Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Budaya Organisasi

skor subjek penelitian terdistribusi secara normal Azwar, 2012. Kriterianya terbagi atas tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. 4.2.4.1. Kategorisasi Data Budaya Organisasi Berdasarkan deskripsi nilai hipotetik budaya organisasi yang dapat dilihat pada tabel 16 di halaman sebelumnya, maka dapat dihitung norma kategorisasi jenjang. Hasilnya adalah sebagai berikut. Tabel 18. Kategorisasi Data Hipotetik Budaya Organisasi Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase Budaya organisasi X 91 Rendah - - 91  X 143 Sedang 31 10,3 X  143 Tinggi 269 89,7 Total 300 100 Berdasarkan kategorisasi pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai termasuk ke dalam kategori tinggi 89,7 untuk penerimaannya terhadap budaya organisasi, sedangkan 10,3 tergolong ke dalam kelompok sedang dan tidak ada pegawai yang tergolong ke dalam kelompok rendah. Dengan kata lain bahwa budaya organisasi telah terinternalisasi secara kuat dalam diri karyawan.

4.2.4.2. Kategorisasi Data Employee Engagement

Berdasarkan deskripsi nilai hipotetik employee engagement yang dapat dilihat pada tabel 17 di halaman sebelumnya, maka dapat dihitung norma kategorisasi jenjang. Hasilnya adalah sebagai berikut. Tabel 19. Kategorisasi Data Hipotetik Employee Engagement Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase EE X 86 Rendah - - 86  X 136 Sedang 104 34,7 X  136 Tinggi 196 65,3 Total 300 100 Berdasarkan kategorisasi pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai termasuk ke dalam kategori tinggi 65,3 untuk tingkat employee engagement , sedangkan 34,7 tergolong ke dalam kelompok sedang dan tidak ada pegawai yang tergolong ke dalam kelompok rendah. Dengan kata lain bahwa tingkat employee engagement pada karyawan tergolong tinggi.

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian pada sampel karyawan PT INALUM Kuala Tanjung menunjukkan bahwa ada pengaruh positif budaya organisasi terhadap employee engagement sebesar 2,6. Artinya variabel budaya organisasi mempengaruhi variabel employee engagement sebesar 2,6, bahwa semakin kuat budaya