan teladan peserta didik sehingga peserat didik akan meniru sikap guru yang berkarakter bangsa. Upaya guru dalam
membentuk karakter bangsa peserta didik juga dilakukan dengan kegiatan pembelajaran yang berdimensi nilai-nilai karakter bangsa yang disusun dengan
model pembelajaran yang mendukung pembentukan karakter bangsa peserta didik.
Tetapi sama halnya dengan observasi yang telah dilaksanakan di kelas XI MIPA 5, di kelas ini dapat diketahui bahwa peserta didik juga belum dapat
menampakan salah satu nilai karakter bangsa yaitu peduli lingkungan. Belum adanya skap peduli lingkungan dapat diketahui dengan sikap peserta didik yang
belum dapat menjaga kebersihan kelas tempat mereka belajar. Observasi ketiga dilaksanakan pada taggal 2 Mei 2016 di kelas XI IPS 2.
Pelaksanaan pembelajaran diampu oleh Ibu Kadar Murtiningtyas SH dengan materi “menjelaskan budaya politik di Indonesia” dan dilaksanakan dengan model
pembelajaran project based learning. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan berdoa, salam, presensi dan menyanyikan lagu pop nasional. Lagu pop nasional
dinyayikan oleh empat orang peseta didik berjudul Merah Putih dari Coklat, Semangat Baru dari Ipank, Wakil Rakyat dari Iwan Fals dan Jangan Menyerah
dari D‟Masiv. Kegiatan selanjutnya yaitu guru menjelaskan KD dan tujuan pembelajaran.
77
Pada kegiatan inti, guru mengawali dengan menanyakan pengertian budaya politik dan contoh budaya politik positif dan negatif. Setelah peserta didik
mengetahui pengertian budaya politik dan contoh budaya politik postif dan negatif, dilanjutkan dengan kegiatan menampilkan video budaya politik yang
menjadi tugas rumah peserta didik yang telah dibentuk menjadi kelompok kecil. Setelah peserta didik secara bergantian menampilkan video, kelompok yang tidak
bertugas mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang menampilka video. Pada kegiatan ini semua peserta didik mempunyai kesempatan yang sama untuk
mengajukan pedapat. Setelah melakukan diskusi peserta didik dipimpin oleh guru menyimpulkan budaya politik apa saja yang terdapat dalam video.
Pada kegiatan penutup, guru dan peserta didik menyimpulkan materi tentang budaya politik yang ada di Indonesia. Kemudian guru dan peserta didik
juga menyimpulkan nilai-nilai karakter apa saja yang ada dalam video. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan salam dan doa.
Pada kegiatan pembelajaran guru telah menjalankan peran-perannya sebagai guru profesional. Guru tidak hanya bertuas menyampaikan materi tetpai guru juga
telah menjadi motivator, pembimbing, dan pengelola kelas. Guru juga menjalankan perannya sebagai teladan dengan memiliki sikap yang sesuai dengan
nilai-nilai karakter bangsa, misalnya yaitu ikut mendengarkan presentasi yang dilakuka peserta didik dan memperhatikan pertanyaan atau pendapat yang
disampikan oleh peserta didik dalam diskusi. Pada kegiatan pembelajaran tersebut juga telah menjalankan 5 lima M, dan
telah tampak upaya guru untuk membentuk krakter bangsa peserta didik. Upaya
78
tersebut dilakukan dengan membentuk iklim karakter bangsa di dalam kelas, contohnya yaitu dengan melakukan kegiatan pembiasaan seperti menyayikan lagu
pop nasional pada saat awal pembelajaran PPKn dan melakukan kegiatan diskusi yang menganalisis masalah-masalah yang muncul. Selain itu guru yang
memberikan teladan yang baik juga termasuk dalam upaya guru dalam membentuk karakter bangsa peserta didik. Guru yang memiliki sikap yang
mencerminkan nilai-nilai karakter bangsa dapat dijadikan teladan bagi peserta didik sehingga peserta didik dapat menjalankan sikap-sikap yang tercermin dalam
sikap guru yag termasuk dalam karakter bangsa. Upaya pembentukan karakter bangsa juga dilakukan dengan melakukan kegiatan pembelajaran yang disusun
dengan model pembelajaran yang dapat membentuk karakter bangsa peserta didik. Selain itu upaya guru membentuk karakter bangsa yaitu dengan menerapkan
beberapa aturan dalam pembelajaran diantaranya yaitu harus membawa perlengkapan belajar PPKn yaitu UUD 1945 dan buku pegangan siswa dan juga
harus membawa kalung nama pada saat melaksanakan tugas diskusi kelompok. Tetapi berdasarkan hasil observasi pada kelas XI IPS 2 juga dapat terlihat
bahwa sikap peserta didik yang belum dapat dijalankan adalah sikap yang menunjukan nilai peduli lingkungan. Keadaan ruang kelas yang belum tertata rapi
dan masih kotor membuktikan bahwa peserta didik belum dapat menjalankan salah satu nilai karakter bangsa yaitu peduli lingkungan.
