Deskripsi Hasil Penelitian Hasil Penelitian
                                                                                65
menegakan  aturan-aturan  dan  kedua  model  penggunaan  metode  di  dalam pembelajaran.
Menurut  Ibu  Sugiatai  S.Pd  dan  Ibu  Kadar  Murtiningtyas  SH  selaku  guru PPKn  yang  mengajar  kelas  X  dan  XI  menyatakan  bahwa,  nilai-nilai  karakter
bangsa tercantum dalam setiap materi pembelajaran dan guru juga merencanakan kegiatan pembelajaran  yang berdimensi karakter bangsa dalam RPP. Dalam RPP
nilai-nilai  karakter  bangsa  tersebut  dicantumkan  pada  bagia  penilaian  sikap  dan kegiatan  pembelajaran  hasil  wawancara  10  Februaru  2016.  Hasil  wawancara
tersebut juga sesuai dengan hasil dokumentas dan observasi. Hasil  dokumentasi  pertama  yaitu  pada  RPP  kelas  X  yang  diampu  oleh  Ibu
Sugiati  S.Pd.  RPP  tersebut  merencanakan  kegiatan  pembelajaran  dengan kompetensi  dasar  “menganalisis  kasus  pelanggaran  hak  dan  pengingkaran
kewajiban  warga  negara  dan  menyajikan  analisis  penanganan  kasus  pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga negara” dan menggunakan model
pembelajaran  discovery  learning.  Berdasarakan  RPP  tersebut  dapat  diketahui bahwa  guru  telah  merencanakan  kegiatan  yang  berdimensi  karakter  bangsa.
Contoh  rencana  kegiatan  terebut  adalah  kegiatan  pembelajaran  pertemuan pertama.
Pada  kegiatan  pembelajara  pertemuan  pertama  yaitu  pada  kegiatan pendahuluan terdapat  kegiatan salam, berdoa, presensi,  dan apresias kemampuan
peserta didik dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti peserta didik  melakukan  berbagai  kegiatan  yaitu  mengamati  gambar  hak  dan  kewajiban
warga  negara,  peserta  didik  melakukan  tanya  jawab  terkait  gambar  yang  telah
66
diberikan,  dan  peserta  didik  mengumpulkan  informasi  hak  dan  kewajiban  warga negara  dalam  UUD  1945.  Sedangkan  pada  kegiatan  penutup  berisi  kegiatan
menyimpulkan  materi,  guru  mengajukan  pertanyaan  kepada  peserta  didik,  guru memberikan tugas rumah, dan diakhiri dengan salam.
Dalam  RPP  dapat  diketahui  bahwa  RPP  telah  mencantumkan  kegiatan- kegiatan  yang  telah  disusun  dengan  model  pembelajaran  yang  mendukung
tersebentuknya  karakter  bangsa  peserta  didik.  Tetapi  dalam  RPP  tersebut  belum dicantumkan penilaian afektif yang merupakan salah satu aspek dalam RPP yang
harus  dicantumkan.  RPP  tersebut  juga  telah  mencantumkan  kegiatan-kegiatan pembiasaan, yang membiasakan peserta didik untuk melakukan kegiatan-kegiatan
untuk  membentuk  karakter  bangsa,  sebagai  contoh  yaitu  kegiatan  salam  dan berdoa.
Hasil  dokumentasi  kedua  yaitu  pada  RPP  kelas  X  oleh  Ibu  Sugiati  S.Pd, kompetensi  dasar  “Menganalisis  indikator  ancaman  terhadap  negara  dalam
membangun integrasi nasional dengan bingkai Bhinneka Tunggal Ika dan menyaji hasil  analisis  tentang  indikator  ancaman  terhadap  negara  dalam  membangun
integrasi nasional dengan bingkai Bhinneka Tunggal Ika”, dengan menggunakan model  pembelajaran  discovery  learning.  Kegiatan-kegiatan  pembelajaran  yang
mendukung terbentuknya karakter bangsa peserta didik telah dicantumkan dalam RPP tersebut.
Pada  kegiatan  pendahuluan  kegiatan  yang  dilakukan  yaitu  salam,  berdoa, menanyakan  kesiapan  peserta  didik,  presensi  dan  menyampaikan  tujuan
pembelajaran. Selanjutnya yaitu kegiatan inti, pada kegiatan inti terdapat kegiatan
67
memperhatikan video tentang sara luar jawa, kemudian guru membagi kelompok untuk  mendiskuskan  video  yang  telah  ditayangkan,  setiap  kelompok
menyampaikan  pendapat  dan  informasi  yang  didapatkan  yang  berkaitan  dengan video  yang  ditayangkan  dan  tanya  jawab  materi  kesadaran  berbangsa  dan
bernegara.  Pada  kegiatan  penutup  berisi  kegiatan  mengklarifikasi  dan menyimpulkan materi, evaluasi dan ditutup dengan salam
Dalam  RPP  tersebut  juga  telah  diketahui  bahwa  guru  telah  merencanakan kegiatan-kegiatan  pembiasaan  untuk  membentuk  karakter  bangsa  peserta  didik.
Dalam RPP juga telah menggunakan model pembelajaran aktif  yang mendukung terbentuknya  karakter  bangsa  peserta  didik,  yaitu  model  pembelajaran  discovery
learning.  Tetpai  dalam  RPP  masih  belum  mencantumkan  penilaian  sikap  yang merupakan salah satu aspek yang harus dicantumkan dalam RPP.
Hasil  studi  dokumentasi  ketiga  yaitu  pada  RPP  kelas  XI  oleh  Ibu  Kadar Murtianingtyas SH, kompetensi dasar
“Menganalisis kasus pelanggaraan hak dan pengingkaran  kewajiban  sebagai  warga  negara  dan  menyaji  hasil  analisis  kasus
pelanggaran  hak  dan  pengingkaran  kewajiban  sebagai  warga  negara ”  dengan
menggunakan model pembelajaran project based learning, dapat diketahui bahwa RPP  sudah  mencantumkan  nilai-nilai  karakter  bangsa  dalam  penilaian  sikap.
