Izin sebagai Instrumen Pengendalian

26 Kumpulan Praktik yang Baik Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP

3.1.4. Izin sebagai Instrumen Pengendalian

Salah satu fungsi birokrasi perizinan sebenarnya adalah sebagai instrumen pengendalian. Sayangnya, semangat yang berlebihan untuk melakukan pengendalian seringkali berujung pada proses pengurusan izin yang menyulitkan dan memberatkan pengusaha. Sebaliknya, jika terlalu ‘bersemangat’ dalam mempermudah –antara lain didorong oleh motivasi ekonomi, yaitu memperoleh pendapatan-- fungsi izin sebagai instrumen pengendalian dapat hilang. Izin Reklame dapat menjadi ilustrasi menarik bagi kasus tersebut. Semua orang sepakat, bahwa kegiatan usaha membutuhkan promosi, di antaranya melalui pemasangan papan reklame. Akan tetapi papan reklame yang berlebihan akan merusak keindahan kota. Salah satu yang dianggap sebagai berlebihan atau paling mengganggu keindahan adalah papan reklame berukuran besar danatau yang dipasang melintang di atas jalan yang sering disebut sebagai “bando jalan” Melalui ketentuan tentang Izin Reklame, pemerintah daerah sebenarnya mempunyai alat dan kesempatan untuk mengatur itu semua. Di satu sisi pengusaha tetap dapat mempromosikan produknya melalui papan reklame, tetapi di sisi lain keindahan dan kerapihan kota tidak terabaikan. Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu contoh bagaimana instrumen tersebut digunakan dengan baik dan efektif. Untuk itu disusun Peraturan Bupati Perbup Nomor 6 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Reklame. Keberadaan Perbup seperti itu sebenarnya tidak istimewa, karena banyak daerah lain yang juga memilikinya. Yang membuat Banyuwangi berbeda adalah karena pemerintah daerah setempat melaksanakannya secara konsisten sejauh ini. Dalam Perbup tersebut secara eksplisit disebutkan apa saja yang tidak diperbolehkan dalam pemasangan reklame, yaitu: 1 Reklame yang menyatu dengan papan nama instansi pemerintah, sekolah dan tempat ibadah, 2 Penempatan reklame di jarak kurang dari 25 meter dari tempat pendidikan atau tempat ibadah, 3 Reklame permanen di berbagai fasilitas umum seperti trotoar jalan, tiang penerangan, tiang telepon, pagar pembatas jalan dan sebagainya, 4 Reklame di Ruang Terbuka Hijau RTH, kecuali media informasi milik Pemda, 5 Penempatan penyangga reklame di dua sisi pembatas jembatan, 6 Reklame yang melintang di atas jalan arteri atau kolektor, serta 7 Reklame di beberapa jalan protokol. Berbagai larangan tersebut ditegakkan secara konsisten. Reklame yang sebenarnya tidak sejalan dengan Perbup tetapi sudah telanjur diizinkan sebelum adanya Perbup tidak diberi izin perpanjangan. Dengan demikian, setelah masa berlaku reklame tersebut berakhir, Pemda dapat mengambil tindakan tegas dengan membongkarnya lihat Gambar 3.7. 27 Kumpulan Praktik yang Baik Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP Selain berbagai larangan tersebut, Pemda Kabupaten Banyuwangi juga mempunyai kebijakan khusus terkait izin dan pajak reklame. Pajak reklame berlaku untuk 12 bulan, tetapi izin reklame hanya berlaku untuk 10 bulan. Dengan kata lain, Pemda menerapkan tarif pajak reklame yang secara efektif lebih mahal dibandingkan daerah lain. Pada masa awal penerapan kebijakan tersebut ada keberatan dari kalangan pengusaha, tetapi Pemda tetap memberlakukan peraturan tersebut sambil terus mencoba menjelaskan latar belakang dan tujuan peraturan. Karena Pemda konsisten, mau tidak mau kalangan pengusaha mengikuti ketentuan tersebut. Hasilnya, tidak ada lagi bando jalan di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Papan reklame tetap ada, tetapi tidak ada yang berukuran sangat besar. Kalau pun ada, reklame dalam ukuran besar tersebut adalah milik Pemda yang sedang mempromosikan berbagai kegiatan untuk menarik investor atau reklame Pemda yang berisi seruan atau ajakan tertentu. Suasana kota menjadi lebih tertata dan tidak terlalu ramai oleh kehadiran papan reklame. Terkait dengan tingginya tarif pajak reklame, ternyata pendapatan Pemda dari pajak tersebut tidak berkurang. Apa yang dipaparkan tersebut merupakan sebuah contoh bagaimana izin dapat secara efektif digunakan sebagai instrumen pengendalian. Hal seperti itu tidak hanya dapat diterapkan dalam reklame, tetapi juga untuk bidang-bidang lain seperti pertambangan, perdagangan, tempat wisata dan sebagainya. Kemudahan izin memang diperlukan, karena dengan cara itu diharapkan tidak banyak hambatan yang dihadapi oleh para calon pengusaha, tetapi di sisi lain pengendalian kegiatan usaha tetap perlu dilakukan untuk tujuan lain yang tidak kalah pentingnya. 28 Kumpulan Praktik yang Baik Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP

3.1.5. Menarik Investor dari Luar Daerah