Observasi keempat dilakukan di kelas X MIPA 5 pada tanggal 10 Mei 2016. Observasi dilakukan di kelas yang diampu oleh Ibu Sugiati S.Pd dengan materi
“ancaman terhadap negara Indonesia”. Proses pembelajaran diawali dengan doa
79
dan salam, selanjutnya yaitu guru dan peserta didik mengecek kebersihan kelas dengan mengambil sampah yang ada di sekitar tempat duduk. Guru dan peserta
didik bersama-sama mengambil sampah yang ada di dekat tempat duduk mereka. Setelah keadaan kelas bersih guru meminta satu orang peserta didik yang bertugas
memimpin menyanyi ke depan kelas memandu teman-temannya untuk menyanyikan lagu daerah.
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi dan tujuan pembelajaran, kemudian guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik apa pengertian
integrasi dan ancaman. Setelah guru dan peserta didik menyimpulkan pengertian integrasi dan ancaman, guru menampilkan Power Point tentang pengertian
ancaman dan jenis-jenis ancaman dan menjelaskannya kepada peserta didik dan mengaitkanya kepada kehidupan sehari-hari. Kegiatan selanjutnya yaitu guru
menampilkan video tentang ISIS, konflik preman dan preman, dan video kerusuhan sidang Pilkada dan MK. Dari video yang telah ditampilkan oleh guru,
peserta didik diminta untuk mengamati dan menganalisis apa faktor penyebab, jenis ancaman dan upaya apa yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
ancaman tersebut. Pada kegiatan penutup guru meminta peserta didik yang telah dibentuk
kelompok untuk mengumpulkan tugas analisis pada akhir jam sekolah karena jam pelajaran sudah selesai. Sebelum mengakhiri pembelajaran guru dan peserta didik
menyimpulkan pengertian ancaman dan jenis-jenis ancaman beserta contohnya, selanjutnya pembelajaran ditutup dengan doa dan salam.
80
Proses pembelajaran yang telah dilakukan peserta didik dan guru yang telah dijelaskan di atas juga telah menunjukan adanya upaya untuk membentuk peserta
didik menjadi warga negara yang memiliki karakter bangsa. Kegiatan pembiasaan melakuka kegiatan menyanyikan lagu daerah adalah salah satu upaya guru dalam
membentuk karakter bangsa peserta didik agar dalam kelas memiliki iklim karakter bangsa. Kegiatan pembelajaran yang disusun dengan model pembelajaran
yang berdimensi karakter bangsa juga salah satu upaya guru, contoh kegiatannya yaitu kegiata diskusi dan tanya jawab. Guru yang memiliki sikap yang sesuai
dengan nilai-nilai karakter bangsa juga ternasuk dalam upaya pembentukan karakter bangsa peserta didik, guru yang memiliki karakter bagsa akan menjadi
teladan bagi peserta didik sehingga nilai-nilai tersebut dapat dicontoh peserta didik dan diterapkan dalam sikap di kehidupan sehari-hari.
Jika pada observasi pertama, kedua dan ketiga dapat diketahui bahwa peserta didik belum dapat menjalankan nilai peduli lingkungan, pada obsevasi
keempat yang dilakukan di kelas X MIPA 5 dapat terlihat bahwa peserta didik telah berupaya untuk menjalankan nilai peduli lingkungan. Hal tersebut terwujud
dengan kegiatan mengambil sampah yang ada di sekeliling tempat duduk pada saat awal pembelajaran.
Dapat diketahui berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran satu, dua, tiga, dan empat guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan amanat
peraturan yang mendukung kurikulum 2013, guru PPKn juga melakukan berbagai model yang berbeda untuk membentuk karakter peserta didik, tetapi tujuan guru
sama yaitu membentuk karakter bangsa peserta didik agar menjadi warga negara
81
yang baik. Perbedaan cara tersebut misalnya yaitu pada kegiatan menyanyikan lagu, pada kelas X yang diampu oleh Ibu Sugiati S. Pd peserta didik diberikan
tugas untuk bergantian menyanyikan lagu daerah, sedangkan kelas XI yang diampu oleh Ibu Kadar Murtiningtyas SH peserta didik diberikan tugas untuk
menyanyikan lagu pop nasional. Meskipun cara yang berbeda tetapi semua guru PPKn SMA Negeri 1 Purworejo bekerjasama dan berusaha untuk meningkatan
pengetahuan peserta didik dan membentuk karakter bangsa peserta didik, agar peserta didik dapat menjadi warga negara yang baik good citizen.