Tetapi  dalam  penilaian  sikap  nilai-nilai  karakter  bangsa  yang  tercantum  belum mendalam.  Penilaian  sikap  khususnya  yaitu  sikap  sosial  dalam  RPP  hanya
dicantumkan  beberapa  nilai-nilai  saja  yaitu  menghormati  pendapat  orang  lain, bergaul dengan teman tanpa membeda-bedakan dan tidak memaksakan kehendak.
Walaupun  nilai-nilai  karakter  bangsa  yang  dicantumkan  secara  eksplisit  dalam
68
RPP  hanya  sebagian  saja,  tetapi  nilai-nilai  karakter  bangsa  yang  lain  secara implisit  terdapat  dalam  kegiatan  pembelajaran.  Dalam  kegiatan  pembelajaran
tersebut guru dan peserta didik akan mengetahui sekaligus menerapkan nilai-nilai karakter  bangsa  dalam  aktivitas  di  kelas  hasil  wawancara  tanggal  10  Februari
2016. Contoh  perencanaan  pembelajaran  yang  berdimensi  pembentukan  karakter
bangsa  peserta  didik  yaitu  pada  pembelajaran  pertemuan  kedua.  Pada  kegiatan penduhuluan  terdapat  kegiatan  berdoa,  salam,  presensi,  menyanyikan  lagu  pop
nasional  dan  menjelaskan  materi  yang  akan  dipelajari.  Menyanyikan  lagu  pop nasional adalah salah satu kreatifitas guru PPKn dalam membentuk peserta didik
untuk  mencintai  karya  yang berasal  dari bangsanya  dan meningkatkan rasa cinta tanah air. Pada kegiatan inti, guru membimbing peserta didik yang telah dibentuk
kelompok untuk menampilkan video yang telah mereka cari tentang pelanggaran hak  warga  negara  dan  pengingkaran  kewajiban  satu  per  satu.  Setelah  setiap
kelompok  menampilkan  video  secara  bergantian,  kegiatan  selajutnya  yaitu  guru membimbing  peserta  didik  untuk  berdiskusi.  Guru  menentukan  kelompok-
kelompok  tersebut  menjadi  kelompok  penanya,  kelompok  pro,  kelompok  kontra dan  kelompok  netral.  Kelompok-kelompok  tersebut  menjalankan  tugas  sesuai
dengan nama kelompok  yang telah ditentukan  guru. Pada kegiatan penutup guru dan  peserta  didik  menyimpulkan  materi,  menginformasikan  tentang  materi  yang
akan dipelajari pada pertemua berikutnya dan diakhiri dengan salam dan doa. Pada RPP tersebut guru telah berupaya membentuk karakter bangsa peserta
didik  dengan  mencantumkan  kegiatan-kegiatan  yang  berdimensi  nilai-nilai
69
karakter  bangsa.  Selain  itu  sudah  ducantumkannya  penilaian  sikap  dan  model pembelajaran  yang  menekankan  pada  nilai-nilai  kebajikan  membuktikan  bahwa
guru  telah  melakukan  upaya  pembentukan  karaker  bangsa  peserta  didik  dalam RPP.
Hasil  studi  dokumentasi  keempat  yaitu  pada  RPP  kelas  XI  oleh  Ibu  Kadar Murtiningtyas SH, kompetensi dasar “menganalisis macam-macam budaya politik
Indonesia  dan  menyaji  hasil  análisis  tentang  macam-macam  budaya  politik  di Indonesia
” dan menggunakan model pembelajaran project based learning, dapat diketahui  bahwa  RPP  sudah  mencantumkan  nilai-nilai  karakter  bangsa  yaitu
dalam penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Pada  RPP  sikap  spiritual  yang  ingin  dicapai  yaitu  berdoa  sebelum  dan
sesudah  melakukan  sesuatu,  mengucapkan  rasa  syukur  atas  karunia  Tuhan, mengungkapakan  kekaguman  secara  lisan  maupun  tulisan  terhadap  Tuhan  saat
melihat  kebesaran  Tuhan  dan  merasakan  keberadaan  dan  kebesaran  Tuhan  saat mempelajari  ilmu  pengetahuan.  Sedangkan  nilai-nilai  karakter  pada  penilaian
sosial  yaitu  mengemukakan  pendapat  dalam  proses  pembelajaran,  mengajukan pertanyaan  dalam  proses  pembelajaran,  menghargai  teman  yang  sedang
mengemukakan  pendapat,  melakukan  sesuatu  karena  kesadaran  diri  bukan  ingin mendapat  pujian  dan  penghargaan,  bangga  sebagai  warga  Negara  Indonesia,
mengerjakan  tugas  dengan  penuh  kesadaran,  dan  membuang  sampah  pada tempatnya.
