3. Sales Promotion
Merupakan aktifitas yang dapat merangsang konsumen untuk membeli yang meliputi display, pameran, pertunjukan, demonstrasi. Bentuk promosi
penjualan antara lain dengan pemberian sampel dan kupon hadiah.
2.4.3.5. Atmosfer dalam Gerai
Suasana atau atmosfer dalam gerai berperan penting memikat pembeli, membuat nyaman pembeli dalam memilih barang belanjaan, dan mengingatkan
pembeli produk apa yang perlu dimiliki baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan rumah tangga. Suasana yang dimaksud adalah dalam arti
atmosfer dan ambience yang tercipta dari gabungan unsur-unsur desain tokogerai, perencanaan toko, komunikasi visual, dan merchandising.
Suasana toko merupakan kombinasi dari karakteristik fisik toko, seperti arsitektur, tata letak, pencahayaan, warna, temperatur, music, serta aroma yang
secara menyekuruh akan menciptakan citra dalam benak konsumen. Melalui suasana toko yang sengaja diciptakan, ritel berupaya untuk mengkomunikasikan
infromasi yang terkait dengan layanan, harga maupun, ketersediaan barang dagangan yang bersifat fashionable Utami,2006:217.
Ada dua macam perilaku berbelanja yang menjadi titik perhatian peritel dalam rangka menyiapkan suasana dalam gerai yang sesuai. Pertama adalah
kelompok yang berorientasi ”belanja adalah belanja”. Kelompok ini lebih mementingkan aspek fungsional. Meskipun demikian, syarat minimal gerai yang
kelompok ini pilih adalah yang tertata baik, bersih, dan berpendingin udara. Daya tarik visual dan fasilitas tambahan bukanlah hal yang penting bagi kelompok ini.
Universitas Sumatera Utara
Bagi kelompok kedua, yaitu orang-orang yang berorientasi ”rekreasi”, faktor ambience, visual merchandising, dan fasilitas-fasilitas yang lengkap
menjadi aspek penentu dalam keputusan mereka mengunjungi suatu pusat perbelanjaan. Dikaitkan dengan perilaku konsumen Indonesia, maka kebanyakan
mereka saat ini berorientasi rekreasi. Sehingga menjadi semacam keharusan bagi semua peritel dan pemilik pusat perbelanjaan untuk mendandani tempat belanja
dengan semenarik mungkin Ma’ruf, 2005:202. Atmosfer dan ambience dapat tercipta melalui aspek-aspek berikut ini:
1. Visual, yang berkaitan dengan pandangan : warna, brightness terang
tidaknya, ukuran, bentuk.
2. Tactile, yang berkaitan dengan sentuhan tangan atau kulit : softness,
smoothness, temperatur.
3.
Olfactory, yang berkaitan dengan bebauanaroma : scent, freshness.
4.
Aural, yang berkaitan dengan suara : volume, pitch, tempo.
Penyajian merchandise berkenaan dengan teknik penyajian barang-barang dalam gerai untuk menciptakan situasi dan suasana tertentu. Penyajian
merchandise sering kali dikaitkan dengan teknik visual merchandising. Teknik penyajian berupa cara-cara menyajikan atau men-display barang-barang.
Sedangkan visual merchandising adalah gabungan unsur-unsur desain lingkungan toko, penyajian merchandise, dan komunikasi dalam toko.
Salah satu contoh visual marketing adalah display harga, khususnya harga yang menciptakan citra ritel dan suasana ritel di benak pelanggan. Harga yang di
diskon diletakkan pada tempat yang tepat dan dalam ukuran huruf yang cukup
Universitas Sumatera Utara
besar akan menarik perhatian. Penempatan konter kasir juga turut menentukan. Toko yang berbasis diskon menempatkan konter kasir di tempat yang mudah
terlihat dari segala arah dalam gerai, sementara toko bergengsi akan menempatkan konten kasir secara agak tersembunyi, misalnya akan ke belakang atau di balik
tiang. Adapun teknik penyajian atau display adalah sebagai berikut :
1. Display terbuka, yaitu penataan yang dimaksudkan untuk menciptakan
kedekatan antara konsumen dan merchandise. Konsumen cenderung berhenti untuk melihat dan menyentuh sehingga kemungkinannya mereka berbelanja
menjadi meningkat. 2.
Display gabungan, yaitu menyajikan banyak ragam merchandise. 3.
Display lengkap, yaitu menyajikan secara lengkap produk-produk yang saling berkaitan dan saling mendukung.
4. Display tema, yaitu memperagakan produk yang dikaitkan dengan tema-tema
yang sedang berlangsung dan diciptakan untuk memproyeksikan suasana terkait.
5. Display gaya hidup, ini berkaitan dengan segmen pasar tertentu yang menjadi
target peritel. 6.
Display terkoordinasi, yaitu suatu display yang melengkapi item utama yang di-display dengan item-item terkait sehingga membentuk suatu rangkaian
yang lengkap dan utuh. 7.
Display yang didominasi kategori produk, yaitu display yang mencakup segala ukuran, segala warna atau jenis gunanya untuk memberi kesan peritel yang
Universitas Sumatera Utara
bersangkutan memiliki keragaman dan kedalaman kategori produk yang dijualnya.
8. Power aisles, yaitu sedikit item tetapi dalam jumlahnya besar ditempatkan di
suatu gang untuk memberi kesan bahwa harga item itu rendah. 9.
Nama atau konsesi, yaitu display yang menawarkan koleksi produk merek tertentu atau merek private.
10. Display lemari, semacam rak barang tapi untuk jenis seperti CD musik, buku,
barang-barang besar. 11.
Display keaslian packaging, yaitu kotak atau dus tempat barang yang dipotong sebagiannya dan dijadikan sebagai display.
12. Teknik tertentu seperti penempatan produk pada posisi yang favorit display di
ujung jalan, posisi sebatas tinggi mata, dan di konten kasir.
2.4.3.6 Retail Service Pelayanan