Berdasarakan pemaparan tentang hasil observasi di atas, dapat disimpulkan bahwa guru PPKn SMA Negeri 1 Purworejo yang mengampu kelas X dan XI
yaitu Ibu Sugiati S.Pd dan Ibu Kadar Murtiningtyas SH telah melakukan upaya pembentukan karakter bangsa pada peserta didik. Upaya tersebut dilakukan guru
dengan menciptakan pembelajaran PPKn yang beriklim nilai karakter bangsa di kelas. Iklim tersebut dibentuk guru dengan membimbing peserta didik untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang berdimensi karakter bangsa misalnya yaitu menyanyikan lagu daerah atau lagu pop nasional.
Upaya guru dalam membentuk karakter bangsa peserta didik juga dilakukan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang berdimensi nilai-niai karakter bangsa
yang disusun dengan model pembelajaran yang juga mendukung terbentunya karakter bangsa peserta didik. Model pembelajaran yang digunakan guru seperti
model discovery learning dan project based learning merupakan model pembelajaran yang menekankan pada keaktifan peserta didik untuk menemukan
sendiri pengetahuannya, sehingga melalui model pembelajaran tersebut peserta
82
didik dapat mengetahui nilai-nilai karakter bangsa dan sekaligus dapat mengimplementasikannya.
Guru yang memiliki sikap karakter bangsa juga merupakan salah satu upaya membentuk karakter bangsa peserta didik. Sikap guru yang mencerminkan nilai-
nilai karakter bangsa akan dijadikan contoh peserta didik, sehingga peserta didik akan memiliki karakter bangsa seperti yang dicontohkan oleh guru tersebut.
c. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Upaya Pembentukan Karakter Bangsa di SMA Negeri 1 Purworejo
Model pembentukan karakter yang dilakukan guru PPKn SMA N I Purworejo
kelas X dan XI untuk membentuk karakter bangsa peserta didik dapat dilihat dari perecanaan pelaksaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Melalui dua proses tersebut dapat diketahui model seperti apa yang digunakan guru untuk membentuk karakter bangsa peserta didik. Upaya guru PPKn
membentuk karakter peserta didik dengan menggunakan model-model pembentukan karakter tentunya tidak lepas dari faktor pendukung dan faktor
penghambat yang terjadi, baik faktor yang muncul dari dalam maupun dari luar. Berikut ini akan disajikan hasil deskripsi penelitian yang berkaitan dengan faktor
pendukung dan penghambat pelaksanaan model-model pembentukan karakter untuk membentuk karakter peserta didik kelas X dan XI SMA Negeri 1
Purworejo. Prestasi yang telah didapatkan oleh SMA Negeri 1 Purworejo dalam karakter
bangsa peserta didik tidak terlepas dari faktor pendukung. Faktor pendukung pelaksanaan model pembentukan karakter bangsa peserta didik dalam
pembelajaran PPKn yaitu meliputi;
83
1. Guru PPKn telah memiliki kompetensi pedagogik dan profesional yang baik. Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi dapat diketahui
bahwa, guru telah menjalankan amanat kurikulum 2013 yang menekankan pada pengembangan karakter. Dalam pembelajaran guru PPKn telah
berusaha membentuk karakter peserta didik khususnya yaitu karakter bangsa. Selain itu guru juga telah memahami keadaan peserta didik
sehingga guru menggunakan cara atau strategi yang berbeda dalam pembelajaran untuk menyampaikan materi dan membentuk karakter
peserta didik. Wawasan guru yang luas juga mempengaruhi penyampaian materi dan pembentukan karakter peserta didik dalam pembelajaran.