Dalam  kegiatan  pembelajaran  juga  telah  berdimensi  nilai-nilai  karakter bangsa.  Sebagai  contoh  dalam  RPP  tersebut  adalah  kegiatan  pembelajaran
70
pertemuan  pertama.  Pada  kegiatan  pendahuluan  terdapat  kegiatan  berdoa,  salam, menyanyikan lagu pop nasional dan guru menjelaskan tujuan pembelajara dan KD
yang  akan  dipelajari.  Pada  kegiatan  inti  guru  menanyankan  video  pembelajaran tentang  pemilu  dan  golput,  peserta  didik  melakukan  tanya  jawab  tentang  video
yang telah ditanyakankan, peserta didik mencari budaya politik di Indonesia yang lain
beserta contoh
baik budaya
positif maupun
negatif dan
mengkomunikasikanya.  Pada  kegiatan  penutup  terdapat  kegiatan  menyimpulkan materi  yang  telah  dipelajari,  guru  memberikan  tugas  tumah  untuk  peserta  didik,
salam dan berdoa. Dalam perencanaan pembelajaran tersebut  dapat  dietahui  bahwa  guru telah
melakukan  upaya  pembentukan  karakter  bangsa  peserta  didik.  Upaya  tersebut yaitu meliputi telah dicantumkannya penilaian sikap dalam RPP yang merupakan
aspek  yang  harus  dicantukan  dalam  RPP,  perencanaan  pembelajaran  yang  telah menggunakan  model  pembelajaran  yang  menekannkan  pada  nilai-nilai  karakter
bangsa,  dan  guru  juga  telah  merencanakan  kegiatan  pembelajaran  yang mendukung terbentuknya karakter bangsa peserta didik.
Nara  sumber  dalam  wawancara  juga  menyebutkan  bahwa  meskipun  dalam RPP  yang  tercantum  hanya  beberapa  nilai  karakter  bangsa  saja,  tetapi  dalam
pelaksanaan  pembelajaran  dapat  dimasukkan  berbagai  nilai-nilai  karakter  bangsa karena  dalam  proses  pembelajaran  misalnya  pada  setiap  kasus  yang  dipaparkan
peserta didik akan mengetahui nilai-nilai karakter bangsa apa saja yang harus ada pada  warga  negara  yang  baik.  Nilai-nilai  karakter  bangsa  akan  muncul  dengan
sendirinya  pada  pelaksanaan  pembelajaran  yaitu  misalnya  pada  pelaksanaan
71
pendahuluan  dengan  pengecekan  kelengkapan  seragam  dan  kelengkapan  belajar PPKn  buku  siswa  dan  UUD  1945,  saat  menyanyikan  lagu  nasional  dan  proses
presentasi  meski  kegiatan  tersebut  tidak  tercatum  dalam  RPP  hasil  wawancara tanggal 10 Februari 2016.
b.  Pelaksanaan  Pembelajaran  PPKn  yang  Berdimensi  Pembentukan Karakter Bangsa di SMA Negeri 1 Purworejo
Pada  pelaksanaan  pembelajaran  PPKn  di  SMA  Negeri  1  Purworejo  yang berlangsung di kelas, guru PPKn menggunakan berbagai model pembelajaran dan
cara  khas  masing-masing  guru.  Sebagai  salah  satu  sekolah  yang  menggunakan kurikulum 2013, maka model pembelajaran  yang digunakan guru SMA  Negeri 1
Purworejo  sesuai  dengan  model  pembelajaran  yang  di  kurikulum  2013,  yang dijelaskan  dalam  lampiran  Permendikbud  No  103  Tahun  2014  tentang
Pembelajaran  pada  Pendidikan  Dasar  dan  Menengah.  Selain  itu  guru  PPKn  juga menggunakan  model  pembentukan  karakter  menurut  Halstead  dan  Taylor
Muchson  dan  Samsuri,  2013:  112  yang  meliputi  model  pendidikan  karakter melalui kehidupan sekolah, visi mis sekolah, teladan guru, dan penegakan aturan-
atura  serta  displin  dan  model  penggunaan  model  pembelajaran.  Model-model pembentukan  karakter  yang  dilakukan  dalam  pembelajaran  PPKn  tersebut
memiliki tujuan untuk membentuk karakter peserta didik khususnya yaitu karakter bangsa  agar  peserta  didik  dapat  menjadi  warga  negara  yang  baik.  Hal  ini  dapat
diketahui melalui hasil observasi  yang telah dilaksanakan dalam pembelajaran di kelas.
Observasi  pertama  dilaksanakan  di  kelas  XI  IPA  5  yang  diampu  oleh  Ibu Kadar  Murtiningtyas  SH  pada  tanggal  2  Februari  2016.  Materi  yang  dipelajari
72
adalah “kasus  pelanggaran  hak  dan  pengingkaran  kewajiban  warga  negara”,
dengan  menggunakan  model  pembelajaran  project  based  learning.  Pada  proses pembelajaran  tersebut,  upaya  guru  dalam  pembentukan  karakter  bangsa  pada
peserta  didik  dapat  dilihat  mulai  dari  kegiatan  pendahuluan  sampai  kegiatan penutup.
Pada kegiatan pendahuluan guru mengawali dengan berdoa, salam, presensi dan  menyanyikan  lagu  pop  nasional.  Pada  kegiatan  menyanyikan  lagu  pop
nasional,  dua  peserta  didik  yang  mendapatkan  tugas  maju  ke  depan  kelas  dan menyanyikan lagu pop nasional secara bergantian, lagu  yang dinyanyikan adalah
lagu  Simponi  dari  Chrisye  dan  lagu  Rumput  Yang  Bergoyang  dari  Ebit  G  Ade. Kegiatan  tersebut  adalah  kegiatan  yang  selalu  di  lakukan  oleh  Ibu  Kadar
Murtiningtyas  SH  untuk  mengawali  kegiatan  pembelajaran  hasil  wawancara tanggal 10 Februari 2016.
Pada  kegiatan  inti,  guru  telah  melaksanakan  5  lima  M  mengamati, menyanya,  mengumpulkan  informasi,  mengasosiasi  dan  menkomunikasikan
seperti  yang  telah  diamantkan  Permendikbud  No  103  tahun  2014  tentang Pembelajaran  pada  Pendidikan  Dasar  dan  Menengah  Pasal  2  ayat  8.  Pada
kegiatan  inti  setelah  menjelaskan  sedikit  materi  yang  akan  dipelajari,  Ibu  Kadar Murtiningtyas  SH  membimbing  satu  kelompok  peserta  didik  yang  saat  itu
bertugas untuk mempresentasikan tugasnya di depan kelas. Selanjutnya Ibu Kadar Murtiningtyas  SH  juga  membimbing  empat  kelompok  lain  yang  tidak  bertugas
untuk menjadi kelompok penanya, kontra, pro dan netral. Pada kegiatan ini semua
73
peserta  didik  sangat  memperhatikan  presentasi  yang  disampaian  oleh  kelompok yang bertugas di depan.
