Sekilas tentang Program KINERJA Metode Identifikasi Praktik yang Baik

3 Kumpulan Praktik yang Baik Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP Dengan latar belakang situasi seperti itu, pertanyaan kritis yang muncul tidak hanya tentang manfaat keberadaan PTSP, tetapi juga pada aspek yang lebih luas dari itu, yaitu manfaat pengurusan izin bagi perkembangan usaha. Masih menjadi pertanyaan, apakah manfaat pengurusan izin usaha terbatas hanya pada berkurangnya hambatan untuk memulai danatau menjalankan usaha, ataukah manfaat itu sampai pada terbukanya kesempatan yang lebih luas bagi pengusaha untuk mengembangkan usahanya.

1.3. Sekilas tentang Program KINERJA

KINERJA merupakan program yang bertujuan meningkatkan tata kelola dalam penyediaan layanan publik di Indonesia. Dalam rangka mencapai perubahan dalam penyediaan layanan publik yang berkelanjutan, kerja sama dengan pemerintah daerah dibutuhkan untuk membuat penyediaan layanan publik lebih responsif seraya tetap meningkatkan kapasitas masyarakat sipil dan masyarakat untuk menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik dari pemerintah. KINERJA bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam mengatasi kesenjangan penyediaan pelayanan di daerah. Dengan insentif yang lebih baik, inovasi yang lebih luas serta bentuk replikasi yang lebih banyak, pemerintah daerah di Indonesia diharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih murah dan lebih baik danatau lebih responsif terhadap kebutuhan dan keinginan di daerah. Ada empat sektor utama yang ditangani oleh KINERJA, yaitu iklim usaha yang baik, pendidikan, kesehatan dan tata kelola yang baik. Buku ini merupakan salah satu dokumentasi hasil pendampingan KINERJA untuk sektor Iklim Usaha yang Baik Business Enabling Environment. Perbaikan iklim usaha melalui perizinan usaha yang lebih baik dilakukan agar usaha mikro, kecil dan menengah dapat berkembang merupakan salah satu prioritas pemerintah pusat dan menjadi faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Upaya tersebut dilakukan melalui perbaikan pelayanan perizinan yang diselenggarakan oleh daerah melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP.

1.4. Metode Identifikasi Praktik yang Baik

Ada dua bagian utama buku ini, yaitu perizinan di mata pengusaha dan praktik yang baik dalam hal penyelenggaraan PTSP. Dua bagian utama itu disusun berdasarkan informasi yang dikumpulkan dalam dua kesempatan yang berbeda tidak bersamaan. Persepsi pengusaha terhadap perizinan termasuk penilaian terhadap PTSP digali dari sebuah survei yang dilakukan terhadap pengusaha di Kota Bitung Sulawesi Utara, Kota Palembang Sumatera Selatan, Kabupaten Lamongan Jawa Timur dan Kota Yogyakarta DI Yogyakarta. 4 Kumpulan Praktik yang Baik Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP Sementara itu, pengumpulan informasi tentang praktik yang baik dalam penyelenggaraan PTSP dimulai dengan penetapan daerah atau lokasi yang dianggap mempunyai PTSP yang bekerja relatif baik. The Asia Foundation menetapkan empat kabupaten yang semuanya merupakan daerah yang mendapatkan bantuan teknis dari program KINERJA, yaitu Kabupaten Barru Sulawesi Selatan, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat dan Kabupaten Aceh Selatan Aceh. Peneliti kemudian dikirim ke lokasi tersebut untuk menggali informasi tentang praktik baik apa saja yang dianggap dapat menjadi contoh atau inspirasi bagi daerah lain. Selain bertemu dan berdiskusi dengan pengelola PTSP, peneliti juga menggali informasi dari kalangan pengusaha dan LSM lokal yang menjadi mitra KINERJA dalam implementasi program. Di samping informasi di tingkat kabupaten, peneliti juga mengumpulkan informasi tentang Forum PTSP di tingkat provinsi. Dengan demikian, ada empat Forum PTSP yang menjadi sumber informasi, yaitu forum di Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Kalimantan Barat dan Aceh. 5 Kumpulan Praktik yang Baik Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP BAB 2: PTSP DI MATA PENGUSAHA KECIL-MENENGAH

2.1. Motivasi Mengurus Izin