Kompetensi pedagogik dan profesional yang telah dimiliki oleh guru tersebut sangat mendukung untuk terlaksananya model pembentukan
karakter bangsa peserta didik dalam pembelajaran PPKn. 2. Guru telah menjalankan peran-perannya sebagai pendidik yang
profesional. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru da Dosen, tugas guru tidak hanya mengajar, guru juga
memiliki tugas lainya yang terkait dengan keberhasilan peserta didik menjadi manusia yang bermartabat. Hal ini juga telah dilakukan oleh guru
PPK SMA Negeri 1 Purworejo. Guru PPKn tidak hanya menyampaikan materi pembelajaran saja, tetapi guru juga memberikan contoh bagaimana
untuk menjadi seseorang yang baik, memberikan motivasi, membimbing dan mengelola kelas dengan baik agar peserta didik dapat menerima
materi dengan baik dan dapa mengamalkannya. Kemampuan guru PPKn
84
dalam menjalankan peran sangat berpengaruh terhadap model pembentukan karakter bangsa yang sedang diterapkan pada peserta didik,
karena dengan guru menjalankan peran-peranya peserta didik akan lebih memahami dan lebih mudah membentuk karakternya sehingga memiliki
karakter bangsa. 3. Guru PPKn memiliki kreativitas untuk mengupayakan terbentuknya
karakter bangsa peserta didik. Hal tersebut dapat dicontohkan dengan kegiatan menyanyikan lagu daerah untuk kelas X dan menyanyikan lagu
pop nasional untuk kelas XI pada saat awal pembelajaran PPKn. Selanjutnya pada saat pelaksanaan diskusi terdapat guru yang
menggunakan model diskusi kelompok dengan membagi kelompok menjadi kelompok penampil, penanya, pro, kontra dan netral. Kreativitas
guru dalam menciptakan kegiatan-kegiatan yang bernilai karakter bangsa tersebut menjadikan pelaksanaan model pembentukan karakter lebih
mudah dan mendapatkan hasil yang maksimal. 4. Peraturan sekolah yang mendukung pada pembentukan karakter
kebangsaan. Sesuai dengan visi dan misi sekolah, maka sekolah membuat peraturan yang memberikan dampak bagi terbentuknya karakter bangsa
peserta didik. Peraturan tersebut juga sangat mendukung pelaksanaan model pembentukan karakter bangsa dalam pembelajaran PPKn.
Selain terdapat faktor pendukung, dalam pelaksanaan model pementuan karakter bangsa juga tidak terlepas dari faktor penghambat. Hambatan-hambatan
yang ditemui dalam pelaksanaan model pembentukan karakter untuk membentuk
85
karakter bangsa pada peserta didik dalam hasil wawancara dengan Ibu Sugiati S. Pd dan Ibu Kadar Murtiningtyas SH, yaitu;
1. Hambatan yang berasal dari peserta didik, sikap peserta didik yang kurang mendukung pembentukan karakter bangsa misalnya sering lupa pada saat
diberi tugas untuk menyanyikan lagu daerah maupun lagu pop nasional. Menyanyikan lagu pop yang memiliki lirik nasionalis adalah salah satu
perwujudan peserta didik mencintai tanah airnya, yaitu dengan menunjukan kepedulian dan penghargaan terhadap bahasa dan lingkungan
budaya Bangsa Indonesia. Hambatan tersebut kadang membuat pembentukan karakter bangsa peserta didik tidak maksimal dan juga
berkurangnya waktu penyampaian materi. Guru juga menyebutkan bahwa dengan adanya hambatan ini guru harus menghafal terlebih dahulu lagu-
lagu daerah maupun lagu pop nasional. Hambatan tersebut juga membuat upaya guru dalam membentuk karakter bangsa khususnya karakter
mencintai tanah air dan semangat bangsa terhambat. 2. Menurut kedua guru yang menjadi nara sumber penelitian bahwa guru
tidak dapat mengawasi perkembangan sikap dan kebiasaan peserta didik di luar sekolah, sehingga kadang kala ada peserta didik yang susah untuk
dapat dibentuk menjadi warga negara yang memiliki karakter bangsa Hasil wawancara 10 Februari 2016.
3. Kurangnya pengetahuan guru tentang model-model pembentukan karakter. Pada saat wawancara guru menyebutkan bahwa untuk
membentuk karakter bangsa peserta didik dapat dilakukan dengan
86
pembiasaan dan memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai karakter kebangsaan.
4. Salah satu guru belum menuliskan nilai-nilai apa saja yang harus dikembangkan pada saat pembelajaran di RPP, yaitu dalam penilaian
kompetensi sikap spiritual dan sosial. Belum dituliskannya nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan menyebabkan pembentukan karakter
bangsa peserta didik tidak berjalan lancar. Selain itu belum dituliskannya nilai-nilai karakter bangsa yang akan dicapai membuat penilaian sikap
peserta didik tidak terarah.