Ibu  Kadar  Murtiningtyas  SH  tidak  menjadi  pusat  utama  pembelajaran, karena dalam pelaksanaa pembelajaran Ibu Kadar Murtiningtyas SH hanya duduk
di  samping  ruangan  memperhatikan  peserta  didik  berdiskusi  dan  hanya  menjadi moderator.  Setelah  kelompok  yang  didepan  selesai  mempresentasikan  materi,
kelompok-kelompok  yang  lain  melaksanakan  tuganya  sesuai  dengan  tugas kelompok  masing-masing,  yaitu  kelompok  penanya  bertugas  mengajukan  tiga
pertanyaan  kepada  kelompok  yang  di  depan,  kelompok  kontra  mengajukan pendapat  yang  kontra  dengan  kelompok  yang  ada  di  depan,  kelompok  pro
menyampaikan pendapat yang pro dengan kelompok ada di depan dan kelompok netral menyampaikan pendapat yang tidak memihak pada kelompok ada di depan,
pro  dan  kontra.  Dalam  proses  pembelajaran  ini  terlihat  beberapa  nilai-nilai karakter bangsa, nilai tersebut misalnya kreatif, toleransi, demokratis, kerja keras,
rasa  ingin  tahu,  menghargai  prestasi,  komunikatif  dan  tanggung  jawab.  Kegiatan yang  selanjutnya  yaitu  kelompok  yang  bertugas  untuk  presentasi  menyimpulkan
setiap argumen, pertanyaan dan jawaban yang muncul dalam diskusi. Pada kegiatan penutup guru dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran.
Selain itu guru dan peserta didik juga menyimpulkan nilai-nilai apa saja yang ada dalam  materi.  Selanjutnya  peserta  didik  diberikan  tugas  rumah  dan  kegiatan
pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam. Selain untuk menyampaikan materi pembelajaran, Ibu Kadar Murtiningtyas
SH  juga  melakukan  upaya  untuk  membentuk  karakter  bangsa  peserta  didik.
74
Upaya  tersebut  terlihat  dalam  kegiatan  pembelajaran  yang  dilakukan  di  kelas. Upaya  guru  membentuk  karakter  bangsa  peserta  didik  dilakukan  dengan
melakukan kegiatan yang membentuk iklim kelas yang berkarakter bangsa. Selain itu  guru  juga  telah  melakukan  kegiatan  yang  disusu  dengan  model  pembelajaran
yang  menekankan  pada  keatifan  peserta  didik  dan  berisi  kegiatan  pembelajaran yang berdimensi nilai-nilai karakter bangsa.
Meskipun upaya guru dalam membentuk karakter bangsa telah dilaksanakan tetapi  berdasarkan  hasil  observasi  juga  dapat  diketahui  hambatan  yaitu,  terdapat
satu  nilai  yang  belum  tampak  pada  sikap  peserta  didik,  salah  satu  nilai  tersebut yaitu  peduli  lingkungan.  Peduli  lingkungan  diartikan  sebagai  sikap  mencegah
lingkungan sekitarnya. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa peserta didik  belum  dapat  menjaga  kebersihan  kelas  tempat  mereka  belajar.  Sikap
tersebut  membuktikan  bahwa  terdapat  hambatan  yang  menyebabkan  salah  satu nilai belum dilaksanakan peserta didik.
Observasi  kedua  dilaksanakan  pada  tanggal  2  Februari  2016  yaitu  pada kelas  X  IPS  2  yang  diampu  oleh  Ibu  Sugiati  S.Pd.  Materi  yang  diajarkan  yaitu
“Pelanggaran  hak  dan  Pengingkaran  Kewajiban  warga  negara”  dengan  model pembelajaran  discovery  based  learning.  Upaya  pembentukan  karakter  bangsa
pada  peserta  didik  dapat  terlihat  pada  semua  kegiatan  pembelajaran  yaitu  mulai dari  kegiatan  pendahuluan,  inti  dan  penutup.  Pada  kegiatan  pendahuluan  terlihat
upaya  guru  dalam  membentuk  karakter  bangsa,  yaitu  pada  kegiatan  berdoa, presensi, dan menyanyikan lagu daerah. Lagu daerah yang pada saat pembelajaran
dinyanyikan  salah  satu  peserta  didik  yaitu  lagu  Anak  Kambing  Saya.  Melalui
75
kegiatan  tersebut  peserta  didik  akan  dibentuk  untuk  memiliki  karakter  bangsa yaitu nilai religius, jujur, cinta tanah air, disiplin dan semangat kebangsaan.
Pada  kegiatan  inti  guru  juga  mengupayakan  terbentuknya  karakter  bangsa peserta didik. Kegiatan inti tersebut meliputi kegiatan presentasi dan diskusi untuk
menemukan  pengetahuan  tentang  pelanggaran  hak  dan  pengingkarak  kewajiban warga  negara,  yaitu  dengan  mengamati  berbagai  kasus  pelanggaran  hak  dan
pengingkaran  kewajiban  yang  terjadi  di  Indonesia  oleh  kelompok  peserta  didik yang bertugas. Dua kelompok  yang bertugas untuk presentasi dipersilahkan guru
untuk  menyampaikan  materi  dan  peserta  didik  yang  tidak  bertugas  untuk memperhatikan dan mengajukan pertanyaan kepada kelompok presentasi.
