groove, lipatan saraf tumbuh ke atas dan ke garis tengah lalu terjadilah fusi sehingga terbentuk tabung saraf neural tube Sadler, 2006.
Pada awal embrio mamalia, struktur bumbung neural masih berupa tabung yang lurus. Sebelum posterior terbentuk, bagian anterior dari bumbung neural
membengkak dan menjadi 3 vesikel primer yaitu: a. Forebrain Prosencephalon
: Prosencephalon akan berdiferensiasi menjadi 2 bagian yaitu bagian anterior membentuk telencephalon dan bagian posterior
membentuk diencephalon. b. Midbrain Mesencephalon
: Mesencephalon akan berdiferensiasi membentuk suatu rongga Aquaduct cerebral.
c. Hindbrain Rhombencephalon : Rhombencephalon akan berdiferensiasi menjadi 2 bagian yaitu bagian anterior yang akan membentuk myelencephalon yang
kemudian berkembang membentuk medulla oblongata yang menghasilkan saraf untuk mengatur pergerakan respirasi, gastrointestinal dan cardiovascular. Bagian
posterior membentuk metencephalon yang kemudian akan muncul sereblum Sabri, 2009.
Pada saat tabung saraf tertutup terjadi 2 penebalan ektoderm bilateral, sehingga akan terbentuk plakoda otika lempeng telinga dan plakoda lentis lempeng
lensa Sadler, 2006.
2.3.2. Perkembangan Wajah, Mulut dan Hidung
Wajah berasal dari 5 tonjolan yang mengelilingi cekungan sentral, stomodeum, yang membentuk bakal mulut Sperber, 1991.
Tonjolan-tonjolan pada wajah dan ceruk mulut terletak di atas tonjol jantung yang disebabkan melengkungnya embrio sehingga tonjolan wajah tidak terlihat.
Tonjolan wajah dapat terlihat setelah terangkat dari tonjol-tonjol jantung Drews, 1996. Tonjol-tonjolan tersebut adalah frontonasal tengah tunggal dan sepasang
tonjolan maksila dan mandibula Sperber, 1991.
Universitas Sumatera Utara
Prominensia frontonasalis frontonasal tengah tunggal yang terdiri dari dua sisi akan membentuk plakoda nasalis dan membentuk batas atas stomodeum Sadler,
2006. Plakoda nasalis akan mengalami invaginasi sehingga terbentuk fovea nasalis serta tonjol hidung medial dan lateral Drews, 1996. Prominensia maksilaris akan
berkembang dan tumbuh ke arah medial sehingga menekan prominensia medial ke garis tengah. Celah yang terdapat diantara prominensia nasalis dan prominensia
maksilaris yaitu nasolakrimal hilang sehingga keduanya menyatu. Prominensia nasalis medial dan prominensia maksilaris akan membentuk bibir atas, sedangkan
bibir bawah dibentuk oleh prominensia mandibularis yang menyatu dibagian tengah, lalu prominensia maksilaris akan terus membesar sehingga membentuk pipi Sadler,
2006.
Celah bibir atas dan celah bagian depan palatum terbentuk dari kegagalan desintegrasi normal dari sayap nasal, kematian sel atau pertukaran mesensimal dengan
cara menghalangi penyatuan mesensim nasal medial dan maksilar Sperber, 1991. Tonjolan nasal medial akan menyatu digaris tengah membentuk langit-langit primer
Drews, 1996.
Dalam zona peleburan antara tonjol-tonjolan nasal medial dan lateral, serta tonjol maksilar terbentuk kelim epitelial tembok epitel Hofstetter bersifat sementara.
Tembok epitel terbentang di kedalaman antara langit-langit primer dan langitan sekunder Drews, 1996, langit-langit sekunder tersebut berasal dari perluasan
mesoderm Craigmyle Presley, 1975. Dibelakang langit-langit primer terdapat rongga tekak sebagai kesatuan yang terisi oleh lidah dan meluas sampai pada dasar
tengkorak. Melalui langit-langit sekunder rongga ini terbagi menjadi lorong hidung definitif dan rongga mulut, lalu terbentuk lempeng langit-langit yang mula-mula
terdapat pada sisi lateral lidah. Pada batas antara langit primer dan langi-langit sekunder berasal dari lempeng langit-langit Drews, 1996.
Hidung merupakan hasil dari tonjolan frontal, penyatuan tonjolan nasal medial, tonjolan nasal lateral ala, dan kapsul tulang rawan nasal terdiri dari septum
dan cocha nasal Sperber, 1991. Tonjolan frontal prominensia frontonalis akan membentuk jembatan hidung. Tonjolan nasal medial prominensia nasal medial akan
menyatu sehingga membentuk lengkung hidung dan ujung hidung. Tonjolan nasal
Universitas Sumatera Utara
lateral prominensia nasal lateral akan membentuk cuping hidung disebut juga alae Sadler, 2006. Celah hidung akan terpisah, lalu terjadilah penggabungan tonjolan
nasal medial, maksila, dan nasal lateral, sehingga membentuk lubang hidung yaitu
nares anterior Sperber, 1991.
2.3.3. Perkembangan Mata