Kelompok primer Kelompok Sekunder Kelompok formal Kelompok Informal Membership Group dan Reference Group

anggotanya untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu satu sama lain dalam wilayah kewenangannya masing- masing.

2.2.2. Bentuk- bentuk Kelompok

Klasifikasi bentuk- bentuk kelompok ini didasarkan pada suatu sudut pandang masing- masing ahli, seperti berikut ini :

1. Kelompok primer

primary group Charles H. Cooley dalam Huraerah, 2006 : 9 , mengatakan kelompok primer adalah kelompok-kelompok yang ditandai ciri-ciri kenal mengenal antara anggota-anggotanya serta kerja sama erat yang bersifat pribadi.

2. Kelompok Sekunder

secondary group Menurut Soekanto dalam Huraerah, 2006 : 11, kelompok sekunder adalah kelompok besar yang terdiri banyak orang antara siapa hubungannya tak perlu berdasarkan kenal- mengenal secara pribadi, dan sifatnya tidak langgeng. Hubungan sekunder adalah kontrak atau jual beli. Universitas Sumatera Utara

3. Kelompok formal

Kelompok formal adalah kelompok yang sengaja dibentuk dengan keputusan manajer melalui suatu bagan organisasi untuk menyelesaikan tugas secara efektif dan efisien. a. Kelompok komando, yaitu kelompok yang ditentukan oleh bagan organisasi dan melaksanakan tugas-tugas rutin organisasi. Kelompok ini terdiri dari bawahan yang melapor dan bertanggung jawab secara langsung kepada pimpinan tertentu. b. Kelompok tugas, yaitu suatu kelompok yang bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas atau proyek tertentu.

4. Kelompok Informal

adalah suatu kelompok yang tidak dibentuk secara formal melalui struktur organisasi, akan tetapi muncul karena adanya kebutuhan akan kontak sosial. Kelompok informal dibedakan menjadi: a. Kelompok persahabatan, yang dibentuk karena adanya persamaan-persamaan tentang sesuatu hal seperti hobi, status perkawinan, jenis kelamin, latar belakang, politik, dan lain- lain. Universitas Sumatera Utara b. Kelompok kepentingan, merupakan kelompok yang berafiliasi untuk mencapai sasaran yang sama. Sasaran jenis ini tidak berkaitan dengan tujuan organisasi tetapi semata-mata untuk mencapai kepentingan kelompok itu sendiri.

5. Membership Group dan Reference Group

Membership group menurut Soekanto dalam Huraerah, 2006 adalah kelompok tempat seseorang menjadi anggota. Batas- batas apakah yang dipakai untuk menentukan keanggotaan seseorang pada suatu kelompok secara fisik, tidak dilakukan secara mutlak. Reference group menurut Soekanto dalam Huraerah, 2006 adalah kelompok tempat seseorang mengidentifikasikan diri, menyetujui norma- normanya, tujuan, dan sikap individu didalamnya. Reference group adalah kelompok sosial yang menajdi ukuran bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan perilakunya.

6. In-Group dan Out-Group