Pada  kegiatan  penutup  juga  terdapat  kegiatan  yang  berguna  untuk membentuk  karakter  bangsa  peserta  didik  yaitu  pada  kegiatan  menyimpulkan
materi.  Pada  kegiatan  menyimpulkan  materi,  guru  membimbing  peserta  didik untuk menyimpulkan materi dan menyimpulkan nilai-nilai karakter apa saja yang
ada dalam materi atau kasus-kasus yang telah dipelajari. Guru  dalam  pembelajaran  tidak  hanya  sebagai  pengajar  yang  hanya
menyampaikan materi tetapi guru juga menjadi teladan bagi peserta didik. Hal ini dapat  dicontohkan  dengan  sikap  guru  yang  memperhatikan  presentasi  yang
dilakukan  oleh  peserta  didik,  guru  juga  mengajukan  pertanyaan-pertanyaan kepada tim yang sedang presentasi.
Pada  observasi  kedua  guru  juga  telah  melakukan  5  lima  M  dalam pembelajaran. Selain itu guru juga telah melakukan upaya pembentukan karakter
bangsa peserta didik. Upaya tersebut yaitu dilakukan dengan melakukan kegiatan
76
menyanyikan  lagu  daerah  yang  telah  dibiasakan  guru  untuk  dilakukan  pada  saat awal  pembelajaran  PPKn.  Selain  itu  guru  yang  menunjukan  sikap  yang
berkarakter  bangsa  juga  dapat  dijadikan  teladan  peserta  didik  sehingga  peserat didik  akan  meniru  sikap  guru  yang  berkarakter  bangsa.  Upaya  guru  dalam
membentuk  karakter  bangsa  peserta  didik  juga  dilakukan  dengan  kegiatan pembelajaran  yang  berdimensi  nilai-nilai  karakter  bangsa  yang  disusun  dengan
model  pembelajaran  yang  mendukung  pembentukan  karakter  bangsa  peserta didik.
Tetapi  sama  halnya  dengan  observasi  yang  telah  dilaksanakan  di  kelas  XI MIPA  5,  di  kelas  ini  dapat  diketahui  bahwa  peserta  didik  juga  belum  dapat
menampakan  salah  satu  nilai  karakter  bangsa  yaitu  peduli  lingkungan.  Belum adanya  skap  peduli  lingkungan  dapat  diketahui  dengan  sikap  peserta  didik  yang
belum dapat menjaga kebersihan kelas tempat mereka belajar. Observasi  ketiga  dilaksanakan  pada  taggal  2  Mei  2016  di  kelas  XI  IPS  2.
Pelaksanaan  pembelajaran  diampu  oleh  Ibu  Kadar  Murtiningtyas  SH  dengan materi “menjelaskan budaya politik di Indonesia” dan dilaksanakan dengan model
pembelajaran  project  based  learning.  Kegiatan  pembelajaran  dimulai  dengan berdoa,  salam,  presensi  dan  menyanyikan  lagu  pop  nasional.  Lagu  pop  nasional
dinyayikan  oleh  empat  orang  peseta  didik  berjudul  Merah  Putih  dari  Coklat, Semangat  Baru  dari  Ipank,  Wakil  Rakyat  dari  Iwan  Fals  dan  Jangan  Menyerah
dari  D‟Masiv.  Kegiatan  selanjutnya  yaitu  guru  menjelaskan  KD  dan  tujuan pembelajaran.
77
Pada kegiatan inti, guru mengawali dengan menanyakan pengertian budaya politik  dan  contoh  budaya  politik  positif  dan  negatif.  Setelah  peserta  didik
mengetahui  pengertian  budaya  politik  dan  contoh  budaya  politik  postif  dan negatif,  dilanjutkan  dengan  kegiatan  menampilkan  video  budaya  politik  yang
menjadi  tugas  rumah  peserta  didik  yang  telah  dibentuk  menjadi  kelompok  kecil. Setelah peserta didik secara bergantian menampilkan video, kelompok yang tidak
bertugas mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang menampilka video. Pada kegiatan  ini  semua  peserta  didik  mempunyai  kesempatan  yang  sama  untuk
mengajukan pedapat. Setelah melakukan diskusi peserta didik dipimpin oleh guru menyimpulkan budaya politik apa saja yang terdapat dalam video.
Pada  kegiatan  penutup,  guru  dan  peserta  didik  menyimpulkan  materi tentang  budaya  politik  yang  ada  di  Indonesia.  Kemudian  guru  dan  peserta  didik
juga menyimpulkan nilai-nilai  karakter apa saja  yang  ada  dalam  video. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan salam dan doa.
