3. Uji Multikolinearitas
Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk
mengetaui apakah ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF variance inflation factor
melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak gtolerance 1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi
multikolineritas Situmorang, 2010:136 .
3.10.4 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian maka dilakukan pengujian dengan menggunakan :
a Uji Signifikan Simultan Uji-F
Uji-F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas X yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel terikat Y H
: b
1
, b
2
, b
3
, = 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas yaitu berupa citra merek brand image X
1
, pelayanan retail service X
2
, dan produk merchandise X
3
terhadap keputusan pembelian Y . H
1
:
b
1
, b
2
, b
3
, ≠ 0
Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu berupa citra merek brand image
Universitas Sumatera Utara
X
1
, pelayanan retail service X
2
, dan produk merchandise X
3
terhadap keputusan pembelian Y . Kinerja pengambilan keputusan:
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
H
1
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
b Uji Signifikan Parsial Uji-t
Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas X secara parsial terhadap variabel terikat Y.
H : b1= b2= b3= 0
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari veriabel bebas yaitu berupa citra merek brand image
X
1
, pelayanan retail service X
2
, dan produk merchandise X
3
terhadap keputusan pembelian Y . H
1
: b1= b2 = b3 = 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu berupa citra merek brand image X
1
, pelayanan retail service X
2
, dan produk merchandise X
3
terhadap keputusan pembelian Y .
Kriteria pengambilan keputusan : H
diterima jika t
hitung
F
tabel
pada α = 5
H
1
diterima jika t
hitung
F
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
c Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R
2
semakin besar nilainya mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas citra merek brand image X
1
dan harga X
2
adalah kuat terhadap variabel terikat Keputusan pembelian Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan A. Sejarah Berdirinya Brastagi Supermarket
Sebelum berdirinya Brastagi Supermarket, perusahaan ini berdiri dengan nama “Supermarket Club Store” yang menjual berbagai perlengkapan atau kebutuhan
sehari-hari sama seperti yang terdapat di Brastagi Supermarket. Setelah Supermarket Club Store Jl. Gatot Subroto tidak beroperasioanal lagi tutup, manajemen PT.CBU
dengan mitranya dari Jakarta membeli gedung eks.Clubstore. Brastagi Supermarket berasal dari CV. Sumber Segar Utama CV.SSU yaitu
sebuah perusahaan Pasar Buah Brastagi PT.Central Buah UtamaCBU yang berada di jalan Wajir Medan. Untuk memperluas pasarnya, maka Pasar Buah Brastagi
membentuk sebuah manajemen untuk mengelola usaha barunya tepatnya di Brastagi Supermarket di jalan Gatot Subroto Medan. Brastagi Supermarket berdiri pada
tanggal 6 Juni 2006 dan mulai beroperasional di gedung eks.Clubstore. Sejak berdirinya hingga sekarang Brastagi Supermarket disebut sebagai supermarket lokal
yang tetap bertahan dan maju, walaupun berdampingan dengan supermarket raksasa lainnya seperti Carefour yang berada di Jl. Gatot Subroto Medan dan Makro yang
berada di Jl. Binjai Km. 13.
Universitas Sumatera Utara