Pada kegiatan pembelajaran guru telah menjalankan peran-perannya sebagai guru profesional. Guru tidak hanya bertuas menyampaikan materi tetpai guru juga
telah  menjadi  motivator,  pembimbing,  dan  pengelola  kelas.  Guru  juga menjalankan perannya sebagai teladan dengan memiliki sikap yang sesuai dengan
nilai-nilai  karakter  bangsa,  misalnya  yaitu  ikut  mendengarkan  presentasi  yang dilakuka  peserta  didik  dan  memperhatikan  pertanyaan  atau  pendapat  yang
disampikan oleh peserta didik dalam diskusi. Pada kegiatan pembelajaran tersebut juga telah menjalankan 5 lima M, dan
telah  tampak  upaya  guru  untuk  membentuk  krakter  bangsa  peserta  didik.  Upaya
78
tersebut  dilakukan  dengan  membentuk  iklim  karakter  bangsa  di  dalam  kelas, contohnya yaitu dengan melakukan kegiatan pembiasaan seperti menyayikan lagu
pop nasional pada saat awal pembelajaran PPKn dan melakukan kegiatan diskusi yang  menganalisis  masalah-masalah  yang  muncul.  Selain  itu  guru  yang
memberikan  teladan  yang  baik  juga  termasuk  dalam  upaya  guru  dalam membentuk  karakter  bangsa  peserta  didik.  Guru  yang  memiliki  sikap  yang
mencerminkan  nilai-nilai  karakter  bangsa  dapat  dijadikan  teladan  bagi  peserta didik sehingga peserta didik dapat menjalankan sikap-sikap yang tercermin dalam
sikap  guru  yag  termasuk  dalam  karakter  bangsa.  Upaya  pembentukan  karakter bangsa  juga  dilakukan  dengan  melakukan  kegiatan  pembelajaran  yang  disusun
dengan model pembelajaran yang dapat membentuk karakter bangsa peserta didik. Selain  itu  upaya  guru  membentuk  karakter  bangsa  yaitu  dengan  menerapkan
beberapa  aturan  dalam  pembelajaran  diantaranya  yaitu  harus  membawa perlengkapan  belajar  PPKn  yaitu  UUD  1945  dan  buku  pegangan  siswa  dan  juga
harus membawa kalung nama pada saat melaksanakan tugas diskusi kelompok. Tetapi  berdasarkan  hasil  observasi  pada  kelas  XI  IPS  2  juga  dapat  terlihat
bahwa  sikap  peserta  didik  yang  belum  dapat  dijalankan  adalah  sikap  yang menunjukan nilai peduli lingkungan. Keadaan ruang kelas yang belum tertata rapi
dan  masih  kotor  membuktikan  bahwa  peserta  didik  belum  dapat  menjalankan salah satu nilai karakter bangsa yaitu peduli lingkungan.
Observasi keempat dilakukan di kelas X MIPA 5 pada tanggal 10 Mei 2016. Observasi  dilakukan  di  kelas  yang  diampu  oleh  Ibu  Sugiati  S.Pd  dengan  materi
“ancaman  terhadap  negara  Indonesia”.  Proses  pembelajaran  diawali  dengan  doa
79
dan  salam,  selanjutnya  yaitu  guru  dan  peserta  didik  mengecek  kebersihan  kelas dengan  mengambil  sampah  yang  ada  di  sekitar  tempat  duduk.  Guru  dan  peserta
didik bersama-sama mengambil sampah yang ada di dekat tempat duduk mereka. Setelah keadaan kelas bersih guru meminta satu orang peserta didik yang bertugas
memimpin  menyanyi  ke  depan  kelas  memandu  teman-temannya  untuk menyanyikan lagu daerah.
Pada  kegiatan  inti,  guru  menjelaskan  materi  dan  tujuan  pembelajaran, kemudian  guru  memberikan  pertanyaan  kepada  peserta  didik  apa  pengertian
integrasi  dan ancaman.  Setelah guru dan peserta didik menyimpulkan pengertian integrasi  dan  ancaman,  guru  menampilkan  Power  Point  tentang  pengertian
ancaman  dan  jenis-jenis  ancaman  dan  menjelaskannya  kepada  peserta  didik  dan mengaitkanya  kepada  kehidupan  sehari-hari.  Kegiatan  selanjutnya  yaitu  guru
menampilkan  video  tentang  ISIS,  konflik  preman  dan  preman,  dan  video kerusuhan sidang Pilkada dan MK. Dari video yang telah ditampilkan oleh guru,
peserta  didik  diminta  untuk  mengamati  dan  menganalisis  apa  faktor  penyebab, jenis  ancaman  dan  upaya  apa  yang  dapat  dilakukan  untuk  mencegah  terjadinya
ancaman tersebut. Pada  kegiatan  penutup  guru  meminta  peserta  didik  yang  telah  dibentuk
kelompok untuk mengumpulkan tugas analisis pada akhir jam sekolah karena jam pelajaran sudah selesai. Sebelum mengakhiri pembelajaran guru dan peserta didik
menyimpulkan  pengertian  ancaman  dan  jenis-jenis  ancaman  beserta  contohnya, selanjutnya pembelajaran ditutup dengan doa dan salam.
80
Proses pembelajaran yang telah dilakukan peserta didik dan guru yang telah dijelaskan di atas juga telah menunjukan adanya upaya untuk membentuk peserta
didik menjadi warga negara yang memiliki karakter bangsa. Kegiatan pembiasaan melakuka kegiatan menyanyikan lagu daerah adalah salah satu upaya guru dalam
membentuk  karakter  bangsa  peserta  didik  agar  dalam  kelas  memiliki  iklim karakter bangsa. Kegiatan pembelajaran yang disusun dengan model pembelajaran
yang berdimensi karakter bangsa juga salah satu upaya guru, contoh kegiatannya yaitu  kegiata  diskusi  dan  tanya  jawab.  Guru  yang  memiliki  sikap  yang  sesuai
dengan  nilai-nilai  karakter  bangsa  juga  ternasuk  dalam  upaya  pembentukan karakter  bangsa  peserta  didik,  guru  yang  memiliki  karakter  bagsa  akan  menjadi
teladan  bagi  peserta  didik  sehingga  nilai-nilai  tersebut  dapat  dicontoh  peserta didik dan diterapkan dalam sikap di kehidupan sehari-hari.
Jika  pada  observasi  pertama,  kedua  dan  ketiga  dapat  diketahui  bahwa peserta  didik  belum  dapat  menjalankan  nilai  peduli  lingkungan,  pada  obsevasi
keempat  yang  dilakukan  di  kelas  X  MIPA  5  dapat  terlihat  bahwa  peserta  didik telah berupaya untuk menjalankan nilai peduli lingkungan. Hal tersebut terwujud
dengan  kegiatan  mengambil  sampah  yang  ada  di  sekeliling  tempat  duduk  pada saat awal pembelajaran.
Dapat diketahui berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran satu, dua, tiga, dan empat guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan amanat
peraturan yang mendukung kurikulum 2013, guru PPKn juga melakukan berbagai model  yang  berbeda  untuk  membentuk  karakter  peserta  didik,  tetapi  tujuan  guru
sama  yaitu membentuk  karakter bangsa peserta didik agar menjadi warga negara
81
yang  baik.  Perbedaan  cara  tersebut  misalnya  yaitu  pada  kegiatan  menyanyikan lagu,  pada  kelas  X  yang  diampu  oleh  Ibu  Sugiati  S.  Pd  peserta  didik  diberikan
tugas  untuk  bergantian  menyanyikan  lagu  daerah,  sedangkan  kelas  XI  yang diampu  oleh  Ibu  Kadar  Murtiningtyas  SH  peserta  didik  diberikan  tugas  untuk
menyanyikan  lagu  pop  nasional.  Meskipun  cara  yang  berbeda  tetapi  semua  guru PPKn  SMA  Negeri  1  Purworejo  bekerjasama  dan  berusaha  untuk  meningkatan
pengetahuan  peserta  didik  dan  membentuk  karakter  bangsa  peserta  didik,  agar peserta didik dapat menjadi warga negara yang baik good citizen.
Berdasarakan pemaparan tentang hasil observasi di atas, dapat disimpulkan bahwa  guru  PPKn  SMA  Negeri  1  Purworejo  yang  mengampu  kelas  X  dan  XI
yaitu  Ibu  Sugiati  S.Pd  dan  Ibu  Kadar  Murtiningtyas  SH  telah  melakukan  upaya pembentukan karakter  bangsa pada peserta didik.  Upaya tersebut  dilakukan guru
dengan  menciptakan  pembelajaran  PPKn  yang  beriklim  nilai  karakter  bangsa  di kelas.  Iklim  tersebut  dibentuk  guru  dengan  membimbing  peserta  didik  untuk
melakukan  kegiatan-kegiatan  yang  berdimensi  karakter  bangsa  misalnya  yaitu menyanyikan lagu daerah atau lagu pop nasional.
Upaya guru dalam membentuk karakter bangsa peserta didik juga dilakukan dengan  melakukan  kegiatan-kegiatan  yang  berdimensi  nilai-niai  karakter  bangsa
yang  disusun  dengan  model  pembelajaran  yang  juga  mendukung  terbentunya karakter  bangsa  peserta  didik.  Model  pembelajaran  yang  digunakan  guru  seperti
model  discovery  learning  dan  project  based  learning  merupakan  model pembelajaran  yang  menekankan  pada  keaktifan  peserta  didik  untuk  menemukan
sendiri  pengetahuannya,  sehingga  melalui  model  pembelajaran  tersebut  peserta
82
didik  dapat  mengetahui  nilai-nilai  karakter  bangsa  dan  sekaligus  dapat mengimplementasikannya.
Guru yang memiliki sikap karakter bangsa juga merupakan salah satu upaya membentuk  karakter bangsa peserta didik. Sikap  guru  yang mencerminkan nilai-
nilai karakter bangsa akan dijadikan contoh peserta didik, sehingga peserta didik akan memiliki karakter bangsa seperti yang dicontohkan oleh guru tersebut.
c.  Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Upaya Pembentukan Karakter Bangsa di SMA Negeri 1 Purworejo
Model pembentukan karakter yang dilakukan guru PPKn SMA N I Purworejo
kelas X dan XI untuk membentuk karakter bangsa peserta didik dapat dilihat dari perecanaan  pelaksaan  pembelajaran  dan  pelaksanaan  pembelajaran  di  kelas.
Melalui  dua  proses  tersebut  dapat  diketahui  model  seperti  apa  yang  digunakan guru  untuk  membentuk  karakter  bangsa  peserta  didik.  Upaya  guru  PPKn
membentuk  karakter  peserta  didik  dengan  menggunakan  model-model pembentukan  karakter  tentunya  tidak  lepas  dari  faktor  pendukung  dan  faktor
penghambat  yang  terjadi,  baik  faktor  yang  muncul  dari  dalam  maupun  dari  luar. Berikut ini akan disajikan hasil deskripsi penelitian yang berkaitan dengan faktor
pendukung  dan  penghambat  pelaksanaan  model-model  pembentukan  karakter untuk  membentuk  karakter  peserta  didik  kelas  X  dan  XI  SMA  Negeri  1
Purworejo. Prestasi yang telah didapatkan oleh SMA Negeri 1 Purworejo dalam karakter
bangsa  peserta  didik  tidak  terlepas  dari  faktor  pendukung.  Faktor  pendukung pelaksanaan  model  pembentukan  karakter  bangsa  peserta  didik  dalam
pembelajaran PPKn yaitu meliputi;
83
1.  Guru  PPKn  telah  memiliki  kompetensi  pedagogik  dan  profesional  yang baik.  Berdasarkan  hasil  observasi  dan  dokumentasi  dapat  diketahui
bahwa, guru telah menjalankan amanat kurikulum 2013 yang menekankan pada  pengembangan  karakter.  Dalam  pembelajaran  guru  PPKn  telah
berusaha  membentuk  karakter  peserta  didik  khususnya  yaitu  karakter bangsa.  Selain  itu  guru  juga  telah  memahami  keadaan  peserta  didik
sehingga  guru  menggunakan  cara  atau  strategi  yang  berbeda  dalam pembelajaran  untuk  menyampaikan  materi  dan  membentuk  karakter
peserta didik. Wawasan guru yang luas juga mempengaruhi penyampaian materi  dan  pembentukan  karakter  peserta  didik  dalam  pembelajaran.
Kompetensi  pedagogik  dan  profesional  yang  telah  dimiliki  oleh  guru tersebut  sangat  mendukung  untuk  terlaksananya  model  pembentukan
karakter bangsa peserta didik dalam pembelajaran PPKn. 2.  Guru  telah  menjalankan  peran-perannya  sebagai  pendidik  yang
profesional.  Sesuai  dengan  Undang-Undang  Nomor  14  Tahun  2005 tentang  Guru  da  Dosen,  tugas  guru  tidak  hanya  mengajar,  guru  juga
memiliki  tugas  lainya  yang  terkait  dengan  keberhasilan  peserta  didik menjadi manusia yang bermartabat. Hal ini juga telah dilakukan oleh guru
PPK  SMA  Negeri  1  Purworejo.  Guru  PPKn  tidak  hanya  menyampaikan materi pembelajaran saja, tetapi guru juga memberikan contoh bagaimana
untuk  menjadi  seseorang  yang  baik,  memberikan  motivasi, membimbing dan  mengelola  kelas  dengan  baik  agar  peserta  didik  dapat  menerima
materi dengan baik  dan  dapa mengamalkannya.  Kemampuan  guru PPKn
84
dalam  menjalankan  peran  sangat  berpengaruh  terhadap  model pembentukan karakter bangsa yang sedang diterapkan pada peserta didik,
karena  dengan  guru  menjalankan  peran-peranya  peserta  didik  akan  lebih memahami  dan  lebih  mudah  membentuk  karakternya  sehingga  memiliki
karakter bangsa. 3.  Guru  PPKn  memiliki  kreativitas  untuk  mengupayakan  terbentuknya
karakter  bangsa  peserta  didik.  Hal  tersebut  dapat  dicontohkan  dengan kegiatan menyanyikan lagu daerah untuk  kelas X dan menyanyikan lagu
pop  nasional  untuk  kelas  XI  pada  saat  awal  pembelajaran  PPKn. Selanjutnya  pada  saat  pelaksanaan  diskusi  terdapat  guru  yang
menggunakan  model  diskusi  kelompok  dengan  membagi  kelompok menjadi kelompok penampil, penanya, pro, kontra dan netral. Kreativitas
guru dalam menciptakan kegiatan-kegiatan yang bernilai karakter  bangsa tersebut  menjadikan  pelaksanaan  model  pembentukan  karakter  lebih
mudah dan mendapatkan hasil yang maksimal. 4.  Peraturan  sekolah  yang  mendukung  pada  pembentukan  karakter
kebangsaan. Sesuai dengan visi dan misi sekolah, maka sekolah membuat peraturan  yang  memberikan  dampak  bagi  terbentuknya  karakter  bangsa
peserta  didik.  Peraturan  tersebut  juga  sangat  mendukung  pelaksanaan model pembentukan karakter bangsa dalam pembelajaran PPKn.
Selain  terdapat  faktor  pendukung,  dalam  pelaksanaan  model  pementuan karakter  bangsa  juga  tidak  terlepas  dari  faktor  penghambat.  Hambatan-hambatan
yang ditemui dalam pelaksanaan model pembentukan karakter untuk membentuk
85
karakter bangsa pada peserta didik dalam hasil wawancara dengan Ibu Sugiati S. Pd dan Ibu Kadar Murtiningtyas SH, yaitu;
1.  Hambatan yang berasal dari peserta didik, sikap peserta didik yang kurang mendukung pembentukan karakter bangsa misalnya sering lupa pada saat
diberi  tugas  untuk  menyanyikan  lagu  daerah  maupun  lagu  pop  nasional. Menyanyikan  lagu  pop  yang  memiliki  lirik  nasionalis  adalah  salah  satu
perwujudan  peserta  didik  mencintai  tanah  airnya,  yaitu  dengan menunjukan kepedulian dan penghargaan terhadap bahasa dan lingkungan
budaya  Bangsa  Indonesia.  Hambatan  tersebut  kadang  membuat pembentukan  karakter  bangsa  peserta  didik  tidak  maksimal  dan  juga
berkurangnya waktu penyampaian materi. Guru juga menyebutkan bahwa dengan adanya hambatan ini guru harus menghafal  terlebih dahulu  lagu-
lagu daerah maupun lagu pop nasional. Hambatan tersebut juga membuat upaya  guru  dalam  membentuk  karakter  bangsa  khususnya  karakter
mencintai tanah air dan semangat bangsa terhambat. 2.  Menurut  kedua  guru  yang  menjadi  nara  sumber  penelitian  bahwa  guru
tidak  dapat  mengawasi  perkembangan  sikap  dan  kebiasaan  peserta  didik di luar sekolah, sehingga kadang kala ada peserta didik yang susah untuk
dapat  dibentuk  menjadi  warga  negara  yang  memiliki  karakter  bangsa Hasil wawancara 10 Februari 2016.
3.  Kurangnya  pengetahuan  guru  tentang  model-model  pembentukan karakter.  Pada  saat  wawancara  guru  menyebutkan  bahwa  untuk
membentuk  karakter  bangsa  peserta  didik  dapat  dilakukan  dengan
86
pembiasaan  dan  memberikan  pengetahuan  tentang  nilai-nilai  karakter kebangsaan.
4.  Salah  satu  guru  belum  menuliskan  nilai-nilai  apa  saja  yang  harus dikembangkan  pada  saat  pembelajaran  di  RPP,  yaitu  dalam  penilaian
kompetensi  sikap  spiritual  dan  sosial.  Belum  dituliskannya  nilai-nilai karakter  yang  akan  dikembangkan  menyebabkan  pembentukan  karakter
bangsa peserta didik tidak berjalan lancar. Selain itu belum dituliskannya nilai-nilai  karakter  bangsa  yang  akan  dicapai  membuat  penilaian  sikap
peserta didik tidak terarah.
                